Ini Pasword Terburuk Sepanjang 2015
A
A
A
CALIFORNIA - Password (kata sandi) menjadi salah satu bagian terpenting di masa kini. Namun, ada beberapa password dianggap sebagai yang terburuk sepanjang 2015.
Dikutip dari Dailyherald, Minggu (24/1/2016), setiap tahun, SplashData melepaskan daftar password paling populer ditemukan di data pelanggaran yang dirilis secara online selama 12 bulan terakhir. Dan tahun ini, "123456" dan "password" menduduki puncak daftar ini.
Pilihan populer lainnya tahun ini adalah olahraga, seperti "sepak bola" dan "baseball." Kata "starwars", menjadi pendatang baru ke dalam daftar 25 password paling populer.
Hampir semua hal dalam kehidupan kita sekarang ini membutuhkan password. Untuk mencoba tetap aman, kita kerap menggunakan password dari hal-hal yang dekat dengan kita agar tidak lupa saat membukanya.
Dilema menggunakan password yang mudah dibuka, kemudian membuat perusahaan seperti Apple menggunakan alternatif lain, seperti penggunaan scanner sidik jari pada iPhone. Sayang, alternatif ini bisa memunculkan kelemahan tersendiri. Untuk saat ini, setidaknya konsumen mencoba mengingat password unik untuk layanan penting.
Dikutip dari Dailyherald, Minggu (24/1/2016), setiap tahun, SplashData melepaskan daftar password paling populer ditemukan di data pelanggaran yang dirilis secara online selama 12 bulan terakhir. Dan tahun ini, "123456" dan "password" menduduki puncak daftar ini.
Pilihan populer lainnya tahun ini adalah olahraga, seperti "sepak bola" dan "baseball." Kata "starwars", menjadi pendatang baru ke dalam daftar 25 password paling populer.
Hampir semua hal dalam kehidupan kita sekarang ini membutuhkan password. Untuk mencoba tetap aman, kita kerap menggunakan password dari hal-hal yang dekat dengan kita agar tidak lupa saat membukanya.
Dilema menggunakan password yang mudah dibuka, kemudian membuat perusahaan seperti Apple menggunakan alternatif lain, seperti penggunaan scanner sidik jari pada iPhone. Sayang, alternatif ini bisa memunculkan kelemahan tersendiri. Untuk saat ini, setidaknya konsumen mencoba mengingat password unik untuk layanan penting.
(dyt)