Gara-gara Bikin Meme, 10 Orang Batal Belajar di Kampus Ternama
A
A
A
JAKARTA - Setidaknya sepuluh calon mahasiswa Harvard University di wajibkan menghadapi kenyataan bahwa impian mereka untuk menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia itu kandas.
Mengutip dari Harvard Crimson via Fortune, pihak kampus memutuskan untuk menarik surat penerimaan (Letter of Acceptance) sepuluh calon mahasiswa tersebut.
Keputusan itu menyusul tindakan tak patut mereka di sebuah grup privat di Facebook.
Di grup itu, menurut tangkapan layar (screen capture) omongan yang diperoleh Harvard Crimson, mereka saling berkirim meme dan gambar lainnya, yang menampilkan pelecehan seksual, peristiwa Holocaust, dan kematian anak-anak. Beberapa konten bukan senonoh lainnya bahkan membahas pelecehan seksual anak-anak, sementara konten lainnya terang-terangan bernada rasial.
Misalnya, mereka menyebut anak-anak Meksiko yang digantung sebagai pintildeata time. Pintildeata merupakan wadah hiasan yang digantung di atap, memuat mainan-mainan kecil atau permen, kemudian wadah itu dipecahkan, sebagai bagian dari perayaan tertentu.
Pihak berwenang universitas mengatakan keputusan ini sudah final. Kemudian dalam sebuah email, juru bicara universitas, Rachael Dane, menolak berkomentar apa pun.
“Kami ngak menanggapi se-cara terbuka mengenai status penerimaan masing-masing pelamar,” kata juru bicara tersebut.
Mengutip dari Harvard Crimson via Fortune, pihak kampus memutuskan untuk menarik surat penerimaan (Letter of Acceptance) sepuluh calon mahasiswa tersebut.
Keputusan itu menyusul tindakan tak patut mereka di sebuah grup privat di Facebook.
Di grup itu, menurut tangkapan layar (screen capture) omongan yang diperoleh Harvard Crimson, mereka saling berkirim meme dan gambar lainnya, yang menampilkan pelecehan seksual, peristiwa Holocaust, dan kematian anak-anak. Beberapa konten bukan senonoh lainnya bahkan membahas pelecehan seksual anak-anak, sementara konten lainnya terang-terangan bernada rasial.
Misalnya, mereka menyebut anak-anak Meksiko yang digantung sebagai pintildeata time. Pintildeata merupakan wadah hiasan yang digantung di atap, memuat mainan-mainan kecil atau permen, kemudian wadah itu dipecahkan, sebagai bagian dari perayaan tertentu.
Pihak berwenang universitas mengatakan keputusan ini sudah final. Kemudian dalam sebuah email, juru bicara universitas, Rachael Dane, menolak berkomentar apa pun.
“Kami ngak menanggapi se-cara terbuka mengenai status penerimaan masing-masing pelamar,” kata juru bicara tersebut.
(wbs)