Alasan Pelanggan Tinggalkan Layanan Telkom IndiHome
A
A
A
JAKARTA - Banyak pelanggan Telkom IndiHome yang memutuskan berhenti berlangganan. Hal ini terkait dengan layanan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut yang tidak sesuai dengan janji yang diberikan kepada konsumen.
Salah satunya dialami Lesmana, warga kawasan Serong, Kota Depok. Dia mengeluhkan layanan IndiHome yang tidak sesuai dengan promo yang disampaikan kepada masyarakat.
"Saat itu saya diiming-imingi paket internet dan TV kabel Rp199 ribu selama 1 tahun. Ternyata baru satu bulan tagihannya tarif normal Rp200 ribu lebih. Saya kaget, dan tidak mau bayar dong karena tidak sesuai dengan promo mereka," ujarnya kepada Sindonews.
Kemudian, beberapa pekan pihak Telkom menelpon untuk mengembalikan ke tarif promo. "Sempat terputus terus disambung lagi, katanya mau dikembalikan ke tarif promo," kata Lesmana.
Namun masalah tidak hanya di situ. Janji tidak ada gangguan dengan sistem fiber optic ternyata layanan IndiHome sering mati. Terutama ketika terjadi hujan.
"Mati sehari, kemudian hidup, mati lagi. Saat saya telepon costumer service sulit dihubungi. Saat mendatangi kantor Telkom di Depok, mereka beralasan kawasan tempat saya masih baru sehingga sering gangguan," imbuhnya
Atas pelayanan yang buruk tersebut, Lesmana akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan layanan telekomunikasi dari Telkom.
Sementara itu, Faqih, warga Karawaci, Tangerang memilih untuk tidak menggunakan Telkom IndiHome karena takut layanan teleponnya ikut diputus.
"Saya sempat ditawarkan layanan IndiHome. Namun, mendengar teman-teman saya dan berita di media sosial tentang pemasangan fiber optic untuk IndoHome, saya tidak mau. Banyak yang layanan teleponnya ikut diputus ketika berhenti berlangganan IndiHome. Yang saya butuhkan kan teleponnya," kata Faqih, yang memilih layanan internet lain.
Hingga berita ini diturunkan, Sindonews yang mengkonfirmasi pihak Telkom belum mendapatkan keterangan dari pihak perusahaan terkait keluhan pelanggan.
Salah satunya dialami Lesmana, warga kawasan Serong, Kota Depok. Dia mengeluhkan layanan IndiHome yang tidak sesuai dengan promo yang disampaikan kepada masyarakat.
"Saat itu saya diiming-imingi paket internet dan TV kabel Rp199 ribu selama 1 tahun. Ternyata baru satu bulan tagihannya tarif normal Rp200 ribu lebih. Saya kaget, dan tidak mau bayar dong karena tidak sesuai dengan promo mereka," ujarnya kepada Sindonews.
Kemudian, beberapa pekan pihak Telkom menelpon untuk mengembalikan ke tarif promo. "Sempat terputus terus disambung lagi, katanya mau dikembalikan ke tarif promo," kata Lesmana.
Namun masalah tidak hanya di situ. Janji tidak ada gangguan dengan sistem fiber optic ternyata layanan IndiHome sering mati. Terutama ketika terjadi hujan.
"Mati sehari, kemudian hidup, mati lagi. Saat saya telepon costumer service sulit dihubungi. Saat mendatangi kantor Telkom di Depok, mereka beralasan kawasan tempat saya masih baru sehingga sering gangguan," imbuhnya
Atas pelayanan yang buruk tersebut, Lesmana akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan layanan telekomunikasi dari Telkom.
Sementara itu, Faqih, warga Karawaci, Tangerang memilih untuk tidak menggunakan Telkom IndiHome karena takut layanan teleponnya ikut diputus.
"Saya sempat ditawarkan layanan IndiHome. Namun, mendengar teman-teman saya dan berita di media sosial tentang pemasangan fiber optic untuk IndoHome, saya tidak mau. Banyak yang layanan teleponnya ikut diputus ketika berhenti berlangganan IndiHome. Yang saya butuhkan kan teleponnya," kata Faqih, yang memilih layanan internet lain.
Hingga berita ini diturunkan, Sindonews yang mengkonfirmasi pihak Telkom belum mendapatkan keterangan dari pihak perusahaan terkait keluhan pelanggan.
(dmd)