Inilah 5 Otentifkasi Keamanan di Galaxy S8
A
A
A
NEW YORK - Keamanan dan privasi terus menjadi fokus pabrikan ponsel seiring meningkatnya ancaman di perangkat mobile. Selain memiliki platform sistem pertahanan keamanan Samsung Knox yang mengombinasikan software dan hardware, Samsung juga memberikan pilihan fitur keamanan berlapis di Galaxy S8.
Selain penggunaan PIN atau kata sandi (password) dan pola (pattern), ada tiga otentifikasi keamanan biometrik yang dibenamkan di smartphone yang baru tersedia di Indonesia mulai awal Mei mendatang tersebut.
Pertama adalah sensor sidik jari atau fingerprint scanner. Karena S8 tidak lagi memiliki tombol fisik home (diganti tombol digital dengan teknologi pressure sensitive), maka letak sensor sidik jari ada di bagian belakang bodi.
Fitur keamanan biometrik berikutnya adalah iris scanner atau pemindai retina mata. Seharusnya teknologi ini sudah ada di Galaxy Note 7 yang gagal menyapa pasar. Di S8, teknologi iris scanner disempurnakan lagi dan tampilan berwarna.
Terakhir, Samsung juga membenamkan pemindai wajah atau facial recognition. S8 setelah wajah pemilik terdaftar, hanya perlu mengarahkannya ke depan layar ponsel dan secara otomatis kunci layar (screen lock) akan terbuka. Durasinya kurang dari satu detik. Cepat sekali.
”Pemindai wajah hanya untuk kepraktisan saja. Level keamanannya masih jauh dibawah iris scanner. Karena itu kami tidak menggunakannya untuk transaksi finansial,” ujar Jay Koo, Product Planning Group Samsung.
Berbagai pilihan teknologi biometrik ini, menurut Jay, memberikan kemudahan agar pengguna dapat memilih fitur autentifikasi biometrik yang paling sesuai dengan mereka. Tapi, mana pemindai biometrik paling aman? Menurut Koo, hendaknya pengguna memakai pemindai retina. ”Level keamanannya tertinggi dibanding biometrik lainnya,” ungkapnya.
Selain penggunaan PIN atau kata sandi (password) dan pola (pattern), ada tiga otentifikasi keamanan biometrik yang dibenamkan di smartphone yang baru tersedia di Indonesia mulai awal Mei mendatang tersebut.
Pertama adalah sensor sidik jari atau fingerprint scanner. Karena S8 tidak lagi memiliki tombol fisik home (diganti tombol digital dengan teknologi pressure sensitive), maka letak sensor sidik jari ada di bagian belakang bodi.
Fitur keamanan biometrik berikutnya adalah iris scanner atau pemindai retina mata. Seharusnya teknologi ini sudah ada di Galaxy Note 7 yang gagal menyapa pasar. Di S8, teknologi iris scanner disempurnakan lagi dan tampilan berwarna.
Terakhir, Samsung juga membenamkan pemindai wajah atau facial recognition. S8 setelah wajah pemilik terdaftar, hanya perlu mengarahkannya ke depan layar ponsel dan secara otomatis kunci layar (screen lock) akan terbuka. Durasinya kurang dari satu detik. Cepat sekali.
”Pemindai wajah hanya untuk kepraktisan saja. Level keamanannya masih jauh dibawah iris scanner. Karena itu kami tidak menggunakannya untuk transaksi finansial,” ujar Jay Koo, Product Planning Group Samsung.
Berbagai pilihan teknologi biometrik ini, menurut Jay, memberikan kemudahan agar pengguna dapat memilih fitur autentifikasi biometrik yang paling sesuai dengan mereka. Tapi, mana pemindai biometrik paling aman? Menurut Koo, hendaknya pengguna memakai pemindai retina. ”Level keamanannya tertinggi dibanding biometrik lainnya,” ungkapnya.
(wbs)