Aprindo Dorong Anggotanya Punya Ritel Online
A
A
A
JAKARTA - Asia Tenggara menjadi kawasan dengan pengguna internet tercepat di dunia. Setidaknya saat ini ada 260 juta penggua internet, yang diprediksi akan mencapai 489 juta pengguna pada 2020.
Melihat pengguna internet yang terus berkembang, Roy N Mandey Chairman, selaku Chairman Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menlihat peluang bisnis digital khususnya ritel online cukup potensial beberapa tahun ke depan.
"Saat ini sudah 35 Ribu toko yang tergabung dalam Aprindo, namun dari jumlah anggota yang ada, 25% nya belum bertransformasi ke digital.
Diharapkan tahun ini semua ritel yang tergabung dapat Bertransformasi secara digital," ujar Roy, di Jakarta (18/01/17).
Roy menjelaskan, saat ini beberapa anggota Aprindo yang sudah ada secara offline kini menjadi pemain online besar seperti MAP dan Matahari. Bahkan dengan teknologi yang terus berkembang mereka pun jadi pemain e-commerce yang sukses.
Dengan adanya contoh nyata, Roy berharap anggota yang ada dapat cepat bertransformasi. Hal ini dimaksudkan agar konsumen tidak keburu lari dan beralih ke yang lain.
Selain itu, ritel yang sudah bertransformasi diharapkan untuk terus mengedukasi dan memberikan kemudahan bagi pelanggan. Pasalnya belum seluruh masyarakat Indonesia mau berbelanja online karena merasa belim nyaman.
"Hanya satu persen masyarakat Indonesia yang melakukan belanja online, sehingga ini menjadi pelajaran bersama untuk menggaet pasar yang lebih luas lagi," tutup Roy.
Melihat pengguna internet yang terus berkembang, Roy N Mandey Chairman, selaku Chairman Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menlihat peluang bisnis digital khususnya ritel online cukup potensial beberapa tahun ke depan.
"Saat ini sudah 35 Ribu toko yang tergabung dalam Aprindo, namun dari jumlah anggota yang ada, 25% nya belum bertransformasi ke digital.
Diharapkan tahun ini semua ritel yang tergabung dapat Bertransformasi secara digital," ujar Roy, di Jakarta (18/01/17).
Roy menjelaskan, saat ini beberapa anggota Aprindo yang sudah ada secara offline kini menjadi pemain online besar seperti MAP dan Matahari. Bahkan dengan teknologi yang terus berkembang mereka pun jadi pemain e-commerce yang sukses.
Dengan adanya contoh nyata, Roy berharap anggota yang ada dapat cepat bertransformasi. Hal ini dimaksudkan agar konsumen tidak keburu lari dan beralih ke yang lain.
Selain itu, ritel yang sudah bertransformasi diharapkan untuk terus mengedukasi dan memberikan kemudahan bagi pelanggan. Pasalnya belum seluruh masyarakat Indonesia mau berbelanja online karena merasa belim nyaman.
"Hanya satu persen masyarakat Indonesia yang melakukan belanja online, sehingga ini menjadi pelajaran bersama untuk menggaet pasar yang lebih luas lagi," tutup Roy.
(wbs)