Spesifikasi Rudal Patriot AS untuk Ukraina, Berkecepatan Hipersonik Netralisir Rudal Balistik

Jum'at, 16 Desember 2022 - 19:07 WIB
loading...
Spesifikasi Rudal Patriot...
Rudal Patriot atau Phased Array Tracking Radar to Intercept On Target adalah sistem pertahanan udara dan rudal utama Angkatan Darat Amerika Serikat. Foto/Raytheon
A A A
KIEV - Rudal Patriot atau Phased Array Tracking Radar to Intercept On Target adalah sistem pertahanan udara dan rudal utama Angkatan Darat Amerika Serikat . Dengan harga sekitar USD3 juta atau Rp46,8 miliar, rudal Patriot menjadi salah satu senjata pertahanan permukaan-ke-udara (SAM) paling mahal dan paling canggih di dunia.

Laman army-technology menyebutkan bahwa Rudal Patriot dirancang pada tahun 1969 oleh Raytheon, Hughes, dan RCA. Rudal Patriot merupakan sistem pertahanan udara jarak jauh, segala ketinggian, segala cuaca untuk melawan rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan pesawat canggih.

Rudal Patriot sekarang diproduksi Raytheon di Massachusetts dan Lockheed Martin Missiles and Fire Control di Florida. Salah satu varian paling sering digunakan adalah MIM-104C Patriot SAM versi PAC-2 atau lebih dikenal dengan MIM-104C (PAC-2).

Patriot Advanced Capability (PAC-2) MIM-104C merupakan upgrade dari PAC-1 pada tahun 1980-an dengan perbaikan pada perangkat lunak dan kemampuan peluncuran dari jarak jauh. Peningkatan ini memungkinkan rudal Patriot MIM-104C (PAC-2) mampu menetralisir rudal balistik.

Baca juga; Rusia Dinilai Gila, Mempersenjatai Pesawat Tempur MiG-35 dengan Rudal Hipersonik Vympel

Dikutip dari laman Bulgarian Military, Jumat (16/12/2022), rudal Patriot PAC-2 memiliki dua varian, dibedakan dari ukuran hulu ledak. Selain rudal Patroit MIM-104C (PAC-2), ada rudal Patroit MIM-104D (PAC-2 / GEM).

Rudal Patriot MIM-104D (PAC-2 /GEM] sudah mengoperasikan rudal yang ditingkatkan, lebih dikenal sebagai rudal penuntun yang ditingkatkan (Guidance Enhanced Missiles /GEM). Ini adalah rudal baru yang secara signifikan lebih cepat, mesin pencari baru dengan kebisingan rendah, dan memiliki kinerja yang lebih tinggi.

“Ide dasarnya adalah bahwa GEM (rudal penuntun yang ditingkatkan) dapat mendeteksi target dengan inframerah yang sangat rendah atau penampang radar yang rendah,” tulis Bulgarian Military.

Rudal Patriot menggunakan radar berbasis darat untuk mengawasi, melacak, dan mengunci target. Rudal yang masuk bisa mencapai jarak 80,5 sampai 160 kilometer dan radar sistem Patriot dapat menguncinya.

Baca juga; Rusia dalam Bahaya, AS Dilaporkan Siap Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Rudal Patroit satu detik setelah ditembak mampu mencapai kecepatan supersonik dan ketika meluncur bisa melesat lima kali kecepatan suara. Satu tabung peluncuran mampu menampung 4 unit rudal Patriot MIM-104C PAC-2.
Spesifikasi Rudal Patriot AS untuk Ukraina, Berkecepatan Hipersonik Netralisir Rudal Balistik


Tujuan utama rudal seberat 900 kilogram dan panjang 5 meter adalah untuk mencegat rudal lain. Rudal Patroit menggunakan hulu ledak tinggi fragmentasi (HE-FRAG) seberat 90 kilogram.

Sistem rudal Patriot biasanya terdiri dari baterai pertahanan udara, radar untuk mendeteksi dan melacak target, generator seluler, dan pos komando. Kemudian ada delapan peluncur, masing-masing berisi empat rudal Patriot siap pakai.

AS berencana mengirimkan rudal Patroit ke Ukraina. Namun, jumlah peluncur rudal untuk dikirim ke Ukraina sampai saat ini belum diketahui. Semua detail sistem pertahanan udara Patriot juga belum disepakati.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
Krisis Kepercayaan pada...
Krisis Kepercayaan pada F-35 AS Dorong Kebangkitan Eropa Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6
Eropa Lepas Aset Beku...
Eropa Lepas Aset Beku Rusia Rp55,1 Triliun, Investor Barat Kecipratan
Rekomendasi
BNI Catat Kenaikan Transaksi...
BNI Catat Kenaikan Transaksi Nasabah Premium di Private Event BNI-Emirates Travel Fair 2025
Prabowo: Pemerintah...
Prabowo: Pemerintah Sekuat Tenaga Akan Turunkan Biaya Haji
Pemprov DKI Jakarta...
Pemprov DKI Jakarta Beri Pengurangan Pokok PBB-P2 Tahun 2025 secara Otomatis
Berita Terkini
Elon Musk Samakan Dirinya...
Elon Musk Samakan Dirinya dengan Buddha
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Internet Tanpa Aplikasi
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Tim Cook Beberkan Risiko...
Tim Cook Beberkan Risiko Besar yang Dihadapi Apple Terkait Tarif Impor
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
lmuwan Ungkap AI Bisa...
lmuwan Ungkap AI Bisa Mengurangi Satu Sifat Utama Manusia
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 T untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved