Ini Kelemahan Sistem Rudal Patriot, AS Antisipasi Ancaman Peluru Kendali Anti-Radiasi Kh-31P Rusia

Sabtu, 17 Desember 2022 - 13:52 WIB
loading...
Ini Kelemahan Sistem...
Sistem rudal Patriot milik Amerika Serikat (AS) yang akan dikirimkan ke Ukraina dikenal sebagai sistem pertahanan rudal darat-ke-udara paling canggih dan paling mahal. Foto/The War Zone/US ARMY
A A A
WASHINGTON - Sistem rudal Patriot milik Amerika Serikat (AS) yang akan dikirimkan ke Ukraina dikenal sebagai sistem pertahanan rudal darat-ke-udara paling canggih dan paling mahal. Namun, AS juga menyadari kelemahan sistem rudal Patriot dan berusaha mengantisipasinya agar tidak jadi sasaran empuk rudal anti-radiasi Kh-31P milik Rusia .

Sistem rudal Patriot akan menjadi peningkatan besar bagi Ukraina untuk kemampuan pengawasan dan pertahanan udara jarak jauh dari ancaman rudal jelajah, pesawat tempur, dan drone. Sistem rudal Patriot menggunakan radar berbasis darat untuk mengawasi, melacak, dan mengunci target mencapai jarak 80,5 sampai 160 kilometer.

Namun, sistem rudal Patriot adalah sistem statis yang memakan banyak ruang dan membutuhkan banyak pasukan untuk operasi. Selain itu, memiliki radar dengan emisi kuat yang dapat dideteksi dan geolokasi oleh sistem intelijen sinyal Rusia, seperti pesawat mata-mata IL-20 "Coot ". Fakta ini jelas menjadi rentan terhadap ancaman berbagai senjata Rusia.

“Baterai Patriot menggunakan sekitar satu kilometer persegi ruang di darat sehingga rentan terhadap intelijen, pengawasan, dan pengintaian Rusia. Radar saat memancar memancarkan sinyal besar dan akan terdeteksi oleh intelijen sinyal Rusia,” kata David Shank, pensiunan Kolonel Angkatan Darat dan mantan komandan Artileri Pertahanan Udara Angkatan Darat Sekolah di Ft Sill, Oklahoma, dikutip dari laman The War Zone, Sabtu (17/12/2022).

Baca juga; Spesifikasi Rudal Patriot AS untuk Ukraina, Berkecepatan Hipersonik Netralisir Rudal Balistik

Baterai Patriot yang khas mencakup AN/MPQ-53 atau radar array bertahap AN/MPQ-65 yang lebih ditingkatkan, yang kemungkinan besar akan menjadi target serangan Rusia. Kemungkinan ini akan menjadi vektor utama serangan pasukan Rusia.

“Rudal anti-radiasi yang menargetkan radar Patriot. Hancurkan radar Patriot, dan sistemnya tidak berguna,” kata Shank.

Belum lagi satu baterai Patriot dengan peluncur lengkap (enam atau lebih) membutuhkan 50 hingga 60 tentara untuk ditempatkan. Kemudian 25 hingga 30 tentara untuk mengoperasikan dan memelihara.

“Patriot pasti akan menjadi target,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebagai tanggapan atas laporan bahwa pemerintahan Joe Biden kemungkinan akan menandatangani rencana untuk mengirim Patriot ke Ukraina.

Baca juga; AS Hendak Kirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina, Ini Peringatan Keras Rusia

Pesawat tempur Rusia, seperti Su-35S Flanker, dapat dilengkapi dengan rudal anti-radiasi jarak jauh Kh-31P. Rudal ini dilengkapi dengan pencari radar pasif modular yang dirancang secara khusus untuk menargetkan sistem rudal Patriot.
Ini Kelemahan Sistem Rudal Patriot, AS Antisipasi Ancaman Peluru Kendali Anti-Radiasi Kh-31P Rusia


Rudal anti-radiasi Kh-31P memiliki jangkauan 68 mil atau 109,4 Km dan rudal Kh-31PD/PM yang telah ditingkatkan memiliki jangkauan lebih jauh hingga 160 mil atau 257,5 Km. Dengan pencari broadband yang dimilki, rudal ini memungkinkan menargetkan berbagai radar anti-pesawat musuh.

Mengingat jejak besar baterai sistem rudal Patriot, akan dapat dideteksi oleh satelit Rusia serta platform pengintaian berawak dan tak berawak di udara. Sumber intelijen lain, termasuk yang ada di lapangan, juga dapat dengan mudah menemukannya.

Setelah ditemukan, Rusia memiliki rudal jelajah dan balistik serta drone dengan jangkauan lebih jauh dari rudal anti-radiasi Kh-31 dapat mengenai seluruh sistem rudal Patriot. Apalagi drone Shahed buatan Iran yang dikabarkan digunakan Rusia, memiliki pencari anti-radiasi.

Baca juga; Rusia Kembangkan Rudal Anti-Kapal Zmeyevik, Padukan Kemampuan Balistik dan Hipersonik

Untuk itu, Shank mengatakan bahwa idealnya baterai dan radar sistem rudal Patriot di Ukraina harus dilindungi dengan pertahanan berlapis dan kombinasi berbagai persenjataan. Mulai dari sistem udara tak berawak (C-UAS) untuk mengalahkan jenis drone tertentu.
Ini Kelemahan Sistem Rudal Patriot, AS Antisipasi Ancaman Peluru Kendali Anti-Radiasi Kh-31P Rusia


Kemudian kemampuan kontra-roket, artileri, dan mortir (C-RAM) untuk menetralisir roket, artileri, dan mortar, sistem pertahanan udara jarak pendek seperti sistem Avenger/Stinger dan sistem pertahanan udara jarak menengah seperti National Advanced Surface-to-Air Missiles Systems (NASAMS) untuk melawan drone bunuh diri jarak jauh dan rudal jelajah.

“Secara keseluruhan, pertahanan terbaik adalah jaringan sistem yang terintegrasi, berlapis, dan terhubung melalui arsitektur jaringan umum untuk komando/kontrol, peringatan dini bersama, dan otoritas pelibatan/identifikasi,” katanya.

Tentu ini perlu koordinasi yang integral dalam waktu yang tidak sebentar. Padahal, jika baterai sistem rudal Patriot tiba di Ukraina besok, pasukan pertahanan udara Ukraina yang paling terlatih setidaknya tetap membutuhkan satu atau dua bulan "pelatihan langsung khusus" untuk mengoperasikan sistem tersebut.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah
Gambar AI Donald Trump...
Gambar AI Donald Trump Jadi Paus Picu Reaksi Keras
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Campakkan BRICS, Arab...
Campakkan BRICS, Arab Saudi Incar Kesepakatan dengan AS Rp1.651 Triliun
Rekomendasi
Konkret Kerja Nyata,...
Konkret Kerja Nyata, Misi Dagang Inisiasi Khofifah Berikan UMKM Jatim Panen Cuan Miliaran
Amala Clinic dan Diamond...
Amala Clinic dan Diamond Glow Perkenalkan Era Baru Facial Tanpa Sakit
Genjot Produksi Susu...
Genjot Produksi Susu Nasional, Diamond Datangkan Puluhan Ekor Sapi Perah Pakai Pesawat
Berita Terkini
Apple Kembangkan Chip...
Apple Kembangkan Chip untuk Kacamata Pintar
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Uji Kekuatan Smartphone,...
Uji Kekuatan Smartphone, Samsung Ciptakan Robot Pantat
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Beredar, ASUS Vivobook...
Beredar, ASUS Vivobook S14 Laptop AI Terbaik 2025
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Infografis
Untuk Lawan Rusia, AS...
Untuk Lawan Rusia, AS Kirim 90 Rudal Patriot dari Israel ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved