Tangkap Pasar Asia Tenggara, Alibaba Investasi Rp13,3 Triliun di Lazada

Kamis, 29 Juni 2017 - 20:55 WIB
Tangkap Pasar Asia Tenggara,...
Tangkap Pasar Asia Tenggara, Alibaba Investasi Rp13,3 Triliun di Lazada
A A A
SINGAPURA - Pertumbuhan bisnis online di Asia Tenggara yang menggiurkan, telah mengundang dua raksasa e-commerce yaitu Alibaba dari China dan Amazon asal Amerika Serikat untuk masuk ke dalamnya.

Mengutip dari CNBC, Kamis (29/6/2017), Alibaba dikabarkan mengucurkan uang USD1 miliar atau setara Rp13,3 triliun (estimasi kurs Rp13.332/USD) untuk meningkatkan sahamnya di Lazada, pengecer online terbesar di Asia Tenggara. Hal ini selangkah lebih maju dari e-commerce Amerika Serikat, Amazon yang sudah dinanti-nanti di wilayah ini.

Pada Rabu kemarin, Alibaba mengumumkan akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Lazada dari 51% menjadi 83%, sehingga total investasi mereka mencapai lebih dari USD2 miliar.

Investasi ini menggarisbawahi besarnya ceruk pasar e-commerce Asia Tenggara yang terus berkembang, dimana jutaan pengguna internet kini banyak memilih berbelanja online.

Sebuah studi yang dilakukan Google pada 2016 dan badan usaha milik negara Singapura, Temasek Holdings, memperkirakan ekonomi internet di kawasan Asia Tenggara akan tumbuh menjadi USD200 miliar pada tahun 2025, dimana mayoritas didorong oleh pertumbuhan e-commerce.

“Pasar e-commerce di wilayah ini sejatinya belum tergali, dan kami melihat prospek yang sangat positif kedepannya. Kami akan terus menempatkan sumber daya kami untuk bekerja di Asia Tenggara melalui Lazada untuk menangkap peluang pertumbuhan ini,” kata CEO Alibaba Group Daniel Zhang.

Kabarnya, tambahan uang dari Alibaba ini sebagai langkah untuk membatasi gerak masuknya Amazon ke pasar Asia Tenggara. Namun, Lazada menolak untuk menjawab soal persaingan tersebut. CEO Lazada Maximilian Bittner mengatakan investasi tersebut merupakan penegasan atas kesuksesan Lazada dan kepercayaan Alibaba kepada mereka, yang juga komitmen terhadap pasar e-commerce Asia Tenggara.

Bittner menambahkan, dengan pasar e-commerce Asia Tenggara yang masih relatif belum dimanfaatkan, kerja sama keduanya bertujuan untuk menangkap peluang pertumbuhan di wilayah ini.

Peluang itu pula yang membuat Alibaba kelak akan memperbesar kepemilikan mereka di Lazada, pasalnya Alibaba berencana membeli saham pemegang saham Lazada lainnya dengan valuasi sebesar USD3,15 miliar. Pada tahun lalu, mereka sudah membelu sebagian saham dari German’s Rocket Internet dan raksasas supermarket Inggris Tesco.

Transaksi Alibaba-Lazada memperluas jejak global e-commerce China di Asia Tenggara, termasuk pasar di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Dalam sebuah laporan terbaru, Alibaba mengatakan dalam 12 bulan sampai akhir Maret lalu, Lazada sudah memiliki 23 juta pembeli aktif.

Lantas bagaimana dengan Amazon? Sejak tahun lalu, TechCrunch melaporkan bahwa perusahaan milik Jeff Bezos itu sudah merencanakan untuk meluncurkan layanan e-commerce lokal di Singapura pada kuartal I 2017. Namun sejauh ini, mengutip dari beberapa sumber, belum ada kabar pasti dari Amazon soal masuknya mereka ke Asia Tenggara.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8743 seconds (0.1#10.140)