CatchPlay Menyuguhkan Pengalaman Setara Bioskop

Jum'at, 07 Oktober 2016 - 12:38 WIB
CatchPlay Menyuguhkan Pengalaman Setara Bioskop
CatchPlay Menyuguhkan Pengalaman Setara Bioskop
A A A
JAKARTA - Pasar video on-demand di Indonesia memang teruji daya tariknya, sebab jika dilihat kini ada lebih dari dua penyedia layanan tersebut di Tanah Air dan mereka bersaing menghadirkan value yang berbeda agar menarik, misalnya menghadirkan sebuah bioskop premium ke dalam layanannya.

Penyedia video on-demand asal Taiwan bernama CatchPlay resmi melenggang di tanah air dan menjadi penyedia layanan movie on-demand seperti beberapa kompetitornya, yakni Hooq dan iFlix yang lebih dulu hadir di Indonesia.

“Sejak diperkenalkan Juni lalu, kami terus melakukan pembaharuan dalam koleksi film kami, dan mempelajari bagaimana selera penikmat film di Indonesia,” ungkap CEO CatchPlay, Daphne Yang.

Penyebutan movie on-demand pun sesuai dengan value yang coba dijajakan oleh CatchPlay yaitu menghadirkan film terbaru yang sudah dirilis 3-6 bulan di pasar untuk ditonton di perangkat Anda. Ya, Daphne Yang mengklaim bahwa CatchPlay adalah yang tercepat ketimbang layanan serupa lain dalam menghadirkan film terbaru ke koleksinya.

“Di Indonesia, behaviour penikmat filmnya sekitar 60% menikmati konten film studio, 25% film lokal, dan 15% karya independen. Lalu 80% dari mereka menginginkan film yang terbaru, makanya tiap bulan kami memperbaharui katalog film kami sebanyak 20-30 film. Sekitar 60-75% film koleksi kami adalah eksklusif pertama kali dapat dinikmati di platform digital,” beber Daphne, sapaan akrabnya.

Namun dengan melihat koleksinya yang hanya menyedia film, maka CatchPlay tidak bisa disebut sebagai head-to-head dengan Netflix yang juga menampilkan serial. Daphne berpendapat bahwa pihaknya ingin membawa pengalaman menonton film atau bioskop dan bukan menghadirkan tv digital.

Apabila berkaca ke pasar di Indonesia, tampaknya untuk saat ini langkah CatchPlay tersebut sudah benar. Mengapa? Sebab penikmat serial tentu saja mereka yang sudah sangat familiar dengan layanan tv digital atau internet semacam Netflix, berbeda dengan konten film misalnya film Hollywood yang cakupan segmen penontonnya lebih luas dan umum di Indonesia.

CatchPlay menghadirkan dua jenis layanan berbayar yang berbeda, pertama dengan cara berlangganan yakni Rp66 ribu untuk menikmati tayangan tanpa batas dan layanan single rental yang memiliki harga bervariasi untuk tiap film, mulai dari Rp18.000 hingga Rp 27.000 disesuaikan dengan pajak film di tiap negara. Saat ini Catchplay sudah bisa dinikmati di Taiwan, Singapura, dan Indonesia.

Sayangnya, karena sifat kontennya yang eksklusif dan oleh Daphne dianggap sebagai apresiasi atas sebuah karya film maka film yang kita tonton tidak bisa diunduh dan dinikmati secara offline di aplikasi tersebut. Untuk kualitas sudah jelas bahwa resolusi gambar akan sangat tergantung dengan kualitas koneksi internet Anda, jika sangat baik CatchPlay bisa menampilkan kualitas HD.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6454 seconds (0.1#10.140)