Resmi Diluncurkan, Akses Jaringan 5G Siap Dinikmati
A
A
A
BERLIN - Lewat dukungan vendor jaringan asal China Huawei, Deutsche Telekom baru saja sukses meluncurkan jaringan 5G pra-standar di Berlin Jerman, Kamis (12/10/2017). Sebuah langkah yang digambarkan oleh perusahaan sebagai jaringan pertama 5G di Eropa.
Jika di era 4G, Telia Sonera patut berbangga karena lewat dukungan perusahaan penyedia jaringan, Ericsson, operator asal Skandinavia itu menjadi yang pertama meluncurkan layanan 4G secara komersial di dunia pada 2009.
Maka untuk jaringan 5G, Deutsche Telekom penyedia telekomunikasi terbesar di Eropa mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan peluncuran teknologi secara global pada tahun 2020.
Telekom mengatakan bahwa ini adalah penggunaan pertama teknologi di lingkungan Eropa, dengan kecepatan lebih dari 2 gigabits per detik ke perangkat pelanggan, serta latensi 3 milidetik di situs komersial.
"Ini adalah langkah perkembangan yang sangat menentukan dalam perjalanan menuju peluncuran global 5G, yang direncanakan pada tahun 2020," tutur anggota dewan Telekom Claudia Nemat dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Kamis, (12/10/2017).
Jaringan itu menggunakan teknologi pra-5G berdasarkan standar yang dikembangkan untuk Radio Baru non-mandiri. Jaringan menggunakan LTE sebagai basis sementara teknologi 5G NR memberikan peningkatan kecepatan data dan mengurangi latensi.
Sementara itu, menurut Bruno Jacobfeuerborn, CTO Deutsche Telkom, pencapaian tersebut menunjukkan bahwa Deutsche Telekom telah mengambil langkah penting pertama menuju peluncuran jaringan 5G.
“Ketika standar ditetapkan, kami akan segera melakukan uji coba pada tahun 2018 untuk mempersiapkan lahan bagi penyebaran layanan komersial yang lebih luas, sekaligus melakukan penawaran bagi perangkat 5G untuk pasar massal saat tersedia”, ujarnya.
Ketika Telekom memulai peluncuran jaringan 5G secara komersial pada tahun 2020, diharapkan ada slice bandwidth baru yang memungkinkan layanan khusus untuk ponsel yang terhubung.
Eropa diperkirakan akan melakukan pendekatan yang lebih lambat terhadap penyebaran jaringan 5G daripada operator asal Korea Selatan dan Jepang, di mana peluncurannya dijadwalkan tahun depan, diikuti dengan oleh Amerika Serikat di mana Telekom adalah pemilik mayoritas operator seluler No. 3 di T-Mobile.
Jika di era 4G, Telia Sonera patut berbangga karena lewat dukungan perusahaan penyedia jaringan, Ericsson, operator asal Skandinavia itu menjadi yang pertama meluncurkan layanan 4G secara komersial di dunia pada 2009.
Maka untuk jaringan 5G, Deutsche Telekom penyedia telekomunikasi terbesar di Eropa mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan peluncuran teknologi secara global pada tahun 2020.
Telekom mengatakan bahwa ini adalah penggunaan pertama teknologi di lingkungan Eropa, dengan kecepatan lebih dari 2 gigabits per detik ke perangkat pelanggan, serta latensi 3 milidetik di situs komersial.
"Ini adalah langkah perkembangan yang sangat menentukan dalam perjalanan menuju peluncuran global 5G, yang direncanakan pada tahun 2020," tutur anggota dewan Telekom Claudia Nemat dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Kamis, (12/10/2017).
Jaringan itu menggunakan teknologi pra-5G berdasarkan standar yang dikembangkan untuk Radio Baru non-mandiri. Jaringan menggunakan LTE sebagai basis sementara teknologi 5G NR memberikan peningkatan kecepatan data dan mengurangi latensi.
Sementara itu, menurut Bruno Jacobfeuerborn, CTO Deutsche Telkom, pencapaian tersebut menunjukkan bahwa Deutsche Telekom telah mengambil langkah penting pertama menuju peluncuran jaringan 5G.
“Ketika standar ditetapkan, kami akan segera melakukan uji coba pada tahun 2018 untuk mempersiapkan lahan bagi penyebaran layanan komersial yang lebih luas, sekaligus melakukan penawaran bagi perangkat 5G untuk pasar massal saat tersedia”, ujarnya.
Ketika Telekom memulai peluncuran jaringan 5G secara komersial pada tahun 2020, diharapkan ada slice bandwidth baru yang memungkinkan layanan khusus untuk ponsel yang terhubung.
Eropa diperkirakan akan melakukan pendekatan yang lebih lambat terhadap penyebaran jaringan 5G daripada operator asal Korea Selatan dan Jepang, di mana peluncurannya dijadwalkan tahun depan, diikuti dengan oleh Amerika Serikat di mana Telekom adalah pemilik mayoritas operator seluler No. 3 di T-Mobile.
(wbs)