Elon Musk Kehilangan Rp 202 triliun di Minggu Pertama 2023

Senin, 09 Januari 2023 - 10:48 WIB
loading...
Elon Musk Kehilangan Rp 202 triliun di Minggu Pertama 2023
Kekayaan Elon Musk turun USD 13 miliar atau Rp 202 triliun hanya sepanjang 2023. Foto: Sindonews
A A A
JAKARTA - Elon Musk kehilangan USD 13 miliar (Rp 202 triliun) pada minggu pertama 2023. Demikian laporan Bloomberg Billionaires Index . Penyebabnya masih sama, karena saham Tesla yang anjlok. Dampaknya, Musk menjadi miliarder paling boncos di dunia selama 2022.

Menurut Bloomberg, pada 2022 Musk adalah satu-satunya orang di dunia yang pernah merugi hingga USD 200 miliar (Rp 3.100 triliun). Meski, saat ini kekayaan Musk masih mencapai USD 124 miliar (Rp 1.931 triliun).

Dan di awal 2023 ini Musk harus kehilangan USD 13 miliar lagi menurut Bloomberg Billionaires Index.

Terhitung pada 5 Januari 2023, Musk masih menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan harta USD 124 miliar itu. Dibawah konglomerat dan CEO LVMH Bernard Arnault asal Prancis.

Kekayaan Musk mayoritas memang bersumber pada sahamnya di Tesla. Ketika saham Tesla merosot, maka kekayaannya juga ikut jatuh. Selama 2022 silam misalnya, saham Tesla anjlok hingga 70 persen.

Wajar jika investor Tesla mencak-mencak. Mereka menyoroti komitmen Elon Musk di Tesla, mengingat saat ini ia sedang sibuk dengan “mainan barunya” di Twitter. Tepatnya, setelah Musk membeli Twitter senilai USD 44 miliar pada Oktober silam.

“Elon meninggalkan Tesla dan saat ini Tesla tidak memiliki CEO,” ujar Leo KoGuan, pemilik saham individu terbesar Tesla pada Desember. “Tesla butuh dan layak mendapatkan CEO baru,” tambah salah satu orang terkaya di Singapura itu.

Untuk membeli Twitter, Musk memang menjual miliaran saham Tesla. Saham dan aset terbesar Musk kini ada di SpaceX, bukan lagi Tesla menurut Bloomberg.

Selain distraksi Musk yang sibuk “ngurusin” Twitter, kondisi Tesla sendiri memang sedang tidak prima. Sebab, permintaan terhadap Tesla di China merosot. Padahal, China adalah pasar terbesar kedua Tesla di dunia.


Namun optimisme terhadap Tesla terus ada. Analis Morgan Stanley Adam Jonas mengatakan bahwa Tesla akan tetap memimpin pasar mobil listrik di 2023 karena tingginya permintaan mobil listrik di tahun ini.

Pada akhir Desember, Musk membuat polling apakah ia harus turun sebagai CEO Twitter. Lebh dari separuh dari 17,5 juta responden memilih ya. Lalu, Musk mencuit lagi, “saya akan mundur dari CEO begitu menemukan orang yang cukup gila untuk menempati posisi ini,”.

Sejak diambil alih Musk, Twitter mendapatkan lebih dari 100 tuntutan dari ribuan karyawan yang dipecat Musk. Twitter juga mengalami penurunan pendapatandariiklan.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2485 seconds (0.1#10.140)