Survei Membuktikan Anak-anak Lebih Mudah Menemukan Konten Dewasa
A
A
A
JAKARTA - Internet adalah alat pendidikan yang bagus bagi anak-anak, yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar mereka. Namun, dunia online juga memiliki sisi gelap. Menjadi tanggung-jawab orangtua untuk melindungi anak dari bahaya online.
Berdasarkan Survei yang dilakukan oleh Net Aware dengan responden 1.725 anak sekolah dan 500 orang-tua murid dilakukan dengan memanfaatkan 50 situs media sosial paling populer untuk mengungkapkan potensi risiko yang dihadapi oleh anak-anak dalam hal konten berbahaya yang mereka konsumsi saat berselancar di internet.
Ditemukan bahwa separuh dari anak-anak yang disurvei telah melihat materi dewasa berkaitan dengan seksual, kekerasan atau materi dewasa lainnya di media sosial, melalui situs seperti ChatRoulette, Omegle dan Tumblr dinilai sangat berisiko tinggi untuk konten seksual. Anak-anak masih merasa terlalu mudah untuk mengakses konten yang berpotensi berbahaya secara online.
"Sudah sepatutnya anakanak mendapat perlindungan dan perhatian lebih dari orang dewasa, khususnya orangtua, semakin mudahnya akses internet harus diimbangi dengan penggunaan teknologi yang tepat," ujar Director Marketing PT Prosperita – ESET Indonesia, Chrissie Maryanto, dalam keterangan resminya,
Dirinya menambahkan, temuan ini bertentangan secara langsung dengan pandangan orangtua, yang menilai situs tersebut berisiko rendah. Ketidakcocokkan ini masih bisa diperdebatkan dari fakta bahwa anak-anak juga diketahui tidak menceritakan atau melaporkan materi tidak pantas yang mereka temui pada sebagian besar situs-situs yang mereka kunjungi.
Selain itu, sekitar 78% anak-anak mengaku bergabung dengan situs media sosial sebelum mencapai usia minimum, pada gilirannya membuat mereka lebih rentan terhadap kandungan berbahaya dan kondisi ini di luar sepengetahuan orang-tua mereka. Anak-anak sering menganggap internet adalah entitas magis yang mampu menjawab segala macam pertanyaan bahkan pertanyaan yang yang tidak jelas sekalipun, tapi apa yang tidak mereka ketahui adalah virus, privasi online, phishing, etika bersosial media, masalah keamanan internet dan yang mengkhawatirkan adalah konten-konten dewasa.
Berdasarkan Survei yang dilakukan oleh Net Aware dengan responden 1.725 anak sekolah dan 500 orang-tua murid dilakukan dengan memanfaatkan 50 situs media sosial paling populer untuk mengungkapkan potensi risiko yang dihadapi oleh anak-anak dalam hal konten berbahaya yang mereka konsumsi saat berselancar di internet.
Ditemukan bahwa separuh dari anak-anak yang disurvei telah melihat materi dewasa berkaitan dengan seksual, kekerasan atau materi dewasa lainnya di media sosial, melalui situs seperti ChatRoulette, Omegle dan Tumblr dinilai sangat berisiko tinggi untuk konten seksual. Anak-anak masih merasa terlalu mudah untuk mengakses konten yang berpotensi berbahaya secara online.
"Sudah sepatutnya anakanak mendapat perlindungan dan perhatian lebih dari orang dewasa, khususnya orangtua, semakin mudahnya akses internet harus diimbangi dengan penggunaan teknologi yang tepat," ujar Director Marketing PT Prosperita – ESET Indonesia, Chrissie Maryanto, dalam keterangan resminya,
Dirinya menambahkan, temuan ini bertentangan secara langsung dengan pandangan orangtua, yang menilai situs tersebut berisiko rendah. Ketidakcocokkan ini masih bisa diperdebatkan dari fakta bahwa anak-anak juga diketahui tidak menceritakan atau melaporkan materi tidak pantas yang mereka temui pada sebagian besar situs-situs yang mereka kunjungi.
Selain itu, sekitar 78% anak-anak mengaku bergabung dengan situs media sosial sebelum mencapai usia minimum, pada gilirannya membuat mereka lebih rentan terhadap kandungan berbahaya dan kondisi ini di luar sepengetahuan orang-tua mereka. Anak-anak sering menganggap internet adalah entitas magis yang mampu menjawab segala macam pertanyaan bahkan pertanyaan yang yang tidak jelas sekalipun, tapi apa yang tidak mereka ketahui adalah virus, privasi online, phishing, etika bersosial media, masalah keamanan internet dan yang mengkhawatirkan adalah konten-konten dewasa.
(wbs)