Bos Keamanan Facebook Bunuh Adobe Flash
A
A
A
MOUNTAIN VIEW - Kepala petugas keamanan baru Facebook, Alex Stamos akhirnya memutuskan untuk mengakhiri Adobe Flash untuk selamanya. Langkah Stamos seiring dengan yang diambil Steve Jobs dan CEO Apple.
Dilansir dari BusinessInsider, Selasa (14/7/2015), hal ini diumumkan Stamos lewat posting di Twitter. Dia akhirnya memutuskan mengakhiri Flash dan mengganti dengan Flash yang baru.
Setelah Hacking Tim mempublikasikan soal peretasan, perusahaan melihat pentingnya dilakukan pengawasan besar untuk mengindari kebocoran file secara online. Dikhawatirkan kebocoran tersebut akibat kerentanan dengan Adobe Flash player.
Adobe telah berusaha mengatasi masalah ini, tapi kerentanan lebih. Bahkan, segera setelah Adobe mengumumkan telah menyelesaikan beberapa masalah, tidak lama kemudian ditemukan setidaknya 20 bug.
Adobe telah aktif bekerja untuk memperbaiki masalah ini, tapi Flash tampaknya menjadi target oleh hacker. Keamanan blogger Graham Cluley setuju dengan Stamos.
"Perusahaan mungkin akan mendapatkan lebih banyak rasa hormat dari komunitas internet, jika melakukan perbaikan masalah Flash," ucapnya.
Sekali diumumkan telah mengakhiri, semua orang dapat transisi ke arah yang lebih aman dan membuka pilihan HTML5. Facebook, misalnya menggunakan Flash dan HTML5, tergantung pada preferensi browser.
Dilansir dari BusinessInsider, Selasa (14/7/2015), hal ini diumumkan Stamos lewat posting di Twitter. Dia akhirnya memutuskan mengakhiri Flash dan mengganti dengan Flash yang baru.
Setelah Hacking Tim mempublikasikan soal peretasan, perusahaan melihat pentingnya dilakukan pengawasan besar untuk mengindari kebocoran file secara online. Dikhawatirkan kebocoran tersebut akibat kerentanan dengan Adobe Flash player.
Adobe telah berusaha mengatasi masalah ini, tapi kerentanan lebih. Bahkan, segera setelah Adobe mengumumkan telah menyelesaikan beberapa masalah, tidak lama kemudian ditemukan setidaknya 20 bug.
Adobe telah aktif bekerja untuk memperbaiki masalah ini, tapi Flash tampaknya menjadi target oleh hacker. Keamanan blogger Graham Cluley setuju dengan Stamos.
"Perusahaan mungkin akan mendapatkan lebih banyak rasa hormat dari komunitas internet, jika melakukan perbaikan masalah Flash," ucapnya.
Sekali diumumkan telah mengakhiri, semua orang dapat transisi ke arah yang lebih aman dan membuka pilihan HTML5. Facebook, misalnya menggunakan Flash dan HTML5, tergantung pada preferensi browser.
(dyt)