Ini Langkah Telkom Antisipasi Gangguan Layanan saat Banjir
A
A
A
JAKARTA - Mengantisipasi gangguan layanan akibat banjir di musim hujan, yang diperkirakan puncaknya jatuh pada Desember 2015 sampai Januari 2016, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melakukan kick off Crisis Management Team (CMT) Siaga Banjir dan Posko Banjir secara nasional.
Direktur Network IT & Solution (NITS) Telkom Abdus Somad Arief mengemukakan, salah satu kewajiban Telkom adalah senantiasa memenuhi janji kepada pelanggan dan stakeholder untuk memberikan pelayanan terbaik dalam keadaan apapun, termasuk pada saat terjadi banjir. Untuk itu, dengan CMT Telkom bersiap diri dan waspada mengantisipasi potensi terjadinya bencana banjir di musim penghujan.
“Melalui implementasi CMT Siaga Banjir ini, Telkom berupaya mempertahankan tingkat layanan kepada pelanggan meskipun dalam kondisi bencana alam. Langkah yang dilakukan antara lain menyiapkan skenario recovery layanan dan recovery infrastruktur, serta melakukan testing, simulasi-latihan untuk meminimalkan risiko,” ujar Abdus, dalam siaran persnya kepada Sindonews, Kamis (3/12/2015).
Dia menjelaskan, Crisis Management Team adalah tim yang bergerak secara cepat bersama kelengkapannya dalam melakukan reaksi terhadap bencana. Mulai dari penyelamatan korban, aset dan pemulihan layanan secepat-cepatnya, termasuk proses normalisasi seluruh infrastruktur yang menjadi korban kejadian bencana.
“Kami menyiapkan CMT dalam 3 level yaitu level nasional, regional dan wilayah yang mempunyai koordinator masing-masing, antara lain dalam hal tanggap darurat, pemulihan infrastruktur, pemulihan pelayanan, komunikasi internal dan eksternal serta logistik,” kata Abdus.
Tak hanya dari segi menjaga layanan, Telkom juga menyiapkan program Telkom Peduli Banjir yang merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) yang berlandaskan pada planet (menjaga kelestarian lingkungan), people (mengembangkan bangsa dan budaya) dan profit (meningkatkan perekonomian masyarakat).
Telkom Peduli merupakan implementasi dari tanggung jawab sosial Telkom kepada lingkungan dengan menyiapkan tim tanggap darurat atau reaksi cepat penanggulangan banjir.
Tim tanggap darurat atau reaksi cepat, antara lain bertugas menyiapkan Tim Rescue, peralatan tanggap darurat seperti tenda posko, mobil, perahu karet, genset emergency dan peralatan komunikasi.
Untuk pemulihan infrastruktur bila terkena dampak banjir, Telkom telah menyiapkan sistem dual homing, back-up dan redundancy seluruh Infrastruktur. Termasuk di dalamnya persiapan perangkat kontigency (mobile genset, mobile battery, mobile VSAT).
Tidak kalah pentingnya, Telkom juga menyiapakan sumber daya manusia yang siaga penuh berikut POSKO Siaga 247 yang selalu standby 24 jam selama 7 hari seminggu dan siap menghadapi kondisi darurat.
“Kami berharap musim hujan tahun ini tidak menyebabkan bencana banjir dan justru menjadi rahmat bagi kita semua. Namun demikian Telkom tetap siap siaga dan waspada mengendalikan kalaupun terjadi banjir dengan mengupayakan dampak yang sekecil-kecilnya dan menjamin tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.
Direktur Network IT & Solution (NITS) Telkom Abdus Somad Arief mengemukakan, salah satu kewajiban Telkom adalah senantiasa memenuhi janji kepada pelanggan dan stakeholder untuk memberikan pelayanan terbaik dalam keadaan apapun, termasuk pada saat terjadi banjir. Untuk itu, dengan CMT Telkom bersiap diri dan waspada mengantisipasi potensi terjadinya bencana banjir di musim penghujan.
“Melalui implementasi CMT Siaga Banjir ini, Telkom berupaya mempertahankan tingkat layanan kepada pelanggan meskipun dalam kondisi bencana alam. Langkah yang dilakukan antara lain menyiapkan skenario recovery layanan dan recovery infrastruktur, serta melakukan testing, simulasi-latihan untuk meminimalkan risiko,” ujar Abdus, dalam siaran persnya kepada Sindonews, Kamis (3/12/2015).
Dia menjelaskan, Crisis Management Team adalah tim yang bergerak secara cepat bersama kelengkapannya dalam melakukan reaksi terhadap bencana. Mulai dari penyelamatan korban, aset dan pemulihan layanan secepat-cepatnya, termasuk proses normalisasi seluruh infrastruktur yang menjadi korban kejadian bencana.
“Kami menyiapkan CMT dalam 3 level yaitu level nasional, regional dan wilayah yang mempunyai koordinator masing-masing, antara lain dalam hal tanggap darurat, pemulihan infrastruktur, pemulihan pelayanan, komunikasi internal dan eksternal serta logistik,” kata Abdus.
Tak hanya dari segi menjaga layanan, Telkom juga menyiapkan program Telkom Peduli Banjir yang merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) yang berlandaskan pada planet (menjaga kelestarian lingkungan), people (mengembangkan bangsa dan budaya) dan profit (meningkatkan perekonomian masyarakat).
Telkom Peduli merupakan implementasi dari tanggung jawab sosial Telkom kepada lingkungan dengan menyiapkan tim tanggap darurat atau reaksi cepat penanggulangan banjir.
Tim tanggap darurat atau reaksi cepat, antara lain bertugas menyiapkan Tim Rescue, peralatan tanggap darurat seperti tenda posko, mobil, perahu karet, genset emergency dan peralatan komunikasi.
Untuk pemulihan infrastruktur bila terkena dampak banjir, Telkom telah menyiapkan sistem dual homing, back-up dan redundancy seluruh Infrastruktur. Termasuk di dalamnya persiapan perangkat kontigency (mobile genset, mobile battery, mobile VSAT).
Tidak kalah pentingnya, Telkom juga menyiapakan sumber daya manusia yang siaga penuh berikut POSKO Siaga 247 yang selalu standby 24 jam selama 7 hari seminggu dan siap menghadapi kondisi darurat.
“Kami berharap musim hujan tahun ini tidak menyebabkan bencana banjir dan justru menjadi rahmat bagi kita semua. Namun demikian Telkom tetap siap siaga dan waspada mengendalikan kalaupun terjadi banjir dengan mengupayakan dampak yang sekecil-kecilnya dan menjamin tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.
(dmd)