500 Ribu UKM Manfaatkan Platform Google Bisnisku
A
A
A
JAKARTA - Kesadaran pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia memanfaatkan jaringan online semakin meningkat. Raksasa internet Google mencatat jumlah pelaku UKM yang masuk layanan Google Bisnisku mencapai 500 ribu.
Head of Corporate Communications Google Indonesia, Jason Tedjasukmana mengatakan, platform Google Bisnisku sebenarnya sudah sekitar 10 tahun lalu. Namun, layanan dengan Bahasa Indonesia baru dimulai 2015. Setelah sekitar 2 tahun berjalan, tercatat ada 500 ribu UKM yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia telah memanfaatkan Platform ini.
“Jumlah terbanyak masih berada di Jakarta. Kami menargetkan sebanyak-banyaknya di tahun 2017 karena free (gratis),” ujar Jason saat berkunjung ke Roti Ganep, UKM di Kota Solo, Jawa Tengah, yang memanfaatkan platform Google Bisnisku, Senin (13/2/2017) siang.
Platform gratis dari Google tersebut memungkinkan bisnis ditampilkan di Google penelusuran, Maps, dan Google+. Potensi di Indonesia sangat besar dari sisi UKM maupun bisnis besar. Terlebih UKM di nusantara tercatat mencapai 50 juta dan menjadi roda penggerak perekonomian nasional.
Sayang, jumlah UKM yang memanfaatkan internet ternyata baru 5%. Google berupaya agar semua hal yang menghalangi UKM masuk ke bisnis online dapat dihilangkan. Melalui Google BIsnisku, UKM tinggal mendaftar di smartphone. “Kalau memakai website terbatas karena membutuhkan modal besar,” urainya.
Dia optimistis jumlah UKM yang memakai platform yang disediakan Google semakin bertambah. Terlebih harga smartphone kini semakin terjangkau. “Tidak perlu canggih banget yang penting bisa akses internet,” imbuhnya.
Catatan Google menunjukkan bahwa UKM yang sudah online mengalami pertumbuhan lebih cepat sekitar 80% dibanding yang offline. Sehingga di era sekarang UKM dituntut kreatif, termasuk memanfatkan online.
Jason menyebut bahwa syarat UKM mendaftar Google Bisnisku adalah memiliki bangunan fisik, dan alamat yang jelas. UKM yang memanfaatkan beragam mulai pedagang kaki lima (PKL), tukang kunci, dan tukang ledeng.
Sementara itu, pewaris bisnis Roti Ganep Solo Cecilia Maria Purnadi mengatakan, pemasaran online memberikan hasil yang positif. Penjualan dari online naik sekitar 5% dan tahun ini ditargetkan tumbuh 20% setelah menggunakan Google Bisnisku.
“Pembeli dapat menghubungi kami dengan mudah, begitu pula dalam menemukan lokasi toko,” ungkap Cecilia.
Dia berupaya agar bisnis turun temurun sejak 1881 tersebut dapat terus berkembang melalui inovasi-inovasi, termasuk pemasaran online.
Head of Corporate Communications Google Indonesia, Jason Tedjasukmana mengatakan, platform Google Bisnisku sebenarnya sudah sekitar 10 tahun lalu. Namun, layanan dengan Bahasa Indonesia baru dimulai 2015. Setelah sekitar 2 tahun berjalan, tercatat ada 500 ribu UKM yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia telah memanfaatkan Platform ini.
“Jumlah terbanyak masih berada di Jakarta. Kami menargetkan sebanyak-banyaknya di tahun 2017 karena free (gratis),” ujar Jason saat berkunjung ke Roti Ganep, UKM di Kota Solo, Jawa Tengah, yang memanfaatkan platform Google Bisnisku, Senin (13/2/2017) siang.
Platform gratis dari Google tersebut memungkinkan bisnis ditampilkan di Google penelusuran, Maps, dan Google+. Potensi di Indonesia sangat besar dari sisi UKM maupun bisnis besar. Terlebih UKM di nusantara tercatat mencapai 50 juta dan menjadi roda penggerak perekonomian nasional.
Sayang, jumlah UKM yang memanfaatkan internet ternyata baru 5%. Google berupaya agar semua hal yang menghalangi UKM masuk ke bisnis online dapat dihilangkan. Melalui Google BIsnisku, UKM tinggal mendaftar di smartphone. “Kalau memakai website terbatas karena membutuhkan modal besar,” urainya.
Dia optimistis jumlah UKM yang memakai platform yang disediakan Google semakin bertambah. Terlebih harga smartphone kini semakin terjangkau. “Tidak perlu canggih banget yang penting bisa akses internet,” imbuhnya.
Catatan Google menunjukkan bahwa UKM yang sudah online mengalami pertumbuhan lebih cepat sekitar 80% dibanding yang offline. Sehingga di era sekarang UKM dituntut kreatif, termasuk memanfatkan online.
Jason menyebut bahwa syarat UKM mendaftar Google Bisnisku adalah memiliki bangunan fisik, dan alamat yang jelas. UKM yang memanfaatkan beragam mulai pedagang kaki lima (PKL), tukang kunci, dan tukang ledeng.
Sementara itu, pewaris bisnis Roti Ganep Solo Cecilia Maria Purnadi mengatakan, pemasaran online memberikan hasil yang positif. Penjualan dari online naik sekitar 5% dan tahun ini ditargetkan tumbuh 20% setelah menggunakan Google Bisnisku.
“Pembeli dapat menghubungi kami dengan mudah, begitu pula dalam menemukan lokasi toko,” ungkap Cecilia.
Dia berupaya agar bisnis turun temurun sejak 1881 tersebut dapat terus berkembang melalui inovasi-inovasi, termasuk pemasaran online.
(dmd)