Harga Elektronik Naik 5% Imbas Rupiah Ambruk

Minggu, 16 Agustus 2015 - 20:27 WIB
Harga Elektronik Naik...
Harga Elektronik Naik 5% Imbas Rupiah Ambruk
A A A
MAKASSAR - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap kurs dolar AS (USD) mempengaruhi harga elektronik yang rata-rata impor. Beberapa jenis audio-video yang diimpor langsung dari negara prinsipal mengalami kenaikan harga sebesar 3-5%.

Namun, industri elektronik yang sudah memiliki pabrik di Indonesia diperkirakan masih bisa mempertahankan harga dalam 3 bulan ke depan. Hal ini karena pada umumnya mereka sudah memiliki stok komponen impor sebelum USD melambung.

Praktisi bisnis ritel elektronik, yang juga Managing Director Superstore Global Elektronik Semarang, Gouw Andy Siswanto mengungkapkan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD membuat impotir mulai mengurungkan niat impor produk elektronik built-up.

Akibatnya saat ini produk audio-video impor menjadi langka, dan beberapa model stok barangnya terbatas.

Menurut Gouw, beragam perangkat elektronik home appliances dan small appliances sampai saat ini harganya masih stabil, bahkan beberapa merek Jepang dan Korea Selatan memberikan potongan harga berupa cashback dan kemudahan pembayaran dengan kartu kredit cicilan 0% hingga 24 bulan.

“Sedangkan perusahaan pembiayaan kredit elektronik bisa kredit dengan program instant approval tanpa kartu kredit. Produk dari negara Tiongkok (China) karena ada devaluasi Yuan harganya turun 8-12%,” jelas Andy.

Dari pantauan SINDO Jateng sebagian calon pembeli audio-video impor mengurungkan niatnya, karena ada penyesuaian harga, mereka menunggu hingga harga stabil.

Namun, sebagian konsumen elektronik tetap ramai membeli perangkat penyejuk udara (AC/air conditioner), lemari es, mesin cuci dan lainnya. "Karena memerlukan produk tersebut, bagi saya belanja perangkat elektronik yang penting pelayanan dan kualitas produk tak mengecewakan,” kata Syahfudin, 32, yang membeli AC dan air cooler di Global Pandanaran Semarang, Minggu (16/8/2015).

Secara terpisah, Branch Manager PT Sharp Electronics Indonesia Semarang, Anton Fatoni mengatakan, pihaknya optimistis target penjualan 2015 bisa tercapai. Karena Sharp Electronics sudah memiliki pabrik mesin cuci dan lemari es di Indonesia.

“Memang ada kenaikan tapi tidak banyak, masih relatif stabil. Kenaikan wajar karena ada beberapa komponen yang tetap harus impor,” tandasnya.

Baca: Rupiah Amblas, Harga Produk Elektronik Ancang-ancang Naik
(dmd)
Berita Terkait
Pandemi Covid-19 Membuat...
Pandemi Covid-19 Membuat Air Purifier True HEPA Filter Banyak Dicari
IIW 2021 Perkenalkan...
IIW 2021 Perkenalkan Beragam Inovasi Teknologi Elektronik dari Taiwan
Menangkap Peluang Peningkatan...
Menangkap Peluang Peningkatan Produk Elektronik di Tangerang
GSEI 2023 Segera Digelar:...
GSEI 2023 Segera Digelar: Peluang Emas bagi Pelaku Industri Elektronik
Banyak Pilihan Perangkat...
Banyak Pilihan Perangkat Elektronik, AQUA Hadirkan Sweat Heart
Samsung Electronics,...
Samsung Electronics, Top Brand Asia Selama 9 Tahun Berturut-turut
Berita Terkini
China Bocor Halus: Robot...
China Bocor Halus: Robot Humanoid Tiangong Jadi Open Source, Siapa Saja Boleh Gunakan dan Kembangkan!
7 jam yang lalu
Era Baru Internet Tanpa...
Era Baru Internet Tanpa Kartu Fisik, Begini Jurus XLSMART Dorong Adopsi eSIM!
8 jam yang lalu
Varian JN.1 Picu Lonjakan...
Varian JN.1 Picu Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 di Asia
18 jam yang lalu
Keseringan Menggunakan...
Keseringan Menggunakan Ponsel Diklaim Menyebabkan Kepala Tertunduk
1 hari yang lalu
Nama Baru Elon Musk...
Nama Baru Elon Musk di X Menyebabkan Kripto Tiba-tiba Melonjak
1 hari yang lalu
Heboh HP Tak Kasat Mata...
Heboh HP Tak Kasat Mata Viral di TikTok
1 hari yang lalu
Infografis
5 Negara Menolak Membantu...
5 Negara Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved