Router Jadi Kesempatan Masuknya Hacker

Rabu, 25 Januari 2017 - 09:04 WIB
Router Jadi Kesempatan...
Router Jadi Kesempatan Masuknya Hacker
A A A
JAKARTA - Akses internet merupakan kebutuhan yang tidak dapat terelakkan untuk saat ini. Bagaimana tidak, hampir semua kebutuhan sehari-hari sekarang dapat diakses hanya dengan terkoneksi dengan ke jaringan internet.

Akan tetapi, siapa sangka router yang menjadi pusat koneksi dari semua perangkat yang terkoneksi internet di rumah ternyata jadi celah bagi para hacker untuk menyerang pengguna.

"Semua ancaman dirumah datang melalui router, yang pada dasarnya adalah gatekeeper untuk jaringan rumah. Jika router dilemahkan oleh kerentanan, penyerang dapat memasuki jaringan rumah dan menyerang perangkat terhubung lainnya yang berpotensi rentan seperti iPad," ujar Ondrej Vlcek, CTO Avast Software, dalam keterangan resminya, Selasa (24/1/2017).

Dalam beberapa bulan terakhir, Avast sendiri telah men-scan hampir 4,3 Juta router diseluruh dunia dan menemukan 48% di antaranya ternyata memiliki fitur keamanan yang sangat rentan.

"Situasi keamanan pada router saat ini mengingatkan saya pada keamanan di PC era 1990an berbagai kelemahan baru dapat ditemukan setiap hari," tambahnya.

Mengapa router di rumah merupakan perangkat yang sangat lemah? Router di rumah adalah perangkat yang lemah dan rentan, sebab sebagian besar penyedia layanan Internet (ISP), manufaktur router, ataupun komunitas keamanan telah mengabaikan untuk meneliti serta mengawasi perangkat router yang dijual di pasaran.

Manufaktur router ditekan oleh outlet ritel dan Internet Service Provider untuk menjual perangkat routernya dengan harga yang sangat murah. Perangkat router diseluruh dunia di banderol mulai dari Rp. 300ribu an. Oleh sebab itu, banyak manufaktur akhirnya membeli System on a Chip (SOC), software pada router, yang sudah jadi dan tidak di eksplorasi lebih lanjut.

Merekapun tidak banyak berinvestasi pada manajemen life cycle software tersebut, artinya tidak ter-update, sehingga ribuan bahkan jutaan perangkat router yang dipakai memiliki software yang lemah dan sering menjadi rentan terhadap serangan.

Satu hal lagi yang ditemukan, hanya satu dari 10 orang Indonesia pernah melakukan update dari router firmware-nya dan login kedalam administrasi router setiap minggu atau bulannya. Banyak konsumen yang mungkin tidak menyadari bahwa router mereka perlu di update.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7307 seconds (0.1#10.140)