Pameran Komputer Terbesar di DIY Tak Gapai Target
Jum'at, 09 September 2016 - 08:08 WIB

Pameran Komputer Terbesar di DIY Tak Gapai Target
A
A
A
YOGYAKARTA - Pameran Komputer terbesar di DIY yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), Yogyakomtek ke 19 telah usai. Meski gelaran ini diklaim sebagai yang terbesar, tetapi pihak panitia mengaku tak mampu menggapai target yang ditetapkan sebelum hajatan tersebut diselenggarakan mulai akhir pekan lalu.
Ketua Panitia Yogyakomtek 19 Apkomindo Yogyakarta, Yuda Tri Handono mengakui, transaksi ameran kali ini memang di bawah target yang di tetapkan sebelumnya. Tak hanya transaksi, jumlah pengunjungpun meleset dari perkiraan awal yang mencapai 100 ribu orang. Beberapa catatan akan menjadi bahan evaluasi pengusaha komputer di Yogyakarta. "Memang belum mencapai harapan kami di awal,"tuturnya, Kamis (8/9).
Di awal penyelenggaraan pameran tersebut, Apkomindo menargetkan transaksi yang dibukukan mencapai Rp 50 miliar. Hanya saja, hingga hari terakhir pameran, jumlah transaksi hanya sekitar Rp 48 miliar, sedikit di bawah target yang ditetapkan sebelumnya. Target tersebut sebetulnya juga telah mendapatkan koreksi karena biasanya bisa mencapai Rp 100 miliar.
Yuda mengklaim, jika transaksi Yogyakomtek mencapai puncaknya pada tahun 2012-2013 karena bisa di atas angka Rp 100 miliar. Hanya saja, sejak tahun itu, penjualan komputer dan sejenisnya mengalami penurunan sekitar 30% setiap tahunnya. Kondisi tersebut tidak lepas dari situasi ekonomi yang belakangan memang mengalami perlambatan.
Meski di bawah target, tetapi ia mengaku sedikit puas karena di tengah situasi ekonomi yang sulit, transaksi masih bisa mencapai angka Rp 48 miliar. Menurutnya, transaksi tersebut tergolong cukup bagus karena kondisi perekonomian sedang tidak memihak. Namun ia mengakui, kondisi ini membuat pengusaha komputer berpikir keras. "Kami pengusaha masih berpikir bagaimana mempertahankan tingkat transaksi,"paparnya.
Catatan buruk lain yang menyertai pameran kali ini adalah jumlah pengunjung yang tak mencapai target, bahkan hanya sekitar 60% dari perkiraan semula. Dalam pameran kali ini, jumlah pengunjung hanya sekitar 60 ribu orang. Padahal awalnya, pihak panitia mengasumsikan mampu menembus jumlah 100 ribu orang.
Karena itu, pihak panitia sendiri mengaku mencoba berpikir memcahkan masalah bagaimana agar pengunjung di siang hari tetap sesuai harapan. Ia mengakui jika pada pameran kali ini pengunjung pada siang hari terlihat lebih sepi dibanding malam hari. Ia menduga karena perubahan kebiasaan mahasiwa yang terjadi saat ini. "Apa mungkin kalau sekarang mahasiswa di siang hari masih tugas dan malam hari baru senggang"tuturnya.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Apkomindo Yogyakarta, Dicky Purna Wibawa mengakui jika tren penjualan mengalami penurunan. Saat ini, tren yang terjadi adalah pembelian laptop, dan untuk gadget mengalami penurunan. Menurutnya wajar, karena saat ini sedang tahun ajaran baru di mana banyak yang membutuhkan laptop atau komputer. "Kalau gadget mungkin mereka sudah memiliki,"ungkapnya.
Ketua Panitia Yogyakomtek 19 Apkomindo Yogyakarta, Yuda Tri Handono mengakui, transaksi ameran kali ini memang di bawah target yang di tetapkan sebelumnya. Tak hanya transaksi, jumlah pengunjungpun meleset dari perkiraan awal yang mencapai 100 ribu orang. Beberapa catatan akan menjadi bahan evaluasi pengusaha komputer di Yogyakarta. "Memang belum mencapai harapan kami di awal,"tuturnya, Kamis (8/9).
Di awal penyelenggaraan pameran tersebut, Apkomindo menargetkan transaksi yang dibukukan mencapai Rp 50 miliar. Hanya saja, hingga hari terakhir pameran, jumlah transaksi hanya sekitar Rp 48 miliar, sedikit di bawah target yang ditetapkan sebelumnya. Target tersebut sebetulnya juga telah mendapatkan koreksi karena biasanya bisa mencapai Rp 100 miliar.
Yuda mengklaim, jika transaksi Yogyakomtek mencapai puncaknya pada tahun 2012-2013 karena bisa di atas angka Rp 100 miliar. Hanya saja, sejak tahun itu, penjualan komputer dan sejenisnya mengalami penurunan sekitar 30% setiap tahunnya. Kondisi tersebut tidak lepas dari situasi ekonomi yang belakangan memang mengalami perlambatan.
Meski di bawah target, tetapi ia mengaku sedikit puas karena di tengah situasi ekonomi yang sulit, transaksi masih bisa mencapai angka Rp 48 miliar. Menurutnya, transaksi tersebut tergolong cukup bagus karena kondisi perekonomian sedang tidak memihak. Namun ia mengakui, kondisi ini membuat pengusaha komputer berpikir keras. "Kami pengusaha masih berpikir bagaimana mempertahankan tingkat transaksi,"paparnya.
Catatan buruk lain yang menyertai pameran kali ini adalah jumlah pengunjung yang tak mencapai target, bahkan hanya sekitar 60% dari perkiraan semula. Dalam pameran kali ini, jumlah pengunjung hanya sekitar 60 ribu orang. Padahal awalnya, pihak panitia mengasumsikan mampu menembus jumlah 100 ribu orang.
Karena itu, pihak panitia sendiri mengaku mencoba berpikir memcahkan masalah bagaimana agar pengunjung di siang hari tetap sesuai harapan. Ia mengakui jika pada pameran kali ini pengunjung pada siang hari terlihat lebih sepi dibanding malam hari. Ia menduga karena perubahan kebiasaan mahasiwa yang terjadi saat ini. "Apa mungkin kalau sekarang mahasiswa di siang hari masih tugas dan malam hari baru senggang"tuturnya.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Apkomindo Yogyakarta, Dicky Purna Wibawa mengakui jika tren penjualan mengalami penurunan. Saat ini, tren yang terjadi adalah pembelian laptop, dan untuk gadget mengalami penurunan. Menurutnya wajar, karena saat ini sedang tahun ajaran baru di mana banyak yang membutuhkan laptop atau komputer. "Kalau gadget mungkin mereka sudah memiliki,"ungkapnya.
(wbs)