Menkominfo: Tarif Data Harus Terjangkau dan Memuaskan Konsumen

Selasa, 16 Mei 2017 - 14:08 WIB
Menkominfo: Tarif Data...
Menkominfo: Tarif Data Harus Terjangkau dan Memuaskan Konsumen
A A A
JAKARTA - Sebagai negara kepulauan, masyarakat Indonesia sangat membutuhkan komunikasi yang terjangkau (affordable) termasuk komunikasi data yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung perekonomian di masa mendatang.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mengemukakan, keterjangkauan tidak hanya keberadaan layanan tetapi juga tawaran layanan dengan harga terjangkau. Meski tak terjangkau, kualitas layanan (quality of services) tak harus dikorbankan.

"Dari sisi penyelenggara jasa seluler, keuntungan bisnis memang menjadi orientasi. Tetapi karena iklim bisnis yang sangat kompetitif, operator harus selalu melihat bagaimana kondisi persaingan di lapangan. Khusus layanan data, operator yang pendapatannya bergeser dari suara dan SMS ke data harus merumuskan tarif data yang mestinya harus terjangkau oleh seluruh masyarakat," ujar Rudianatara, dalam seminar Mencari Format Tarif Mobile Data Ideal, di XXI Club, Theater Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Tentu tidak diharamkan melakukan promo-promo untuk menarik pelanggan tetapi kembali lagi kepentingan konsumen harus dikedepankan. Mereka berhak memperoleh layanan dengan tarif data terjangkau dan kualitas yang baik," lanjutnya.

Rudiantara menegaskan, yang paling dibutuhkan pelanggan seluler saat ini adalah layanan data yang stabil dan terjangkau. Dalam kacamata regulasi, pemerintah tidak ikut dalam penentuan tarif layanan data. Tapi, pemerintah harus mampu memberi ekosistem bisnis yang terbaik agar tarif layanan data dapat terjangkau bagi masyarakat.

Adapun saat ini perubahan aturan menteri menjadi salah satu solusi yang mencuat. Hal tersebut agar keduanya dapat berjalan beriringan antara pertumbuhan industri telekomunikasi dan kepentingan konsumen.

Diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna seluler terbesar di dunia. Bahkan, studi dari GSM Intelligence (Oktober 2016) memprediksi hingga 2020 nanti akan terdapat lebih dari 241 juta mobile subscriber riil di Indonesia.

Dari angka tersebut sekitar 36-37% telah menggunakan internet mobile. Di sisi lain tren pemakaian ponsel cerdas juga terus meningkat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.

Dari jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2199 seconds (0.1#10.140)