Jatuh, HAV Klaim Bukan Kesalahan Airlander
A
A
A
LONDON - Pesawat terbesar di dunia Airlander 10 rusak karena harus menukik tajam ketika melakukan pendaratan pada penerbangan uji coba keduanya. Meskipun begitu Perusahaan produsennya Hybrid Air Vehicles (HAV) mengklaim kesalahan bukan pada Airlander.
Airlander 10 yang memiliki panjang 92 meter tersebut merupakan campuran pesawat dan kapal, rusak dalam penerbangan dari Cardington Airfield di Bedfordshire, Inggris.
Pesawat senilai £25 juta atau Rp439 miliar itu mengalami kerusakan kokpit ketika mendarat pada sekitar pukul 11:00 waktu setempat.
Seorang juru bicara mengatakan, "Penerbangan berjalan baik dan masalahnya hanya saat mendarat dan dalam kecelakaan ini bukan semua awaknya "aman dan selamat," tutur jubir HAV seperti dilansir The Sun, Kamis (25/8/2016).
Dalam video dari lokasi kecelakaan yang diambil oleh salah satu penonton, menunjukkan pesawat tiba-tiba mengambang turun ke tanah seperti balon terbang. Tingkat kerusakan pesawat akibat kecelakaan ini belum diketahui.
Airlander melakukan penerbangan uji coba pertamanya pada tanggal 17 Agustus. Pesawat ini awalnya dikembangkan pemerintah Amerika Serikat sebagai pesawat pengintai, namun kemudian dibekukan karena ada pemangkasan anggaran.
Airlander 10 yang memiliki panjang 92 meter tersebut merupakan campuran pesawat dan kapal, rusak dalam penerbangan dari Cardington Airfield di Bedfordshire, Inggris.
Pesawat senilai £25 juta atau Rp439 miliar itu mengalami kerusakan kokpit ketika mendarat pada sekitar pukul 11:00 waktu setempat.
Seorang juru bicara mengatakan, "Penerbangan berjalan baik dan masalahnya hanya saat mendarat dan dalam kecelakaan ini bukan semua awaknya "aman dan selamat," tutur jubir HAV seperti dilansir The Sun, Kamis (25/8/2016).
Dalam video dari lokasi kecelakaan yang diambil oleh salah satu penonton, menunjukkan pesawat tiba-tiba mengambang turun ke tanah seperti balon terbang. Tingkat kerusakan pesawat akibat kecelakaan ini belum diketahui.
Airlander melakukan penerbangan uji coba pertamanya pada tanggal 17 Agustus. Pesawat ini awalnya dikembangkan pemerintah Amerika Serikat sebagai pesawat pengintai, namun kemudian dibekukan karena ada pemangkasan anggaran.
(wbs)