Smartphone Belum Sebanding Kamera Profesional
A
A
A
JAKARTA - Penetrasi smartphone di Indonesia kian tak terbendung. Salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah kemampuan kamera yang semakin mumpuni.
Bahkan ada beberapa pabrikan yang berani mensejajarkan kamera smartphone-nya setara dengan kamera DSLR. Lalu, bagaimana respons produsen kamera melihat kemampuan kamera yang ada saat ini?
Canon Division Director PT Datascrip, Merry Harun menilai kamera smartphone tidak bisa sebanding dengan kamera DSLR.
"Kalau secara teknik sepertinya hal itu tidak mungkin. Sebab kalau untuk mengambil gambar yang bagus, kita tidak bisa berbicara masalah lensa saja. Ada juga prosesor dan fitur pendukung lainnya. Banyak sekali unsur yang tidak bisa didapatkan pada smartphone," jelas Merry di sela-sela peluncuran Canon EOS 6D Mark II di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (28/9/2017).
Di sisi lain, dia mengakui kehadiran smartphone sedikit berdampak pada penjualan kamera. Namun, itu hanya terjadi pada segmen kamera low end bukan kamera DSLR.
"Dampaknya itu lebih pada kamera segmen bawah. Jadi kamera-kamera yang dulu kita jual 1 jutaan itu sangat terkena dampaknya," jelas Merry.
Merry menuturkan untuk sosial media kamera smartphone relatif cukup. Tapi, kalau untuk lebih lanjut, semisal menghasilkan uang pasti kurang.
"Kita liat vlogger yang menghasilkan uang tidak ada yang pakai kamera smartphone. Pasti mereka butuh kamera dengan kemampuan lebih, semisal hasil video yang bagus dan biasanya ada jak untuk penghubung ke kamera. Karena mereka juga perlu berbicara dengan hasil kualitas suara yang baik," tandasnya.
Bahkan ada beberapa pabrikan yang berani mensejajarkan kamera smartphone-nya setara dengan kamera DSLR. Lalu, bagaimana respons produsen kamera melihat kemampuan kamera yang ada saat ini?
Canon Division Director PT Datascrip, Merry Harun menilai kamera smartphone tidak bisa sebanding dengan kamera DSLR.
"Kalau secara teknik sepertinya hal itu tidak mungkin. Sebab kalau untuk mengambil gambar yang bagus, kita tidak bisa berbicara masalah lensa saja. Ada juga prosesor dan fitur pendukung lainnya. Banyak sekali unsur yang tidak bisa didapatkan pada smartphone," jelas Merry di sela-sela peluncuran Canon EOS 6D Mark II di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (28/9/2017).
Di sisi lain, dia mengakui kehadiran smartphone sedikit berdampak pada penjualan kamera. Namun, itu hanya terjadi pada segmen kamera low end bukan kamera DSLR.
"Dampaknya itu lebih pada kamera segmen bawah. Jadi kamera-kamera yang dulu kita jual 1 jutaan itu sangat terkena dampaknya," jelas Merry.
Merry menuturkan untuk sosial media kamera smartphone relatif cukup. Tapi, kalau untuk lebih lanjut, semisal menghasilkan uang pasti kurang.
"Kita liat vlogger yang menghasilkan uang tidak ada yang pakai kamera smartphone. Pasti mereka butuh kamera dengan kemampuan lebih, semisal hasil video yang bagus dan biasanya ada jak untuk penghubung ke kamera. Karena mereka juga perlu berbicara dengan hasil kualitas suara yang baik," tandasnya.
(dmd)