Pendiri Startup Sukses Sebagian Besar Lulusan Perguruan di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Bagi anak muda Indonesia yang baru lulus SMA, memilih di mana mereka akan melanjutkan pendidikan tinggi adalah tantangan tersendiri. Beberapa pertanyaan yang sering muncul, apakah saya harus kuliah di Indonesia atau luar negeri? Jurusan apa yang paling bisa menjamin saya mendapatkan karier yang bagus? Universitas mana yang bisa menjamin saya sukses?
Namun pertanyaan besar yang harus kita jawab adalah, apakah lokasi kuliah, jurusan yang kita ambil dan juga universitas merupakan faktor utama yang menentukan kesuksesan kita?
iPrice Group bekerja sama dengan Venturra, salah satu perusahaan investasi yang cukup aktif di Indonesia membandingkan 50+ perusahaan rintisan (startup) dan 100+ pendiri (founder) untuk menganalisa latar belakang pendidikan mereka. Parameter “sukses” yang kami gunakan di sini adalah pendiri dari perusahaan rintisan yang minimal sudah mendapatkan pendanaan seri-A.
"Dari hasil penelitian ini, kami mendapatkan tiga temuan menarik mengenai latar belakang pendidikan para pendiri perusahaan rintisan sukses di Indonesia," ujar Senior Content Marketer, Andrew Prasatya dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews.
Dia mengungkapkan, dari 100 orang lebih pendiri yang dianalisa, 14 orang pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Para pendiri Bukalapak, seperti Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Muhamad Fajrin Rasyid sama-sama berasal dari ITB. Selain itu, ada juga COO dari Kudo yang telah diakuisisi Grab Agung Nugroho, CEO Snapcart Raynazran Royono, Co-Founder Fabelio Marshal Tegar Utoyo dan masih banyak lagi.
Bina Nusantara dan Harvard sama-sama berada di posisi kedua. Dua universitas ini mencetak 8 pendiri sukses. Beberapa orang yang berasal dari Bina Nusantara adalah pendiri dan juga CEO dari Tokopedia William Tanuwijaya, CEO dari Qlapa Benny Fajarai, CEO dari Tripvisto Benardus Sumartok. Sedangkan dari Harvard ada CEO Gojek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, para co-founders Modalku, Raynold Wijaya dan Kelvin Teo dan masih ada yang lainnya.
Menempati posisi ketiga ada Universitas Purdue yang berhasil mencetak 7 pendiri sukses. Beberapa diantaranya adalah CEO dari Ruang Guru Adamas Syah Devara yang juga pernah mengenyam pendidikan di Harvard, CEO Berrybenka Jason Lamuda dan juga CEO Sribu Ryan Gondokusumo.
Di posisi keempat ada Stanford yang sukses mencetak lima orang pendiri sukses, seperti CTO Traveloka Derianto Kusuma dan Co-Founder Cermati Oby Sumampouw.
Terakhir, ada Universitas Indonesia (UI) yang mencetak 4 orang pendiri sukses. Mereka adalah CTO Tiket.com Natali Ardianto, Chief of Product Ruang Guru Iman Usman dan CEO Hijup Diajeng Lestari.
Selain enam universitas di atas, ada juga beberapa universitas di Indonesia lain yang berhasil mencetak pendiri sukses seperti Universitas Taruma Negara tiga orang dan juga Universitas Harapan 2 orang.
"Dari data-data ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa dari segi sumber daya manusia yang dihasilkan, universitas yang ada di Indonesia tidak kalah dengan universitas-universitas di luar. Terbukti bahwa ITB berhasil mencetak lebih banyak pendiri sukses dibandingkan Harvard, Purdue dan juga Stanford," jelas Andrew.
Namun pertanyaan besar yang harus kita jawab adalah, apakah lokasi kuliah, jurusan yang kita ambil dan juga universitas merupakan faktor utama yang menentukan kesuksesan kita?
iPrice Group bekerja sama dengan Venturra, salah satu perusahaan investasi yang cukup aktif di Indonesia membandingkan 50+ perusahaan rintisan (startup) dan 100+ pendiri (founder) untuk menganalisa latar belakang pendidikan mereka. Parameter “sukses” yang kami gunakan di sini adalah pendiri dari perusahaan rintisan yang minimal sudah mendapatkan pendanaan seri-A.
"Dari hasil penelitian ini, kami mendapatkan tiga temuan menarik mengenai latar belakang pendidikan para pendiri perusahaan rintisan sukses di Indonesia," ujar Senior Content Marketer, Andrew Prasatya dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews.
Dia mengungkapkan, dari 100 orang lebih pendiri yang dianalisa, 14 orang pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Para pendiri Bukalapak, seperti Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Muhamad Fajrin Rasyid sama-sama berasal dari ITB. Selain itu, ada juga COO dari Kudo yang telah diakuisisi Grab Agung Nugroho, CEO Snapcart Raynazran Royono, Co-Founder Fabelio Marshal Tegar Utoyo dan masih banyak lagi.
Bina Nusantara dan Harvard sama-sama berada di posisi kedua. Dua universitas ini mencetak 8 pendiri sukses. Beberapa orang yang berasal dari Bina Nusantara adalah pendiri dan juga CEO dari Tokopedia William Tanuwijaya, CEO dari Qlapa Benny Fajarai, CEO dari Tripvisto Benardus Sumartok. Sedangkan dari Harvard ada CEO Gojek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, para co-founders Modalku, Raynold Wijaya dan Kelvin Teo dan masih ada yang lainnya.
Menempati posisi ketiga ada Universitas Purdue yang berhasil mencetak 7 pendiri sukses. Beberapa diantaranya adalah CEO dari Ruang Guru Adamas Syah Devara yang juga pernah mengenyam pendidikan di Harvard, CEO Berrybenka Jason Lamuda dan juga CEO Sribu Ryan Gondokusumo.
Di posisi keempat ada Stanford yang sukses mencetak lima orang pendiri sukses, seperti CTO Traveloka Derianto Kusuma dan Co-Founder Cermati Oby Sumampouw.
Terakhir, ada Universitas Indonesia (UI) yang mencetak 4 orang pendiri sukses. Mereka adalah CTO Tiket.com Natali Ardianto, Chief of Product Ruang Guru Iman Usman dan CEO Hijup Diajeng Lestari.
Selain enam universitas di atas, ada juga beberapa universitas di Indonesia lain yang berhasil mencetak pendiri sukses seperti Universitas Taruma Negara tiga orang dan juga Universitas Harapan 2 orang.
"Dari data-data ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa dari segi sumber daya manusia yang dihasilkan, universitas yang ada di Indonesia tidak kalah dengan universitas-universitas di luar. Terbukti bahwa ITB berhasil mencetak lebih banyak pendiri sukses dibandingkan Harvard, Purdue dan juga Stanford," jelas Andrew.
(dmd)