Marak Berita Hoax di Sosmed, Polisi Minta Masyarakat Cermat

Kamis, 24 November 2016 - 23:03 WIB
Marak Berita Hoax di...
Marak Berita Hoax di Sosmed, Polisi Minta Masyarakat Cermat
A A A
JAKARTA - Kasubdit IT & Cyber Crime Polri, Komisaris Besar Himawan Bayu Aji mengungkapkan belakangan ini banyak media sosial yang menyajikan berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dimana berita seperti ini disebut sebagai berita palsu (hoax) dan biasanya cenderung provokatif.

Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang lebih baik dari pembaca itu sendiri agar tidak termakan oleh berita palsu.

"Sebenarnya ada beberapa kegiatan penyebarannya, kita sebut ini Buzzer. Buzzer itu sebenernya awalnya ada kegiatan yang positif untuk mempublikasikan hal-hal positif yang positif tentang kegiatan-kegiatan ekonomi dan sosial. Namun dalam perkembangannya banyak juga yang digunakan untuk hal negatif. Kita sebutnya sebagai penyebaran berita-berita hoax," ujar Himawan, di Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Dirinya menjelaskan, pada dasarnya penyebar berita hoax ini punya tim khusus yang memiliki kemampuan grafis, dimana mereka bisa memberikan gambar-gambar, dan kata - kata yang kira-kira tidak sesuai dengan kebenarannya. Kemudian ada juga berita yang sengaja dibuat dengan judul dan isi berita yang berbeda.

Selain itu, ada juga tim yang melakukan rayuan-rayuan dengan membuat beberapa akun yang pro dan kontra. Padahal sebenarnya itu satu orang dan sengaja membuat situasi jadi pro kontra untuk memancing netizen bergabung dalam diskusi akhirnya terbawa.

"Hal-hal seperti ini perlu kita antisipasi dan kita juga harus jeli melihatnya," ungkapnya

Dalam hal ini Himawan menjabarkan ada beberapa antisipasi yang dapat dilakukan. "Pertama tentu edukasi, kita ga bisa mencegah perkembagan teknologi informasi. Tapi TI harus bisa kita kendalikan, dalam artian tidak terjebak dengan sisi negatifnya tetapi dari sisi positif yaitu dengan edukasi. Kalau kita memahami informasi diharapkan kita bisa memilah mana yang berita hoax dan mana yang tidak," paparnya.

Terlepas dari itu, pembaca sebaiknya mengecek dengan sumber-sumber yang valid. Semisal membaca dari media - media yang terdaftar di dewan pers.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1224 seconds (0.1#10.140)