Era Digital bikin Makin Personal dan Profesional

Selasa, 03 November 2015 - 23:54 WIB
Era Digital bikin Makin...
Era Digital bikin Makin Personal dan Profesional
A A A
JAKARTA - Kebutuhan coverage area wifi akan semakin luas di masa depan. Salah satu ajang yang memanfaatkan ICT readliness adalah World Economic Forum untuk mengukur indeks competitiveness tour and travel.

ICT digunakan untuk mengukur seberapa kuat sinyal di objek-objek wisata strategisnya, kapasitas bandwith, server, kabel optic, komunikasi data murah dan cepat. "Saya sudah tahu, dan siap mental sejak menjadi Dirut PT Telkom, untuk bermain di era digital. Semakin digital, semakin personal. Begitu anda masuk di dunia digital, semua yang Anda kerjakan itu ter-record dengan baik, faktual dan terdokumentasi. Ada searching apa saja, browsing apa saja, dari waktu ke waktu, bisa di-rewind,” papar Menpar Arief Yahya dalam keterangan resminya, Selasa (3/11/2015).

Dia mengungkapkan, melalui digital marketing bisa mendapatkan data jumlah wisatawan asing yang masuk ke Malaysia, Thailand dan Singapore setiap tahun. "Kita bisa pilahkan secara detail dalam bentuk big data, siapa saja profile wisatawan itu? Dari mana saja? Kapan mereka searching dan menemukan web destinasi Malaysia, Singapore dan Thailand? Berapa lama memutuskan untuk berlibur? Berapa lama masa tinggal? Makanan dan jenis traveling apa yang disukai?” jelas Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.

Dari situlah akan menentukan kebijakan apa saja yang pas dengan kebiasaan wisman tersebut. Dan bisa disampaikan secara personal melalui email pribadi masing-masing akun pribadi mereka.

“Tahun 2016, penggunakan big data seperti ini akan menjadi andalan marketing dan promosi pariwisata kita. Jadi semakin digital, akan semakin personal. Semakin personal, semakin efektif menyentuh hati,” jelas Arief. Ditambah lagi, kerja sama marketing dengan Google, Trip Advisor, Ogilvy, dan banyak provider lain yang punya reputasi, data dan network kuat di level internasional.

“Makin kuat data-data itu, akan semakin presisi strategi yang dilakukan untuk promosi dan pengembangan pasar dalam negeri,” ungkapnya. Dari data-data itu, model promosinya pun akan semakin efektif.

Ke dalam atau di lingkungan internal sendiri, lanjut Arief, juga tidak mau lepas dari digital. Ada istilah e-Commando dari Eselon 1 sampai Eselon 4 akan terkoneksi dengan jaringan di computer dan email di gadget-nya.

Setiap perintah dari Menpar, turun sampai ke level Eselon 4 akan terdata dengan rapi. Juga akan ter-detect, mandek-nya ada di meja mana, level mana, oleh siapa, problemnya apa, berapa lama terselesaikan.

Skema persaingan di era digital, kata Arief, bukan lagi yang besar melahap yang kecil. Bukan juga yang kuat menghancurkan yang lemah. Yang miskin terlindas oleh yang Kaya. “Itu term persaingan zaman kuno, di era digital, siapa yang cepat, dialah yang akan memenangi pertarungan,” jelasnya.

Arief melihat, digital akan mengubah cara dan sikap kerja, akan mengubah disiplin kerja, juga akan mengubah cara berpikir orang. "Intinya satu, semakin digital semakin personal dan semakin profesional,” lagi-lagi ungkap Menpar di arena WTM London 2015 itu.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8945 seconds (0.1#10.140)