Harga Tembus Rp45 Juta, Apple Pilih Tunda Peluncuran Kacamata AR hingga 2024
loading...
Kacamata AR Apple diprediksi bakal mengubah industri. Foto: Reuters
A
A
A
JAKARTA - Lupakan dulu soal metaverse . Sebab, teknologi yang mungkin ditunggu-tunggu tahun ini adalah Augmented Reality (AR) . Lebih spesifik lagi, yang dirilis oleh Apple. Banyak pengamat menilai, masuknya Apple ke AR akan mengubah industri secara keseluruhan.
Sayangnya, konsumen harus lebih bersabar lagi. Sebab, menurut laporan Bloomberg News, Apple memutuskan untuk menunda peluncuran produk kacamata AR mereka karena masalah teknis.
Kacamata Apple itu rencananya akan menggunakan teknologi mixed reality (MR). Yakni, lingkungan pengguna di mana realitas fisik dan konten digital digabungkan dengan cara yang memungkinkan interaksi dengan dan di antara dunia nyata dan objek virtual.
Mixed reality ini sedikit berbeda dengan Virtual Reality (VR) yang membenamkan pengguna dalam lingkungan yang sepenuhnya digital atau Augmented Reality (AR) yang melapisi konten digital di atas lingkungan fisik.
Perangkat MR milik Apple, sebelumnya direncanakan untuk rilis pada pertengahan tahun ini dengan harga USD3.000 atau Rp45 juta.
Kacamata tersebut akan bersaing dengan platform milik Meta, yakni Quest Pro yang sudah dirilis akhir 2022 silam dengan banderol USD1.500 (Rp22 juta) atau 50 persen lebih murah.
Selain masalah teknis, alasan Apple untuk menunda perangkat kacamata mixed reality mereka adalah soal harga yang dianggap terlalu mahal. Mereka berencana merilis kacamata tersebut dengan harga lebih terjangkau, tapi ditunda waktu peluncurannya hingga 2024 atau awal 2025.
Kacamata tersebut akan menggunakan chip yang sama dengan milik iPhone, yakni Bionic. Bukan chip seri M seperti yang dipakai dikomputerMac.
Sayangnya, konsumen harus lebih bersabar lagi. Sebab, menurut laporan Bloomberg News, Apple memutuskan untuk menunda peluncuran produk kacamata AR mereka karena masalah teknis.
Kacamata Apple itu rencananya akan menggunakan teknologi mixed reality (MR). Yakni, lingkungan pengguna di mana realitas fisik dan konten digital digabungkan dengan cara yang memungkinkan interaksi dengan dan di antara dunia nyata dan objek virtual.
Mixed reality ini sedikit berbeda dengan Virtual Reality (VR) yang membenamkan pengguna dalam lingkungan yang sepenuhnya digital atau Augmented Reality (AR) yang melapisi konten digital di atas lingkungan fisik.
Perangkat MR milik Apple, sebelumnya direncanakan untuk rilis pada pertengahan tahun ini dengan harga USD3.000 atau Rp45 juta.
Kacamata tersebut akan bersaing dengan platform milik Meta, yakni Quest Pro yang sudah dirilis akhir 2022 silam dengan banderol USD1.500 (Rp22 juta) atau 50 persen lebih murah.
Selain masalah teknis, alasan Apple untuk menunda perangkat kacamata mixed reality mereka adalah soal harga yang dianggap terlalu mahal. Mereka berencana merilis kacamata tersebut dengan harga lebih terjangkau, tapi ditunda waktu peluncurannya hingga 2024 atau awal 2025.
Kacamata tersebut akan menggunakan chip yang sama dengan milik iPhone, yakni Bionic. Bukan chip seri M seperti yang dipakai dikomputerMac.
(dan)
Lihat Juga :
