Penerapan Smart City di Bandung Belum Maksimal

Rabu, 20 September 2017 - 09:04 WIB
Penerapan Smart City...
Penerapan Smart City di Bandung Belum Maksimal
A A A
BANDUNG - Penerapan konsep smart city di Kota Bandung dinilai belum berjalan maksimal, kendati dukungan teknologi cukup bagus.

Sejak diluncurkannya konsep Bandung smart city, berbagai terobosan penggunaan teknologi aplikasi terus diluncurkan Pemkot Bandung. Sayangnya, tidak semua teknologi itu digunakan maksimal dan berfungsi sebagaimana tujuan awal.

"Memang sampai sekarang belum maksimal. Tetapi ukuran smart city tidak hanya soal teknologi, tetapi soal kenyamanan. Apakah sampai sekarang telah memberi kenyamanan maksimal bagi masyarakatnya," kata pengamat telekomunikasi dari ITB Ian Josef Matheus Edward pada acara Obrolan Telko di Bandung Selasa (19/9/2017).

Untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat atas konsep smart city, lanjut Ian, perlu ada survei independen. Selain itu, ukurannya bisa dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Bandung. Dari situ bisa dilihat apakah konsep smart city memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

Namun sebagai catatan, tidak sedikit aplikasi berbasis teknologi informasi yang dikembangkan Pemkot Bandung tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Ada yang daftarnya enak tinggal klik-klik lewat internet, tetapi ambilnya (berkas) baru jadi 10 hari lagi, kan percuma," kata dia.

Selain itu, dia pun menyoroti perlunya koordinasi dan kerja sama semua instansi. Salah satunya aplikasi Panic Button. Aplikasi tersebut perlu sinergitas antara Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, serta instansi lainnya.

"Semestinya ada kerja sama, sehingga responsnya bisa lebih cepat," ujar Ian.

Sejauh ini, Panic Button baru sebatas pemberi pertolongan yang terkoneksi secara cepat dengan dinas kebakaran. Sementara untuk respons petugas kepolisian agar datang lebih cepat terkendala berbagai persoalan.

"Termasuk soal kemacetan, itu masih terjadi karena keramaian ada terus. Tapi jadi masalah apa bedanya dengan map. Bahkan lebih cepat Google Maps," kata dia.

Tetapi, lanjut dia, semua persoalan itu memang berhubungan dengan persoalan anggaran. Keterbatasan anggaran membuat Pemkot Bandung belum bisa maksimal dalam merealisasikan smart city secara menyeluruh.

Kendati aplikasi telah buat Pemkot Bandung, tidak sedikit masyarakat yang tahu dan terbiasa menggunakannya. Kondisi tersebut menjadi persoalan tersendiri dalam pengembangan smart city.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2131 seconds (0.1#10.140)