Jika Film Lokal Banyak Masuk Netflix, Berdampak Positif bagi Industri Film Nasional

Kamis, 09 Juli 2020 - 10:02 WIB
loading...
Jika Film Lokal Banyak...
Ilustrasi Netflix. FOTO/ Ist
A A A
Seperti diketahui, Telkom Group sudah mengizinkan penggunanya mengakses Netflix. Operator seluler plat merah itu semakin membuka pintu Indonesia untuk dapat menarik pajak lebih banyak lagi dari Netflix.

Sementara itu, Netflix menjanjikan akan memperbanyak film-film lokal di dalam platform miliknya. Hal inilah yang menarik. Entah bagaimana negosiasi yang terjalin hingga keputusan itu tercetus. BACA JUGA - Muka R25 Pantat TMax, Yamaha Mio 2020 Tertangkap Basah di Jalan?

Namun, menurut peneliti Indef, Bhima Yudistira, langkah ini merupakan win win solution bagi Netflix. “Dengan beroperasinya Netflix di indonesia, secara legal artinya ada dua manfaat, yang pertama terkait potensi penerimaan pajak dan kedua adalah konten lokal lebih besar,” tuturnya, saat dihubungi Sindonews, Rabu (8/7/2020). BACA JUGA - Aplikasi, Streaming dan Game Asing Dibikin Tak Berkutik di Puluhan Negara Ini

Sementara dari konten lokal, artinya porsi film karya sineas di Indonesia berpotensi lebih proporsional dengan film asing. Jadi, semakin banyak yang langganan Netflix, akan memiliki dampak ke pendapatan industri film lokal.

“Ini yang porsinya perlu terbuka ke publik sehingga ada pengawasan. Jangan sampai film asing tetap dominan sementara film lokal terpinggirkan,” imbuh Bhima.

Hal senada juga dituturkan oleh Heru Sutadi, Executive Director Indonesia ICT Institute. Menurut Heru, ada dua impilkasi Netflix, yaitu menjadikan Indonesia sebagai pasar terbuka memasarkan produk film, atau kedua video on demand.

Meski begitu, seharusnya Indonesia juga bisa secara mandiri ikut memasarkan produk film lokal, baik untuk meraih penonton domestik maupun luar negeri.

“Idealnya memang kita memiliki aplikasi sejenis (Netflix) khusus film lokal. Tapi kalaupun harus menerima Netflix artinya harus ada manfaat yang bisa kita dapatkan,” kata Heru, saat dihubungi secara terpisah.

Misalnya, lanjut Heru, bisa dengan menyediakan kanal khusus untuk film lokal, atau juga membantu mendorong produksi film lokal dengan kualitas internasional dan dapat dinikmati secara global.

Kualitas film memang beragam. Bisa menggandeng budayawan, tokoh film senior atau yang berprestasi, untuk mengkurasi film lokal. Sebab, kalau kualitas asal, dikhwatirkan ada kesan Indonesia tidak bisa buat film bagus.

“Kita harus meniru Korea yang kini film nya merambah ke mana-mana bahkan meraih Oscar, sehingga pada saatnya film Indonesia akan menjadi kiblat film dunia juga,” tandas Heru.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1513 seconds (0.1#10.140)