Asosiasi Minta Pelaku e-Commerce Umumkan Nilai Transaksi Harbolnas

Jum'at, 11 Desember 2015 - 19:33 WIB
Asosiasi Minta Pelaku e-Commerce Umumkan Nilai Transaksi Harbolnas
Asosiasi Minta Pelaku e-Commerce Umumkan Nilai Transaksi Harbolnas
A A A
JAKARTA - Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) berharap agar para peserta dapat mengumumkan akumulasi nilai transaksi online, selama penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada beberapa hari ini.Ketua Umum idEA, Daniel Tumiwa mengatakan, informasi ini sangat penting untuk semakin menegaskan potensi pasar e-commerce Indonesia dari perspektif domestik dan mancanegara. "Rilis data secara reguler tiap tahun juga bermanfaat untuk menunjukkan perkembangan industri dari waktu ke waktu," kata Daniel dalam rilisnya, Jumat (11/12/2015).Berkaca pada perhelatan serupa di Amerika Serikat yang dikenal sebagai Cyber Monday, setiap tahun nilai transaksi mereka tumbuh di atas 15%, hingga mencapai angka USD2 miliar atau sekitar Rp28 triliun pada tahun 2014 lalu. Acara ini pertama kali digelar pada tahun 2005, mengikuti tradisi belanja liburan di sana yang dikenal dengan Black Friday.Di China, tahun ini angka penjualan mencapai rekor senilai USD14 miliar atau kisaran Rp197 triliun, meskipun mereka baru memulainya di tahun 2010 lalu. Menariknya, nilai transaksi yang didominasi oleh raksasa e-commerce - Alibaba dan JD tersebut, dilakukan mayoritas melalui perangkat smartphone."Seperti praktik yang dilakukan di banyak negara lain, asosiasi sebagai payung industri memang tidak berpartisipasi aktif menyelenggarakan acara Harbolnas ini. Untuk menjaga independensi dan integritasnya, idEA berkomitmen untuk tidak turut campur terhadap ranah komersial dari masing-masing anggotanya," ucapnya.Namun demikian, Daniel menambahkan, idEA tengah berupaya menyusun kode etis yang dapat dipakai sebagai acuan best practices oleh para pelaku usaha e-commerce, termasuk dalam perihal pemberian promosi dan diskon. Dokumen yang rencananya akan diluncurkan pada acara 'Indonesia e-Commerce Summit & Expo' di paruh pertama tahun 2016 tersebut, diharap akan bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasaan konsumen dalam berbelanja online."Kami berharap kesempatan ini dapat menjadi ajang edukasi bagi konsumen Indonesia tentang seru dan nyamannya berbelanja online," ujarnya.Menurutnya, rilis nilai transaksi menjadi penting sebagai bagian dari edukasi tersebut dan turut semakin menegaskan posisi industri e-commerce nasional. "Kini seluruh dunia melihat Indonesia sebagai negara yang sangat potensial untuk menjadi kekuatan baru e-commerce dunia. Mari kita bersama wujudkan potensi tersebut!" pungkas Daniel.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7900 seconds (0.1#10.140)