Xiaomi Ingin Kudeta Huawei dari Label Penguasa Ponsel China
A
A
A
BEIJING - Perusahaan raksasa telepon seluler China terus mengibarkan bendara usahanya ke pelosok dunia. Berbekal harga handset yang sangat terjangkau, mereka mencengkeram pasar ponsel global.
Salah satunya adalah Xiaomi. Bahkan mereka membidik rekor pada tahun ini mampu menyebar 90 juta unit ponsel. Angka ini jauh melebihi apa yang didapat perusahaan tersebut pada 2016 lalu yakni sebanyak 58 juta unit.
Bahkan target tersebut melebihi pengapalan ponsel terbanyak pada tahun 2015 lalu. Saat itu Xiaomi berhasil mengirimkan 70 juta unit ponsel kepada konsumen dunia.
Supaya target mengesankan ini tercapai, Xiaomi telah memenuhi pasar entry level dengan harga terjangkau. Salah satunya adalah Redmi 5A terbaru yang harganya hanya dikisaran USD91.
Perangkat mereka yang mengarah pasar premium atau lebih berkelas juga telah terserap dengan baik. Geliat Xiaomi sangat terasa pada bulan lalu, yakni sudah mengapalkan 10 juta ponsel hanya pada September saja.
Capaian ini sudah cukup mengantar Xiaomi menempati peringkat kedua di China. Tepatnya di belakang Huawei tapi di masih ada di depan Oppo dan Vivo. CEO Xiaomi, Lei Jun pun bertekad ingin merebut kembali posisi pembuat smartphone papan atas di China pada 2020.
Salah satunya adalah Xiaomi. Bahkan mereka membidik rekor pada tahun ini mampu menyebar 90 juta unit ponsel. Angka ini jauh melebihi apa yang didapat perusahaan tersebut pada 2016 lalu yakni sebanyak 58 juta unit.
Bahkan target tersebut melebihi pengapalan ponsel terbanyak pada tahun 2015 lalu. Saat itu Xiaomi berhasil mengirimkan 70 juta unit ponsel kepada konsumen dunia.
Supaya target mengesankan ini tercapai, Xiaomi telah memenuhi pasar entry level dengan harga terjangkau. Salah satunya adalah Redmi 5A terbaru yang harganya hanya dikisaran USD91.
Perangkat mereka yang mengarah pasar premium atau lebih berkelas juga telah terserap dengan baik. Geliat Xiaomi sangat terasa pada bulan lalu, yakni sudah mengapalkan 10 juta ponsel hanya pada September saja.
Capaian ini sudah cukup mengantar Xiaomi menempati peringkat kedua di China. Tepatnya di belakang Huawei tapi di masih ada di depan Oppo dan Vivo. CEO Xiaomi, Lei Jun pun bertekad ingin merebut kembali posisi pembuat smartphone papan atas di China pada 2020.
(mim)