AGI Gandeng MNC Group Bangun Industri Game Indonesia

Kamis, 05 November 2015 - 18:42 WIB
AGI Gandeng MNC Group Bangun Industri Game Indonesia
AGI Gandeng MNC Group Bangun Industri Game Indonesia
A A A
JAKARTA - Segala hal yang memanfaatkan internet belakangan menjadi kian fenomenal dan menjadi indikator bahwa dunia sudah memasuki era digital. Indonesia pun tak ketinggalan melangkahkan kakinya menuju era digital.

Dari sekian banyak hal yang berbasis internet, industri game merupakan salah satu industri yang sejak lama berkutat dengan teknologi terkini dan internet.

“Game ada sejak lama, hanya saja terus mengalami perubahan bentuk dan media. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan gadget saat ini industri game pun makin bergelora,” ujar Andi Suryanto, President dari AGI (Asosiasi Game Indonesia) di MNC Tower, sore ini Kamis (5/11/2015).

Kendati dibilang industri game sedang bergelora, Andi, sapaan akrabnya menuturkan bahwa industri tersebut di Indonesia sedikit meradang.

“Selain dari segi infrastruktur, industri game di Indonesia masih butuh banyak dukungan. Padahal berdasarkan riset yang dilakukan revenue yang bisa dihasilkan USD321 M dan tiap tahunnya revenue dari industri game Indonesia jika diperingkat dalam taraf global kita mengalami peningkatan peringkat terus. Tahun ini saja kita menduduki peringkat ke-24,” bebernya.

Oleh karena itu Andi berharap tiap stakeholder mau bergabung dan berinisiatif untuk bersama mendorong dan memfasilitasi industri game di Indonesia. Eva Muliawati, CEO Megaxus, meyakinkan bahwa industri game Indonesia sangat menjanjikan dan dampaknya akan juga dirasakan oleh anak muda negeri ini.

“Dari 14,2 juta gamer didominasi oleh pemain yang berusia 15-20 tahun, bahkan mereka yang lebih dewasa lagi juga sudah banyak yang bergelut di studio developer game,” ungkap Eva, sapaan akrabnya.

Dalam pertemuan diskusi antara pihak AGI (Asosiasi Game Indonesia) dan CEO MNC Group yakni Hary Tanoesoedibjo (HT) dibicarakan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengembangkan industri game dalam negeri.

“Pertama adalah membangun industrinya dahulu di dalam negeri, ini yang menjadi tugas paling berat namun komitmen kita terlihat di tahap ini. Kedua meciptakan produk atau konten dari industri game lokal yang dapat menyaingi konten luar atau asing. Nah, sambil melakukan dua hal tadi kita juga melobi pemerintah untuk menciptakan segala regulasi yang dibutuhkan,” ungkap HT.

Dia menambahkan bahwa segala macam konten yang memanfaatkan internet masih sangat besar. “Bentuk kontennya bisa jadi tidak cuman sekedar game, namun melihat game adalah hal yang dekat dengan kalangan muda dan sangat digemari maka industri game memiliki usia yang masih muda dan luas untuk dikembangkan,” terang HT.

Menyadari bahwa kebanyakan industri game terbentur permasalahan dana untuk pengembangan konten yang jauh lebih menarik, HT juga mengingatkan perlu sekali ada venture capital atau investor yang dibentuk oleh stakeholder di dalam negeri.

Dalam kesempatan tersebut HT diberikan kehormatan didaulat sebagai Dewan Pembina Asosiasi Game Indonesia.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9628 seconds (0.1#10.140)