Cairan Tubless Bikin Rusak Ban dan Velg
A
A
A
BEKASI - Cairan ban tubless kini menjadi salah satu solusi cepat bagi para penngendara motor yang menggunakan jenis ban tubless. Pasalnya cairan ini dapat mengisi celah lubang secara otomatis ketika ban bocor.
Meski menjadi solusi cepat menangani kebocoran pada ban tubless, ternyata cairan ini kurang dianjurkan oleh produsen ban itu sendiri. Setidaknya hal ini disampaikan oleh Kepala Departemen Technical Support di PT. Suryaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR, Jimmy Handoyo.
"Mengenai cairan ban tubeless, kami selaku pabrikan ban sampai saat ini tidak pernah merekomendasikan penggunaan cairan tersebut pada ban. Setahu kami sejauh ini juga tidak ada perusahaan ban lainnya yang merekomendasikan penggunaan cairan tersebut," ujar Jimmy saat dihubungi Sindonews, Selasa (2/8/2016).
Jimmy menambahkan, pihaknya pernah melakukan pengujian terhadap merk cairan tubless yang beredar di pasaran. Ternyata setelah pemakaian beberapa lama, cairan tersebut mengeras dan menempel pada bagian dalam ban serta membentuk serat-serat kasar. Ini menyebabkan performa dari ban menjadi kurang optimal. Selain itu bagian dalam velg terlihat adanya korosi(karat) yang disebabkan oleh cairan. Oleh karena itu, pabrikan ban FDR tidak merekomendasikan penggunaan cairan tersebut.
Meski begitu dirinya tidak melarang konsumen menggunakan cairan tubless. Pasalnya hal ini kembali terhadap kebutuhan konsumen. "Penggunaan cairan ini kembali ke masing-masing konsumen. Kami hanya bisa menghimbau untuk tidak menggunakannya," tegasnya
Meski menjadi solusi cepat menangani kebocoran pada ban tubless, ternyata cairan ini kurang dianjurkan oleh produsen ban itu sendiri. Setidaknya hal ini disampaikan oleh Kepala Departemen Technical Support di PT. Suryaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR, Jimmy Handoyo.
"Mengenai cairan ban tubeless, kami selaku pabrikan ban sampai saat ini tidak pernah merekomendasikan penggunaan cairan tersebut pada ban. Setahu kami sejauh ini juga tidak ada perusahaan ban lainnya yang merekomendasikan penggunaan cairan tersebut," ujar Jimmy saat dihubungi Sindonews, Selasa (2/8/2016).
Jimmy menambahkan, pihaknya pernah melakukan pengujian terhadap merk cairan tubless yang beredar di pasaran. Ternyata setelah pemakaian beberapa lama, cairan tersebut mengeras dan menempel pada bagian dalam ban serta membentuk serat-serat kasar. Ini menyebabkan performa dari ban menjadi kurang optimal. Selain itu bagian dalam velg terlihat adanya korosi(karat) yang disebabkan oleh cairan. Oleh karena itu, pabrikan ban FDR tidak merekomendasikan penggunaan cairan tersebut.
Meski begitu dirinya tidak melarang konsumen menggunakan cairan tubless. Pasalnya hal ini kembali terhadap kebutuhan konsumen. "Penggunaan cairan ini kembali ke masing-masing konsumen. Kami hanya bisa menghimbau untuk tidak menggunakannya," tegasnya
(wbs)