E-commerce Mise Targetkan 1 Juta Pengusaha Toko
A
A
A
JAKARTA - Website e-commerce Mise berambisi bisa mencetak satu juta pengusaha toko online dengan skala nasional.
Co-Founder Mise.id, Harry Karundeng mengatakan potensi industri e-commerce di Tanah Air saat ini sangat besar tapi konsep yang ada mulai jenuh.
"Mise menggabungkan traditional dan konvensional selling serta digital selling concept yang memanfaatkan e-commerce dan social media," ujar Harry dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Mise.id, website e-commerce pertama di Indonesia yang menawarkan new concept dan new strategy sebagai solusi keterbatasan infrastruktur di Indonesia yang memaksa transition time yang lebih panjang untuk semua transaksi retail beralih ke digital atau sebaliknya (O2O).
Perusahaan ini merupakan joint venture antara Jepang dan Indonesia melalui PT. MicroAd Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh MicroAd Japan 49%, dimana MicroAd Japan sahamnya dimiliki oleh Cyber Agent Japan sebesar 80% dan Softbank Japan sebesar 20%.
Ia juga menilai, saat ini belum terlihat ada teknologi dan platform dengan concept yang seperti Mise.id tawarkan, yaitu mengintegrasikan dalam satu platform marketplace, affiliate, social media dan MLM (multi level marketing) ditambah dengan opsi penjualan tunai dan non tunai, sehingga potensi untuk menguasai pasar dari mise adalah sangat besar.
Harry menambahkan, produk yang dijual di Mise.id bisa apa saja, akan tetapi sekarang ini masih lebih kepada consumer product antara lain gadget, electronic dan furniture, serta health care.
"Saat ini baru satu vendor yang bekerja sama, tapi akan segera ditambahkan vendor – vendor lain seperti; menjual pulsa dan token listrik. Selanjutnya, kami juga akan menggandeng vendor – vendor fashion, hobbies dan groceries," ujarnya.
Dijelaskan, sekarang ini ada sekitar 600SKU dari 1 vendor yang dijual di Mise.id. Menariknya, baru dua bulan berjalan tanpa digital marketing, SEO dan GDN, Mise.id sudah punya lebih kurang 7000 registered user, dan tercatat lebih dari 5000 toko dengan total visitor lebih dari 50 ribu pengunjung.
"Padahal kita baru mulai sosialisasi ke agent – agent di DKI bulan November 2016 yang lalu," terang Harry.
Kedepan, target yang ingin dicapai adalah menjadikan 1 juta pengusaha toko online dengan skala nasional.
Co-Founder Mise.id, Harry Karundeng mengatakan potensi industri e-commerce di Tanah Air saat ini sangat besar tapi konsep yang ada mulai jenuh.
"Mise menggabungkan traditional dan konvensional selling serta digital selling concept yang memanfaatkan e-commerce dan social media," ujar Harry dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Mise.id, website e-commerce pertama di Indonesia yang menawarkan new concept dan new strategy sebagai solusi keterbatasan infrastruktur di Indonesia yang memaksa transition time yang lebih panjang untuk semua transaksi retail beralih ke digital atau sebaliknya (O2O).
Perusahaan ini merupakan joint venture antara Jepang dan Indonesia melalui PT. MicroAd Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh MicroAd Japan 49%, dimana MicroAd Japan sahamnya dimiliki oleh Cyber Agent Japan sebesar 80% dan Softbank Japan sebesar 20%.
Ia juga menilai, saat ini belum terlihat ada teknologi dan platform dengan concept yang seperti Mise.id tawarkan, yaitu mengintegrasikan dalam satu platform marketplace, affiliate, social media dan MLM (multi level marketing) ditambah dengan opsi penjualan tunai dan non tunai, sehingga potensi untuk menguasai pasar dari mise adalah sangat besar.
Harry menambahkan, produk yang dijual di Mise.id bisa apa saja, akan tetapi sekarang ini masih lebih kepada consumer product antara lain gadget, electronic dan furniture, serta health care.
"Saat ini baru satu vendor yang bekerja sama, tapi akan segera ditambahkan vendor – vendor lain seperti; menjual pulsa dan token listrik. Selanjutnya, kami juga akan menggandeng vendor – vendor fashion, hobbies dan groceries," ujarnya.
Dijelaskan, sekarang ini ada sekitar 600SKU dari 1 vendor yang dijual di Mise.id. Menariknya, baru dua bulan berjalan tanpa digital marketing, SEO dan GDN, Mise.id sudah punya lebih kurang 7000 registered user, dan tercatat lebih dari 5000 toko dengan total visitor lebih dari 50 ribu pengunjung.
"Padahal kita baru mulai sosialisasi ke agent – agent di DKI bulan November 2016 yang lalu," terang Harry.
Kedepan, target yang ingin dicapai adalah menjadikan 1 juta pengusaha toko online dengan skala nasional.
(wbs)