Ternyata Modal Samsung untuk Rakit Galaxy S8 Cuma Rp4 Juta
A
A
A
SEOUL - Samsung telah menghadirkan Galaxy S8 hadir dengan sederetan inovasi yang membuatnya dibanderol lebih dari Rp10 juta. Namun setelah dianalisis oleh para pakar teknologi, ongkos pembuatan Galaxy S8 jauh lebih murah.
Seperti dilansir dari Trusted Review, sebuah company riset yang berbasis di London IHS Markit melakukan riset terhadap Galaxy S8 besutan Samsung. Hasil riset itu cukup mencengangkan.
Seorang analis IHS Markit membeberkan biaya komponen yang digunakan Samsung untuk ponsel berpemindai wajah itu sekitar USD 301 atau setara Rp 4,01 jutaan. Sementara, biaya perakitan Galaxy S8 sekitar USD 5,9 atau setara Rp78 ribu saja.
Jika dihitung, total biaya untuk memproduksi satu unit Galaxy S8 diestimasikan hanya USD 307,5 atau sekitar Rp 4,1 jutaan belum termasuk dengan biaya lain-lain. Angka ini USD 43 atau Rp 573 ribu lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi satu unit Galaxy S7 tahun lalu.
Selain itu, analis juga mengestimasi biaya produksi satu unit Galaxy S8 lebih murah dibandingkan biaya produksi iPhone 7 yang sebesar USD 224,8 (Rp 3 jutaan) maupun biaya produksi Mesin Pencari Google Pixel yang besarnya hanya USD 285,8 atau Rp 3,8 jutaan.
Andrew Rassweiler, Senior Director of Cost Benchmarking Services IHS Markit mengatakan, biaya komponen dan produksi Galaxy S8 yang lebih tinggi mencerminkan adanya perlombaan fitur-fitur baru pada masing-masing ponsel tersebut. Hal ini disebabkan karena masing-masing produsen smartphone menambahkan hardware dan fitur baru yang membuatnya berbeda dengan milik kompetitor.
Nah, kemungkinan besar, fitur-fitur ekstra itulah yang membuat biaya produksi Galaxy S8 lebih mahal dibanding kompetitornya.
“Walaupun ada fitur non-hardware baru pada Galaxy S8 seperti asisten virtual Bixby, jika dilihat dari aspek teardown, hardware yang dipakai pada Galaxy S8 dan iPhone memiliki berbagai kemiripan,” tutur Rassweiler.
Seperti dilansir dari Trusted Review, sebuah company riset yang berbasis di London IHS Markit melakukan riset terhadap Galaxy S8 besutan Samsung. Hasil riset itu cukup mencengangkan.
Seorang analis IHS Markit membeberkan biaya komponen yang digunakan Samsung untuk ponsel berpemindai wajah itu sekitar USD 301 atau setara Rp 4,01 jutaan. Sementara, biaya perakitan Galaxy S8 sekitar USD 5,9 atau setara Rp78 ribu saja.
Jika dihitung, total biaya untuk memproduksi satu unit Galaxy S8 diestimasikan hanya USD 307,5 atau sekitar Rp 4,1 jutaan belum termasuk dengan biaya lain-lain. Angka ini USD 43 atau Rp 573 ribu lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi satu unit Galaxy S7 tahun lalu.
Selain itu, analis juga mengestimasi biaya produksi satu unit Galaxy S8 lebih murah dibandingkan biaya produksi iPhone 7 yang sebesar USD 224,8 (Rp 3 jutaan) maupun biaya produksi Mesin Pencari Google Pixel yang besarnya hanya USD 285,8 atau Rp 3,8 jutaan.
Andrew Rassweiler, Senior Director of Cost Benchmarking Services IHS Markit mengatakan, biaya komponen dan produksi Galaxy S8 yang lebih tinggi mencerminkan adanya perlombaan fitur-fitur baru pada masing-masing ponsel tersebut. Hal ini disebabkan karena masing-masing produsen smartphone menambahkan hardware dan fitur baru yang membuatnya berbeda dengan milik kompetitor.
Nah, kemungkinan besar, fitur-fitur ekstra itulah yang membuat biaya produksi Galaxy S8 lebih mahal dibanding kompetitornya.
“Walaupun ada fitur non-hardware baru pada Galaxy S8 seperti asisten virtual Bixby, jika dilihat dari aspek teardown, hardware yang dipakai pada Galaxy S8 dan iPhone memiliki berbagai kemiripan,” tutur Rassweiler.
(wbs)