Warga Australia Diminta Matikan Samsung Galaxy Note 7

Rabu, 07 September 2016 - 14:47 WIB
Warga Australia Diminta...
Warga Australia Diminta Matikan Samsung Galaxy Note 7
A A A
SYDNEY - Pihak Samsung Autralia meminta semua pelanggan untuk mematikan Galaxy Note 7 menyusul ledakan yang terjadi di kamar Hotel di Australia. Kejadian itu terjadi usai keputusan Samsung Electronics Co Ltd untuk me-recall Galaxy Note 7.

Ledakan itu terjadi Semalam Selasa, (7/9/2016) di kamar hotel di Sydney Australia dan menyebabkan kerusakan pada kamar hotel. Saat itu pemilik Samsung Galaxy Note7, Tham Hua menjelaskan Note 7 mengeluarkan api dan asap.

" Saya terbangun ketika mencium bau terpanggang dan melihat, api dan asap yang keluar dari Galaxy Note 7. Aku harus membuangnya ke lantai dan lepaskan kabel, dan memukulnya dengan bantal untuk menghentikan api." tutur Hua seperti dilansir The Sun, Rabu (7/9/2016)

Mr Hua mengatakan api yang keluar dari Samsung Galaxy Note 7 miliknya meninggalkan luka bakar ringan di jarinya, serta kerusakan di tempat tidur kamar hotel.Akibat keruskan ini Hua ditagih oleh pihak hotel sebanyak $ 1800 untuk kerusakan

Sementara itu, Samsung Electronics Australia Richard Fink mengatakan keamanan dan kepuasan pelanggan kami adalah prioritas utama Samsung. Oleh karenanya Samsung mengeluarkan pengumuman dan merekomendasikan pengguna untuk mematikan Note 7, mengembalikan mereka ke perusaan dan menggunakan perangkat alternatif .

"Kami tahu kami Galaxy Note 7 dan warga Australia adalah pelanggan setia kami dan kami mengambil pendekatan proaktif untuk mendukung mereka," tutur Fink.

Sebelumnya, Samsung diperkirakan menanggung kerugian karena harus merogeh kocek sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 13,1 triliun. Hal ini merupakan buntut dari keputusan pabrikan smartphone asal Korea Selatan tersebut untuk merecall sekitar 2,5 juta Note 7 yang telah diproduksi.

Perkiraan kerugian itu keluar dari media bisnis Bloomberg. Samsung memang tidak membeberkan secara detail berapa ongkos yang mereka tanggung karena munculnya isu ini. "Saya tidak bisa berkomentar tentang berapa persisnya biayanya, namun memang besar angkanya," sebut Koh Dong jin, bos divisi smartphone Samsung.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8332 seconds (0.1#10.140)