Industri Game Nasional Butuh Ekosistem yang Mendukung

Minggu, 08 November 2015 - 08:19 WIB
Industri Game Nasional...
Industri Game Nasional Butuh Ekosistem yang Mendukung
A A A
JAKARTA - Pemerintah harus mendorong industri kreatif, salah satunya pengembangan game online lokal. Sektor ini memiliki potensi besar menambah pendapatan negara.

Hal tersebut disampaikan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) usai membuka Counter Strike Online World Championship (CSOWC) 2015 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (7/11/2015).

Menurutnya, pengembangan sektor ini butuh dukungan pemerintah. Dukungan tersebut dalam bentuk kurikulum atau mata kuliah khusus terkait industri kreatif termasuk game online. Kemudian, perbaikan infrastruktur di antaranya jaringan internet dengan koneksi yang cepat. "Ini merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak mungkin bisa dipisahkan," ujarnya.

Pria asal Jawa Timur ini mendorong generasi muda Indonesia untuk mampu menciptakan dan mengembangkan game online di Tanah Air. "Jangan hanya menjadi pemain, tetapi juga mengembangkan game-game lokal yang bisa menjadi game yang dipakai di luar negeri," kata HT.

Dia yakin, kesempatan dan berbagai bentuk dukungan yang diberikan tersebut akan mendorong kreativitas dan produktivitas generasi muda. Terlebih, Indonesia memiliki presentasi penduduk muda yang besar. (Baca: HT Optimistis Industri Game di Indonesia Akan Berkembang Pesat)

"Yang dibutuhkan oleh mereka adalah kesempatan. Jadi para pelaku yang punya kapasitas bisa mendukung dan pemerintah tentunya, harapannya bisa membawa industri kreatif lebih maju lagi sehingga bisa menjadi pendapatan yang baik bagi negara," tuturnya.

Berdasarkan data Newzoo, tahun ini pasar game Indonesia bisa menghasilkan pendapatan USD321 juta atau meningkat 56% dibandingkan 2014. Angka itu menjadikan Indonesia sebagai pasar game terbesar ke-24 di dunia dan kedua di Asia Tenggara. Dari 42,8 juta jiwa pemain game di Indonesia, sebanyak 24,1 juta jiwa atau 56 persennya mengeluarkan rata-rata USD 13,30 orang setiap tahunnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, ke depan industri game lokal bisa berkembang karena infrastruktur terus dibangun dan diperbaiki. "Sekarang sedang refarming broadband 4G. Semua broadband sekarang sedang diimplementasikan mulai dari broadband 4G, fiber optik, e-commerce dan lain-lain. Akan selesai semuanya Insya Allah pada 2018," tuturnya.

Berbagai industri penunjang, lanjut Rudiantara, juga terus dikembangkan untuk mendukung perkembangan industri game lokal. "Seperti device, headset, aplikasi, kita dukung, kita dorong terus. Kita usahakan bisnis pasar seperti ini berkembang, kita akan bangun di negara ini. Ayo kita bermain di semua level yang sifatnya memajukan bangsa," katanya.

CEO PT Megaxus Infotech Eva Muliawati mengatakan, dibutuhkan dukungan berbagai pihak dalam mendorong para pemain game di Tanah Air sehingga mampu menjadi pengembang game. "Kita dari Asosiasi Game Indonesia bersama-sama dengan kementerian membahas suatu program bagaimana mengembangkan ekosistem game di tanah air," ungkapnya.

Salah satunya, kata Eva, bisa dimulai dari pengembangan SDM-nya. "Selama ini para pembuat game lokal kebanyakan belajar otodidak," katanya. Seharusnya pembuatan game bisa dikembangkan melalui kurikulum mata kuliah atau bisa juga diajarkan pada sekolah menengah kejuruan (SMK).

Sebagai salah satu upaya mendorong industri game lokal, selama dua hari digelar CSOWC 2015 di Kota Kasablanka. Kompetisi ini diikuti tujuh negara yakni Indonesia, China, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam. Para pecinta game berkumpul, ikut bersorak mendukung gamers favorit mereka yang bertarung memperebutkan total hadiah puluhan ribu dollar AS.

CSOWC merupakan perlombaan e-sport yang telah dikenal secara internasional dan sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali sejak 2012. Sebelum Indonesia, China dan Korea Selatan yang menjadi tuan rumah.

Tak sekadar menonton, pengunjung yang datang bisa mencoba keseruan berbagai game. Ada berbagai game baru yang diluncurkanm seperti Rhythm & Joy yang menggabungkan musik, tari serta fashion dan closers online yakni ultra high speed action fighting.

(Teddy Febrianto)
(dmd)
Berita Terkait
Ayo Pilih Outfit Favoritmu...
Ayo Pilih Outfit Favoritmu di Game Menggapai Ikatan Cinta!
Tumbangkan Semua Zombie...
Tumbangkan Semua Zombie Yang Ada di Game Zombie Shooter di Games+!
Berlarilah dan Kejar...
Berlarilah dan Kejar Skor Terbaikmu di Game Shinobi Jump!
MNC Group Luncurkan...
MNC Group Luncurkan Game Fight of Legends, Ini Tanggapan Hary Tanoesoedibjo
Yuk Main Domino Dengan...
Yuk Main Domino Dengan Gambar Hewan Lucu di Game Domino Jungle!
Distribusikan Konten...
Distribusikan Konten Video di Facebook, Simak Strategi MNC Group
Berita Terkini
Kacamata Ray-Ban Dilengkapi...
Kacamata Ray-Ban Dilengkapi Teknologi Penerjemah Bahasa dan Mengirim Pesan
6 jam yang lalu
Hypernet Technologies...
Hypernet Technologies Mendukung Digitalisasi Administrasi Kesehatan Rumah Sakit
13 jam yang lalu
Tangkap Tren di Kalangan...
Tangkap Tren di Kalangan Gen Z, LG Subscribe Makin Diminati di Korea Selatan
16 jam yang lalu
Israel Kenalkan Robdozer,...
Israel Kenalkan Robdozer, Robot Pembunuh Berteknologi AI
18 jam yang lalu
LG Smart Park, Pabrik...
LG Smart Park, Pabrik Futuristik yang Dilengkapi IoT, AI, Robot hingga 4IR
22 jam yang lalu
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
22 jam yang lalu
Infografis
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Tewas sejak Perang Meletus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved