Bhinneka.com Kerja Sama LKPP Perkenalkan e-Katalog
A
A
A
JAKARTA - Salah satu pelopor penyedia online shop di Indonesia, Bhinneka.com bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) memperkenalkan e-Katalog di Provinsi Papua Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pemerintah daerah mengenai manfaat pengadaan barang melalui e-Katalog LKPP.
Corporate VP dari Bhinneka.com, Heriyadi Janwar mengemukakan, pihaknya berperan aktif melakukan sosialisasi pengadaan barang/jasa pemerintah melalui e-katalog. Bhinneka.com berkomitmen untuk dapat membantu proses revolusi cara belanja pemerintah termasuk pengadaan badan usaha menjadi lebih akuntabel.
"Selain itu, setiap harga produk sudah termasuk pajak sehingga menjamin akuntabilitas serta menghemat pengeluaran rutin pemerintahan,” ujarnya, dalam keterangan pers, Kamis (25/8/2016).
Agenda sosialisasi ini dimanfaatkan lebih lanjut oleh Bhinneka.com dalam keberadaannya sebagai penyedia barang/jasa pemerintah. Untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan dari berbagai aspek, Bhinneka.com memberikan produk yang lengkap, harga khusus untuk produk dalam e-Katalog, jaminan garansi, dan servis.
Sementara itu, Kepala LKPP Agus Prabowo mengatakan, e-Katalog menjadi instrumen baru dalam menciptakan pengadaan barang/jasa pemerintah yang terbuka dan efisien melalui teknologi digital.
Melalui e-katalog, pembelian barang/jasa bisa dilakukan secara cepat dan mudah. Satker hanya tinggal melakukan login dan melakukan pembelian melalui website https://e-katalog.lkpp.go.id/. Tidak seperti mekanisme pengadaan melalui tender, pembelian melalui e-Katalog tidak ada batasan nilai pembelian.
“Barang/jasa yang terdaftar di e-Katalog LKPP harga dan spesifikasinya terbuka. Seluruh masyarakat dapat melihat dan melakukan kontrol. Pembeli dalam hal ini pokja dapat membandingkan harga barang yang sama dari beberapa penyedia,” terang Agus.
Kepala LKPP ptimistis dengan banyaknya pilihan produk, pemerintah dapat memilih, dan menentukan pembelian produk sesuai dengan kebutuhan. Apalagi informasi spesifikasi, harga, dan merek telah dibuka dan dapat diakses oleh semua pihak.
“Jadi, kita ini dengan medium (e-Katalog) ini meng-create pasar dan harus terbuka harganya. Jadi ini semacam crowd control. Dengan demikian publik bisa mengawasi langsung”, tandas Agus.
Corporate VP dari Bhinneka.com, Heriyadi Janwar mengemukakan, pihaknya berperan aktif melakukan sosialisasi pengadaan barang/jasa pemerintah melalui e-katalog. Bhinneka.com berkomitmen untuk dapat membantu proses revolusi cara belanja pemerintah termasuk pengadaan badan usaha menjadi lebih akuntabel.
"Selain itu, setiap harga produk sudah termasuk pajak sehingga menjamin akuntabilitas serta menghemat pengeluaran rutin pemerintahan,” ujarnya, dalam keterangan pers, Kamis (25/8/2016).
Agenda sosialisasi ini dimanfaatkan lebih lanjut oleh Bhinneka.com dalam keberadaannya sebagai penyedia barang/jasa pemerintah. Untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan dari berbagai aspek, Bhinneka.com memberikan produk yang lengkap, harga khusus untuk produk dalam e-Katalog, jaminan garansi, dan servis.
Sementara itu, Kepala LKPP Agus Prabowo mengatakan, e-Katalog menjadi instrumen baru dalam menciptakan pengadaan barang/jasa pemerintah yang terbuka dan efisien melalui teknologi digital.
Melalui e-katalog, pembelian barang/jasa bisa dilakukan secara cepat dan mudah. Satker hanya tinggal melakukan login dan melakukan pembelian melalui website https://e-katalog.lkpp.go.id/. Tidak seperti mekanisme pengadaan melalui tender, pembelian melalui e-Katalog tidak ada batasan nilai pembelian.
“Barang/jasa yang terdaftar di e-Katalog LKPP harga dan spesifikasinya terbuka. Seluruh masyarakat dapat melihat dan melakukan kontrol. Pembeli dalam hal ini pokja dapat membandingkan harga barang yang sama dari beberapa penyedia,” terang Agus.
Kepala LKPP ptimistis dengan banyaknya pilihan produk, pemerintah dapat memilih, dan menentukan pembelian produk sesuai dengan kebutuhan. Apalagi informasi spesifikasi, harga, dan merek telah dibuka dan dapat diakses oleh semua pihak.
“Jadi, kita ini dengan medium (e-Katalog) ini meng-create pasar dan harus terbuka harganya. Jadi ini semacam crowd control. Dengan demikian publik bisa mengawasi langsung”, tandas Agus.
(dmd)