Waspada! Menghapus Data yang Salah di PC Linux Bisa Berakibat Fatal
A
A
A
CALIFORNIA - Sebuah peringatan diberikan kepada penggunan PC Linux. Waspada untuk lebih berhati-hati saat menghapus data, karena jika ada data yang salah terhapus, bisa berakibat fatal.
Dikutip dari Theregister, Selasa (2/2/2016), direktori atau data yang dimaksud adalah sys atau firmware atau efi atau efivars, yang merupakan filesystem khusus yang menyajikan pengaturan konfigurasi untuk UEFI firmware yang mendasari komputer kepada pengguna.
Variabel konfigurasi ini digunakan untuk mengontrol firmware motherboard menjalankan sistem dan boot sistem operasi Anda. Mengubah file dalam direktori ini karena itu perubahan variabel-variabel di firmware.
Dari yang efivars filesystem dipasang dengan akses baca-tulis, dan isinya akan dihapus oleh pengguna, maka Anda akan menerbangkan semua pengaturan tersebut. Jika kode firmware buruk, dapat mengurangi pengaturan selama boot berikutnya, dan bisa berakibat gagal untuk start up.
Matthew Garrett, seorang ahli kode di Linux mengatakan, masalah ini bahkan tidak spesifik untuk kernel open source. Perangkat lunak yang berjalan sebagai administrator pada Windows, bisa memicu kegagalan yang sama dalam firmware.
Garrett telah menyarankan, masalahnya terletak pada firmware yang jatuh di atas jika menemukan semua variabel runtime hilang. "Systemd tidak bertanggung jawab karena membiarkan kode kernel yang saya tulis untuk menghancurkan firmware menyebalkan," isi kicauan Garrett tweeted.
Dikutip dari Theregister, Selasa (2/2/2016), direktori atau data yang dimaksud adalah sys atau firmware atau efi atau efivars, yang merupakan filesystem khusus yang menyajikan pengaturan konfigurasi untuk UEFI firmware yang mendasari komputer kepada pengguna.
Variabel konfigurasi ini digunakan untuk mengontrol firmware motherboard menjalankan sistem dan boot sistem operasi Anda. Mengubah file dalam direktori ini karena itu perubahan variabel-variabel di firmware.
Dari yang efivars filesystem dipasang dengan akses baca-tulis, dan isinya akan dihapus oleh pengguna, maka Anda akan menerbangkan semua pengaturan tersebut. Jika kode firmware buruk, dapat mengurangi pengaturan selama boot berikutnya, dan bisa berakibat gagal untuk start up.
Matthew Garrett, seorang ahli kode di Linux mengatakan, masalah ini bahkan tidak spesifik untuk kernel open source. Perangkat lunak yang berjalan sebagai administrator pada Windows, bisa memicu kegagalan yang sama dalam firmware.
Garrett telah menyarankan, masalahnya terletak pada firmware yang jatuh di atas jika menemukan semua variabel runtime hilang. "Systemd tidak bertanggung jawab karena membiarkan kode kernel yang saya tulis untuk menghancurkan firmware menyebalkan," isi kicauan Garrett tweeted.
(dyt)