Tiga Alasan Memainkan Bima-X
A
A
A
JAKARTA - Bima-X tidak hanya jadi game wajib bagi penggemar tokusatsu, tapi juga penggemar game fighting secara keseluruhan. Berikut adalah 3 alasan mengapa Bima-X harus dimainkan.
Kebanggaan Lokal
Game Bima-X diadopsi dari serial tokusatsu Indonesia Satria Garuda Bima-X yang merupakan hasil kerja sama MNC Media atas inisiatif Reino Barack dengan Ishimori Productions, pembuat serial Kamen Rider. Satria Garuda Bima-X sendiri merupakan musim ke-2 dari Serial Satria yang diawali dengan Bima Satria Garuda (2013).
Sementara Bima-X tayang di Indonesia pada 7 September 2014. Nah, game Bima-X yang baru saja diluncurkan ini tetap kental dengan unsur lokal. Misalnya dialog yang menggunakan bahasa Indonesia, serta penamaan monster yang juga memakai bahasa Indonesia, misalnya Moster Komodo Proteus, Monster Kepiting Bachyura, Monster Lebah Azellot, dan masih banyak lagi. Bima-X yang tersedia di platform Android dan iOS ini akan mempopulerkan Indonesia ke wilayah lain, tidak hanya di Asia, tapi juga dunia.
Kualitas Game Jempolan
Maklum, pengembang Bima-X dipercayakan langsung pada Bandai Namco Entertainment Inc. (BNEI), salah satu perusahaan video game terbaik di dunia dengan portofolio game dari berbagai platform. Tidak heran jika kualitas game Bima-X sendiri terbilang diatas rata-rata. Grafisnya menawan dan sangat detail. Karakter-karakternya juga menonjol. Dan yang terpenting adalah teknik bertarung seperti blocking, counter-attacking, combo, hingga special attack ala Street Fighter juga benar-benar menuntut skill atau keterampilan bermain yang baik.
Kaya Fitur
Game bergenre fighting murni biasanya tidak punya banyak fitur. Tapi, Bima-X beda. Bandai Namco jeli dalam melihat kebutuhan pasar. Pertama, lihat keleluasaan untuk memilih kualitas grafik “high” atau “low”, sehingga memungkinkan game ini dapat dimainkan di hardware dengan spesifikasi pas-pasan sekalipun.
Difficulty yang bisa diatur dari sangat mudah sampai sangat sulit menegaskan bahwa game ini dapat dimainkan oleh anakanak hingga gamer expert. Lalu, ada pula mode Challange dimana pengguna harus menyelesaikan berbagai tantangan seperti mendapat beberapa kombo atau menang sebelum waktu habis.
Ini lebih variatif daripada hanya mengalahkan musuh. Mode Challange ini juga melibatkan berbagai item seperti seperti Atttack Stone dan Stamina Stone yang dapat dibeli di Shop. Ada pula kompetisi berdurasi waktu untuk mendapatkan karakter spesial seperti Bima-X Storm Mode.
Lainnya itu, Bima-X menggunakan login Facebook dan memiliki opsi memindah data ke ponsel berbeda, serta dapat menggunakan koneksi Bluetooth untuk bertarung dengan pemain lainnya di Mode VS. Pemenangnya pun diganjar item. Memang ada sedikit kekurangan, yakni karakter-karkater tertentu hanya dapat didapatkan dengan membeli lewat harga yang cukup mahal.
Misalnya Azazel, Iron Mask Reborn, Kranion, Karax, Zacros, Zoik, dan Rafflesian yang masing-masing dibanderol Rp59 ribu. Tapi, langkah itu mungkin harus dilakukan karena pengembangan game ini memakan biaya yang sangat besar.
Kebanggaan Lokal
Game Bima-X diadopsi dari serial tokusatsu Indonesia Satria Garuda Bima-X yang merupakan hasil kerja sama MNC Media atas inisiatif Reino Barack dengan Ishimori Productions, pembuat serial Kamen Rider. Satria Garuda Bima-X sendiri merupakan musim ke-2 dari Serial Satria yang diawali dengan Bima Satria Garuda (2013).
Sementara Bima-X tayang di Indonesia pada 7 September 2014. Nah, game Bima-X yang baru saja diluncurkan ini tetap kental dengan unsur lokal. Misalnya dialog yang menggunakan bahasa Indonesia, serta penamaan monster yang juga memakai bahasa Indonesia, misalnya Moster Komodo Proteus, Monster Kepiting Bachyura, Monster Lebah Azellot, dan masih banyak lagi. Bima-X yang tersedia di platform Android dan iOS ini akan mempopulerkan Indonesia ke wilayah lain, tidak hanya di Asia, tapi juga dunia.
Kualitas Game Jempolan
Maklum, pengembang Bima-X dipercayakan langsung pada Bandai Namco Entertainment Inc. (BNEI), salah satu perusahaan video game terbaik di dunia dengan portofolio game dari berbagai platform. Tidak heran jika kualitas game Bima-X sendiri terbilang diatas rata-rata. Grafisnya menawan dan sangat detail. Karakter-karakternya juga menonjol. Dan yang terpenting adalah teknik bertarung seperti blocking, counter-attacking, combo, hingga special attack ala Street Fighter juga benar-benar menuntut skill atau keterampilan bermain yang baik.
Kaya Fitur
Game bergenre fighting murni biasanya tidak punya banyak fitur. Tapi, Bima-X beda. Bandai Namco jeli dalam melihat kebutuhan pasar. Pertama, lihat keleluasaan untuk memilih kualitas grafik “high” atau “low”, sehingga memungkinkan game ini dapat dimainkan di hardware dengan spesifikasi pas-pasan sekalipun.
Difficulty yang bisa diatur dari sangat mudah sampai sangat sulit menegaskan bahwa game ini dapat dimainkan oleh anakanak hingga gamer expert. Lalu, ada pula mode Challange dimana pengguna harus menyelesaikan berbagai tantangan seperti mendapat beberapa kombo atau menang sebelum waktu habis.
Ini lebih variatif daripada hanya mengalahkan musuh. Mode Challange ini juga melibatkan berbagai item seperti seperti Atttack Stone dan Stamina Stone yang dapat dibeli di Shop. Ada pula kompetisi berdurasi waktu untuk mendapatkan karakter spesial seperti Bima-X Storm Mode.
Lainnya itu, Bima-X menggunakan login Facebook dan memiliki opsi memindah data ke ponsel berbeda, serta dapat menggunakan koneksi Bluetooth untuk bertarung dengan pemain lainnya di Mode VS. Pemenangnya pun diganjar item. Memang ada sedikit kekurangan, yakni karakter-karkater tertentu hanya dapat didapatkan dengan membeli lewat harga yang cukup mahal.
Misalnya Azazel, Iron Mask Reborn, Kranion, Karax, Zacros, Zoik, dan Rafflesian yang masing-masing dibanderol Rp59 ribu. Tapi, langkah itu mungkin harus dilakukan karena pengembangan game ini memakan biaya yang sangat besar.
(dyt)