YesJob 1st Digital Recruiter Resmi Diluncurkan
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki lebih dari 100 juta angkatan kerja usia produktif. Selain sebagai sebuah aset yang potensial, angka besar ini juga menghadirkan banyak tantangan bagi dunia usaha. Salah satu tantangan utamanya adalah untuk memastikan para pelamar kerja mengetahui tentang adanya peluang lowongan pekerjaan dan juga mengidentifikasi kandidat yang tepat.
Inovasi paling signifikan dalam hal perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia adalah migrasi iklan lowongan pekerjaan dari media cetak ke media digital. Namun, metode yang digunakan tidaklah berubah; pemberi kerja memasang iklan lalu pelamar kerja harus aktif menelusuri beragam iklan lowongan pekerjaan yang sekiranya sesuai dengan kapabilitas yang mereka miliki. Metode ini tidaklah efektif untuk kedua pihak, khususnya bagi pemberi kerja (employer). Pemberi kerja menginginkan akses instan ke tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka sedangkan para pelamar kerja (job seeker) mendambakan kemudahan dalam mengakses informasi tentang sebuah lowongan pekerjaan. Hal tersebut mendorong James Umpleby, Founder dan Chief Executive Officer of YesJob, sekaligus Executive Headhunter di Jakarta merancang YesJob; ‘Digital Recruiter’ pertama di Indonesia.
“Sebagai contoh, untuk satu lowongan pekerjaan level pemula (entry level), sebuah perusahaan bisa menerima ratusan hingga ribuan lamaran. Proses rekrutmen dapat berjalan hingga berbulan-bulan untuk benar-benar mencari kandidat yang cocok dan diinginkan. Berdasarkan pengalaman saya, mencari orang yang tepat menjadi tantangan bagi hampir setiap bisnis di Indonesia,” ungkap Harry Sasongko, Senior Advisor YesJob, yang juga mantan CEO Indosat.
Sejalan perkembangan zaman yang makin kreatif dalam hal penggunaan teknologi, YesJob adalah satu-satunya ‘Digital Recruiter’ dengan berbasis teknologi algoritma DRIve (Digital Recruitment Disruptive Technology) yang mampu memfasilitasi kebutuhan kedua pihak; pemberi kerja (employer) melalui website dan pelamar kerja (job seeker) melalui aplikasi Android maupun iOS secara bersamaan dengan mencocokan kebutuhan kedua belah pihak secara otomatis. Metode dengan menggunakan tekonologi seperti ini merupakan metode yang belum pernah ada sebelumnya.
DRIve (Digital Recruitment Disruptive Technology) adalah sebuah algoritma yang menjadi otak dari YesJob. Inilah kunci inovasi yang membedakan YesJob dengan aplikasi atau situs pencarian kerja lainnya. “Memperhitungkan berbagai variabel kompleks untuk mencocokan sebuah lowongan pekerjaan dengan pelamar yang tepat adalah prinsip kerja utama DRIve. Jadi, algoritma ini memang kami desain untuk berpikir layaknya seorang head-hunter berpengalaman. Bahkan, algoritma DRIve dalam YesJob bekerja lebih cepat, tepat, dan otomatis sehingga proses rekrutmen bisa langsung berjalan ke tahapan interview dengan cepat. Kami optimis dan meyakini YesJob dapat meningkatkan produktivitas bisnis,” kata Rama Notowidigdo, Senior Technology Advisor YesJob.
Lebih lanjut, Rama menjelaskan bahwa YesJob telah didesain untuk mengolah berbagai data kompleks untuk mengakomodasi berbagai jenis pekerjaan urban yang ada. “Pekerjaan staf kantoran ataupun pekerjaan lapangan, mall, rumah sakit, pabrik ataupun usaha milik perseorangan dapat diakomodasi oleh YesJob. Kami juga menjamin 100% tingkat keamanan untuk setiap data pelamar kerja (job seeker) dan data pemberi kerja (employer) termasuk data lowongan pekerjaan yang ada dalam database YesJob,” tambah Rama yang juga merupakan mantan Chief Product Officer Go-Jek.
Christian Sugiono, selebriti yang juga seorang pengusaha sukses pemilik start-up, turut memberikan tanggapan positif atas YesJob. “Saya punya pengalaman menjadi pelamar kerja dan pemberi kerja dalam merekrut karyawan untuk start-up yang saya miliki. Maka, saya yakin kalau YesJob akan menguntungkan pelamar dan pemberi kerja. Kuncinya satu; dengan menggunakan YesJob kita akan mendapatkan notifikasi instan ke ponsel Android ataupun iOS kita saat ada lowongan pekerjaan yang cocok untuk kita kapanpun dan dimanapun kita berada. Selain itu, profil kita di YesJob juga 100% private dan terlindungi. Sedangkan sebagai pemberi kerja, kita dapat dengan mudah mengakses YesJob via halaman web sehingga tak perlu lagi buang waktu untuk menyeleksi CV yang tidak relevan,” katanya.
Christian juga mengatakan kalau sistem yang dimiliki YesJob akan mampu menjaring segala jenis pelamar kerja. “Kebanyakan orang yang sudah memiliki pekerjaan, tak mau menghabiskan waktu berjam-jam di internet untuk mencari lowongan pekerjaan baru, tapi sebenarnya mereka sangat terbuka dengan kesempatan-kesempatan baru yang lebih baik. Mereka ini bisa digolongkan sebagai pencari kerja pasif (passive candidates). Menurut pengalaman saya, e-recruitment online tradisional yang ada saat ini tidak akan mampu memfasilitasi tipe pelamar kerja yang seperti ini,” ujar Christian saat melakukan demo aplikasi YesJob.
Lebih lanjut, James menjelaskan tentang model bisnis YesJob. “Aplikasi YesJob dapat digunakan secara gratis 100% bagi pelamar kerja. Sedangkan pemberi kerja tidak perlu membayar biaya registrasi ataupun biaya berlangganan seperti halnya e-recruitment tradisional. Pemberi kerja hanya akan membayar biaya sebesar Rp 20,000,- untuk mendapatkan kontak dari setiap pelamar kerja yang ‘cocok dan tertarik’. Tentunya, para pelamar kerja ini sudah terlebih dahulu di-filter dan dicocokan oleh teknologi DRIve dari YesJob. Hal ini sangatlah unik,” tutup James.
Inovasi paling signifikan dalam hal perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia adalah migrasi iklan lowongan pekerjaan dari media cetak ke media digital. Namun, metode yang digunakan tidaklah berubah; pemberi kerja memasang iklan lalu pelamar kerja harus aktif menelusuri beragam iklan lowongan pekerjaan yang sekiranya sesuai dengan kapabilitas yang mereka miliki. Metode ini tidaklah efektif untuk kedua pihak, khususnya bagi pemberi kerja (employer). Pemberi kerja menginginkan akses instan ke tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka sedangkan para pelamar kerja (job seeker) mendambakan kemudahan dalam mengakses informasi tentang sebuah lowongan pekerjaan. Hal tersebut mendorong James Umpleby, Founder dan Chief Executive Officer of YesJob, sekaligus Executive Headhunter di Jakarta merancang YesJob; ‘Digital Recruiter’ pertama di Indonesia.
“Sebagai contoh, untuk satu lowongan pekerjaan level pemula (entry level), sebuah perusahaan bisa menerima ratusan hingga ribuan lamaran. Proses rekrutmen dapat berjalan hingga berbulan-bulan untuk benar-benar mencari kandidat yang cocok dan diinginkan. Berdasarkan pengalaman saya, mencari orang yang tepat menjadi tantangan bagi hampir setiap bisnis di Indonesia,” ungkap Harry Sasongko, Senior Advisor YesJob, yang juga mantan CEO Indosat.
Sejalan perkembangan zaman yang makin kreatif dalam hal penggunaan teknologi, YesJob adalah satu-satunya ‘Digital Recruiter’ dengan berbasis teknologi algoritma DRIve (Digital Recruitment Disruptive Technology) yang mampu memfasilitasi kebutuhan kedua pihak; pemberi kerja (employer) melalui website dan pelamar kerja (job seeker) melalui aplikasi Android maupun iOS secara bersamaan dengan mencocokan kebutuhan kedua belah pihak secara otomatis. Metode dengan menggunakan tekonologi seperti ini merupakan metode yang belum pernah ada sebelumnya.
DRIve (Digital Recruitment Disruptive Technology) adalah sebuah algoritma yang menjadi otak dari YesJob. Inilah kunci inovasi yang membedakan YesJob dengan aplikasi atau situs pencarian kerja lainnya. “Memperhitungkan berbagai variabel kompleks untuk mencocokan sebuah lowongan pekerjaan dengan pelamar yang tepat adalah prinsip kerja utama DRIve. Jadi, algoritma ini memang kami desain untuk berpikir layaknya seorang head-hunter berpengalaman. Bahkan, algoritma DRIve dalam YesJob bekerja lebih cepat, tepat, dan otomatis sehingga proses rekrutmen bisa langsung berjalan ke tahapan interview dengan cepat. Kami optimis dan meyakini YesJob dapat meningkatkan produktivitas bisnis,” kata Rama Notowidigdo, Senior Technology Advisor YesJob.
Lebih lanjut, Rama menjelaskan bahwa YesJob telah didesain untuk mengolah berbagai data kompleks untuk mengakomodasi berbagai jenis pekerjaan urban yang ada. “Pekerjaan staf kantoran ataupun pekerjaan lapangan, mall, rumah sakit, pabrik ataupun usaha milik perseorangan dapat diakomodasi oleh YesJob. Kami juga menjamin 100% tingkat keamanan untuk setiap data pelamar kerja (job seeker) dan data pemberi kerja (employer) termasuk data lowongan pekerjaan yang ada dalam database YesJob,” tambah Rama yang juga merupakan mantan Chief Product Officer Go-Jek.
Christian Sugiono, selebriti yang juga seorang pengusaha sukses pemilik start-up, turut memberikan tanggapan positif atas YesJob. “Saya punya pengalaman menjadi pelamar kerja dan pemberi kerja dalam merekrut karyawan untuk start-up yang saya miliki. Maka, saya yakin kalau YesJob akan menguntungkan pelamar dan pemberi kerja. Kuncinya satu; dengan menggunakan YesJob kita akan mendapatkan notifikasi instan ke ponsel Android ataupun iOS kita saat ada lowongan pekerjaan yang cocok untuk kita kapanpun dan dimanapun kita berada. Selain itu, profil kita di YesJob juga 100% private dan terlindungi. Sedangkan sebagai pemberi kerja, kita dapat dengan mudah mengakses YesJob via halaman web sehingga tak perlu lagi buang waktu untuk menyeleksi CV yang tidak relevan,” katanya.
Christian juga mengatakan kalau sistem yang dimiliki YesJob akan mampu menjaring segala jenis pelamar kerja. “Kebanyakan orang yang sudah memiliki pekerjaan, tak mau menghabiskan waktu berjam-jam di internet untuk mencari lowongan pekerjaan baru, tapi sebenarnya mereka sangat terbuka dengan kesempatan-kesempatan baru yang lebih baik. Mereka ini bisa digolongkan sebagai pencari kerja pasif (passive candidates). Menurut pengalaman saya, e-recruitment online tradisional yang ada saat ini tidak akan mampu memfasilitasi tipe pelamar kerja yang seperti ini,” ujar Christian saat melakukan demo aplikasi YesJob.
Lebih lanjut, James menjelaskan tentang model bisnis YesJob. “Aplikasi YesJob dapat digunakan secara gratis 100% bagi pelamar kerja. Sedangkan pemberi kerja tidak perlu membayar biaya registrasi ataupun biaya berlangganan seperti halnya e-recruitment tradisional. Pemberi kerja hanya akan membayar biaya sebesar Rp 20,000,- untuk mendapatkan kontak dari setiap pelamar kerja yang ‘cocok dan tertarik’. Tentunya, para pelamar kerja ini sudah terlebih dahulu di-filter dan dicocokan oleh teknologi DRIve dari YesJob. Hal ini sangatlah unik,” tutup James.
(wbs)