Tips Aman Persiapan Memotret Gerhana Matahari

Selasa, 08 Maret 2016 - 19:12 WIB
Tips Aman Persiapan Memotret Gerhana Matahari
Tips Aman Persiapan Memotret Gerhana Matahari
A A A
FENOMENA alam gerhana matahari total (GMT) di 12 provinsi di Indonesia, yang akan terjadi Rabu (9/3/2016), disambut antusias warga dunia. Peristiwa langka ini menjadi momen tepat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, edukasi publik, budaya, dan wisata.

Ini merupakan fenomena alam yang bisa dikatakan jarang terjadi. Warga Indonesia dapat menikmati gerhana matahari total (GMT).

Berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), 12 provinsi yang akan dilintasi GMT adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Bahkan dikabarkan sekarang ini daerah yang bakal menikmati gerhana matahari total (GMT) sudah penuh dengan turis manca negara.

Anda yang ingin mengabadikan fenomena alam yang bakal terjadi lagi di 2023 dan 2049 mendatang, Anda harus mempersiapkan peralatan fotografi yang mumpuni. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk memotret gerhana matahari, ikuti tips dibawah ini.

1. Pilihlah titik lokasi yang tepat, maksudnya lokasi memotret juga berhubungan dengan perencanaan gambar yang ingin diambil, misal close-up gerhana matahari, semi close-up atau foto landscape yang menyertakan suasana dan lingkungan sekitar saat gerhana berlangsung. Dan Anda juga harus tahu persis waktu dan durasi gerhana yang akan dipotret.

2. Untuk hasil yang maksimal gunakan kamera digital DSLR, serta lensa 400 – 600 mm. Bila tidak ada lensa tersebut, Anda bisa memakai tambahan tele converter dengan resiko kualitas gambar yang akan menurun. Menggunakan lensa tele akan menghasilkan gambar yang lebih besar.

3. Lindungi lensa kamera dengan filter karena dapat mengurangi intensitas cahaya yang masuk, seperti penggunaan filter ND (neutral density). Filter ND400 sangat disarankan untuk memotret gerhana matahari karena dapat mengurangi cahaya matahari yang masuk ke lensa, atau lebih bagusnya menggunakan solar filter 3.8. Sangat berbahaya bila tidak menggunakan filter saat menangkap proses terjadinya gerhana matahari karena dapat merusak sensor kamera.

4. Yang perlu diingat, diperlukan ketenangan diri saat memotret gerhana matahari total dengan durasi yang singkat dan harus melakukan pengubahan pengubahan parameter yang cepat seperti mengganti filter dan ISO.

Ketika lokasi dan cuaca mendukung, kamu sebaiknya mengatur kamera DSLR ke mode manual. Pasalnya, kita harus mengubah settingan shutter speed kamera. Ingat ketika proses gerhana matahari total cahaya mulai berkurang, jadi atur kecepatan antara 1/250 – 1/400. Namun, bila gerhana matahari sebagian, kamu cukup mengatur kecepatan 1/500 – 1/1000. Diharapkan dengan setelan yang pas, kualitas gambar yang didapat cukup tajam dan jelas.

5. Bidik objek gerhana matahari dengan mode Live View. Namun jangan gunakan viewfinder, karena dengan menggunakan viewfinder sama halnya kita melihat langsung pancaran sinar matahari. Gunakanlah mode Live View yang menampilkan bidikan Anda melalui layar kamera DSLR.

6. Gunakan tripod, agar tidak goyang dan stabil. Apalagi Anda ingin membuat video time lapse, tripod adalah sebuah kewajiban.

7. Jangan lupa gunakan kacamata gerhana sebagai filter sinar matahari yang masuk ke mata. Hal ini sebagai langkah antisipasi karena kita pasti selalu melihat objek foto, yaitu gerhana matahari secara langsung meski sudah menggunakan mode Live View. Penggunaan kacamata polarisasi juga dapat diterapkan karena kacamata ini juga menyaring sinar ultra violet yang dihasilkan dari pancaran sinar matahari.

Semoga tips ini bisa bermanfaat untuk menghasilkan foto yang maksimal karena peristiwa ini sangat langkah.Yang pasti jangan sampai ketinggalan akan fenomena alam yang jarang terjadi ini. (berbagai sumber)
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6074 seconds (0.1#10.140)