Tips Menabung untuk Beli iPhone
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tips menabung untuk beli iPhone jangan dianggap sepela. Sebab, iPhone jadi perangkat seluler yang banyak diidamkan. Bukan tanpa alasan, mengingat produk rancangan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple itu memiliki spesifikasi dan fitur unggulan, serta kualitas yang jempolan.
Sayangnya iPhone dibandrol dengan harga yang relatif mahal, misalnya iPhone 14 reguler yang merupakan seri terendah saja dibandrol di angka Rp 16 jutaan. Hal ini tentu membuat banyak orang harus lebih ekstra dalam menyisihkan uangnya.
Menabung untuk membeli iPhone tentu saja tidak mudah mengingat harganya yang bisa dibilang setara dengan harga motor.
Nah berikut ini adalah beberaoa tips menabung untuk beli iPhone, seperti dilansir dari berbagai sumber, Selasa (17/1):
Hindari membeli barang yang tidak perlu
Mudahnya akses ke toko online tentu akan membuat sebagian besar orang “lapar mata” yang ujungnya akan mendorong membeli barang yang tidak perlu. Hindari membeli barang karena sekadar ingin atau suka, bukan karena butuh.
Jangan mengedepankan nafsu atau gengsi semata membeli barang hanya untuk gaya-gayaan saja. Pastikan barang yang dibeli punya fungsi yang bermanfaat dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bagi kalian yang merasa memiliki sifat konsumtif, ada baiknya untuk menghindari membuka atau bila perlu menghapus aplikasi e-commerce saat sedang menabung. Dengan tidak membeli barang yang tidak perlu, akan menambah pundi-pundi tabungan.
Gunakan skema menabung prioritas
Ketika sudah bertekad untuk membeli iPhone, berjuanglah serta fokus untuk menggapai tujuan tersebut. Tahan dan kesampingkan keinginan untuk berlibur atau mendambakan hal lain sampai tujuan utama yang sudah dibulatkan bisa segera terwujud.
Semakin fokus dengan satu tujuan maka akan semakin cepat juga tujuan bisa terwujud. Dengan begitu, kalian bisa segera mengejar tujuan lain yang berada di skala prioritas kedua untuk bisa diselesaikan.
Terapkan sistem menabung 50-20-30
Agar cita-cita memiliki iPhone cepat terwujud, kalian bisa juga sistem menabung 50-20-30. Cara ini adalah dengan membagi total pemasukan (100%) menjadi 3 pos. Yakni 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 20% untuk tabungan, serta 30% untuk gaya hidup.
Sayangnya iPhone dibandrol dengan harga yang relatif mahal, misalnya iPhone 14 reguler yang merupakan seri terendah saja dibandrol di angka Rp 16 jutaan. Hal ini tentu membuat banyak orang harus lebih ekstra dalam menyisihkan uangnya.
Menabung untuk membeli iPhone tentu saja tidak mudah mengingat harganya yang bisa dibilang setara dengan harga motor.
Nah berikut ini adalah beberaoa tips menabung untuk beli iPhone, seperti dilansir dari berbagai sumber, Selasa (17/1):
Hindari membeli barang yang tidak perlu
Mudahnya akses ke toko online tentu akan membuat sebagian besar orang “lapar mata” yang ujungnya akan mendorong membeli barang yang tidak perlu. Hindari membeli barang karena sekadar ingin atau suka, bukan karena butuh.
Jangan mengedepankan nafsu atau gengsi semata membeli barang hanya untuk gaya-gayaan saja. Pastikan barang yang dibeli punya fungsi yang bermanfaat dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bagi kalian yang merasa memiliki sifat konsumtif, ada baiknya untuk menghindari membuka atau bila perlu menghapus aplikasi e-commerce saat sedang menabung. Dengan tidak membeli barang yang tidak perlu, akan menambah pundi-pundi tabungan.
Gunakan skema menabung prioritas
Ketika sudah bertekad untuk membeli iPhone, berjuanglah serta fokus untuk menggapai tujuan tersebut. Tahan dan kesampingkan keinginan untuk berlibur atau mendambakan hal lain sampai tujuan utama yang sudah dibulatkan bisa segera terwujud.
Semakin fokus dengan satu tujuan maka akan semakin cepat juga tujuan bisa terwujud. Dengan begitu, kalian bisa segera mengejar tujuan lain yang berada di skala prioritas kedua untuk bisa diselesaikan.
Terapkan sistem menabung 50-20-30
Agar cita-cita memiliki iPhone cepat terwujud, kalian bisa juga sistem menabung 50-20-30. Cara ini adalah dengan membagi total pemasukan (100%) menjadi 3 pos. Yakni 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 20% untuk tabungan, serta 30% untuk gaya hidup.