Jelajahi Virtual Pelosok Warisan Budaya Indonesia

Senin, 28 September 2015 - 18:10 WIB
Jelajahi Virtual Pelosok Warisan Budaya Indonesia
Jelajahi Virtual Pelosok Warisan Budaya Indonesia
A A A
YGYAKARTA - Memanfaatkam kemampuan Google sebagai peramban pencari segala dan kemampuan peta dari Google Map, kini mereka menghadirkan fitur Google Street View sebagai alat Anda plesiran ke berbagai warisan budaya Indonesia.

"Selama ini orang hanya memanfaatkan Google Map sebagai pencari lokasi begiti pula dengan fitur di Google Street View, namun sebetulnyan fitur tersebut bisa dijadikan lebih jauh lagi dengan misi dan visi yang noble, salah satunya dalam bidang budaya dan pariwisata" ungkap Cynthia Wei, Google Street View Program Manager.

Bagi Anda yang belum mencobanya, Google Street View adalah fitur dimana Anda dapat melihat sebuah lokasi secara virtual dengan tampilan gambar 360° yang bisa diarahkan kemana pun. Nah, masih sama seperti yang biasa Google lakukan, yakni memberikan akses informasi yang mudah kepada siapaun lewat teknologinya, Google memanfaatkan Google Street View untuk mengabadikan objek warisan budaya di berbagai negara dan kali ini untuk pertama kalinya Google memboyong perangkatnya ke Indonesia.

"Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunya banyak tinggalan warisan budaya yang akan sangat disayangkan jika hanya bisa dinikmati oleh mereka yang dapat berkunjung langsung ke destinasi warisan budaya tersebut," ucap Shinto Nugroho, Head of Public Policy & Government Relations, Google Indonesia.

Jika untuk memperoleh Street Viewm biasanya Google menggunakan mobil Google Street View dengan seperangkat kamera perekam diatasnya. Google menggunakan alat bernama Trekker yang khusus untuk mengabadikan tempat yang terpencil atau hanya dapat diakses dengan berjalan kaki.

Trekker sebetulnyan sudah diperkenalkan sejak 2012 untuk menunjang Google Maps Street View dan merintis proyek Google Cultural Institute, dimana Google ingin membantu dunia mengumpulkan dan mengelola warisan budaya dengan lebih terorganisir.

Tidak jauh berbeda dengan perangkat kamera pada Google Street View Car. Trekker berbentuk sebuah perangkat berbobot sekitar 20 kilogram yang dipergunakan layaknya ransel dengan dudukan berbentuk bola diatasnya yang terdapat 15 kamera untuk menangkap gambar panorama dengan berbagai angle.

"Kamera tersebut akan mengambil gambar tiap 2,4 detik dan menghasilkan 15 frame sekaligus dengan kualitas 5MP, Trekker disuplai dengan baterai yang dapat bertahan hingga 8 jam," beber Chyntia, sapaan akrabnya.

Dia menuturkan, bahwa dibutuhkan proses yang sangat lama untuk menghasilkan Street View yang utuh karena dibutuhkan waktu dan cuaca yang tepat agar kualitas foto yang ditangkap oleh tiap kamera sangat baik dan saat ini hanya ada satu perangkat di Indonesia, di negara lain Trekker pun masih tersedia dalam jumlah yang sedikit.

"Bekerja sama dengan pemerintah kami ingin agar semua orang dapat mengakses warisan budaya Indonesia yang ada dan dapat berkunjung secara virtual. Selain itu hal ini juga berpengaruh terhadap jumlah kunjunhan wisatawan, karena 70% wisatawan merencanakn perjalanannya dengan terlebih dahulu mencari tahu lewat internet," jelas Shinto sapaan akrabnya.

Pada perkenalan fitur Google terbaru tersebut di Candi Borobudur, Jawa Tengah, Shinto menyebutkan bahwa sudah ada 10 candi dan beberapa museum serta destinasi wisata alam di Indonesia yang sudah berhasil diproyeksikan dan dapat diakses lewat Google Maps Street View.

Chyntia menjelaskan, bahwa siapapun dapat mengajukan peminjaman perangkat Trekker ini namun saat ini di Indonesia belum bisa dilakukan. Bagi Anda yang ingin mencobanya dengan perangkat gadget sendiri cukup unduh aplikasi Google Street View dari Play Store, cukup mengambil foto dengam mode panoramic dan setelah selesai Google Street View yang akan merangkainya.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8328 seconds (0.1#10.140)