Pomona dan Zeeus Buka Lini Bisnis dan Peluang Baru Bagi UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia . Karena itu, di masa pandemik ini, mereka didorong terlibat dalam ekosistem digital.
Setidaknya 60,3% dari total PDB Indonesia ditopang oleh kontribusi UMKM. Sektor ini juga diperkirakan memperkerjakan 97% dari total tenaga kerja di Tanah Air.
UMKM menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang terdampak secara finansial sepanjang pandemi ini, meski sesungguhnya mereka pun turut terdampak. Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, telah memperkirakan sebanyak 47% UMKM bakal gulung tikar akibat pelemahan ekonomi yang tengah terjadi.
Namun semangat pantang menyerah masyarakat tak dapat dibendung. Dalam upaya mencari kesempatan yang lebih luas lagi, Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO, mempertimbangkan ada tambahan sekitar 301.115 UMKM yang telah beralih ke media digital dalam kurun waktu tiga pekan.
Melihat fenomena ini, Pomona dan Zeeus mengubah lini bisnis mereka dengan misi utama pemulihan ekonomi UMKM. Pomona yang dulu dikenal sebagai sarana cashback sekarang berubah menjadi platform digital lokapasar dan penjual ulang (reseller) untuk produk lokal.
Didukung Zeeus, perusahaan distribusi yang telah berjasa mendistribusikan produk dari Unilever dan Sosro, harapannya kemampuan perluasan jaringan Pomona dan Zeeus dapat membantu UMKM untuk kembali berjaya demi pemulihan ekonomi Indonesia.
“Kami sangat terinspirasi melihat kegigihan UMKM di Indonesia untuk tetap bertahan di hadapan kondisi yang tidak menentu ini. Mereka dengan sigap bergeser ke media digital, namun kita tidak menutup mata bahwa kini ada ratusan ribu UMKM yang baru berkompetisi di ranah digital dengan keinginan besar untuk berkembang secara finansial," kata Benz Budiman, co-founder dan CEO dari Pomona dan Zeeus saat konferensi pers online, Rabu (8/7/2020).
Lebih jauh dikatakan, hal ini yang turut dijembatani oleh Pomona dan Zeeus melalui program perluasan jaringan yang aman dan terpercaya dengan 1.000 mitra resellers dan 100 mitra distribusi. Pomona dan Zeeus juga telah bekerja sama dengan Vynn Capital.
Kerja sama itu untuk menganalisis kesempatan dan potensi bagi usaha kecil menengah dalam menghadapi ketidakpastian di realitas baru ini, yang kemudian dituangkan dalam laporan Langkah Kecil untuk Perubahan Besar –Peluang UMKM di Masa New Normal.
Laporan mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi seiring dimulainya periode transisi di beberapa kota terbesar Indonesia, informasi perubahan perilaku konsumen ke arah digitalisasi, dan data serta pengalaman Pomona serta Zeeus dalam bekerja sama dengan beberapa brand terbesar di Indonesia saat menjalankan program penjual ulang.
Pomona dan Zeeus ingin menjadi sarana untuk merekomendasikan kepada UMKM agar dapat bersaing dan memperluas jaringan secara digital atau non digital. Meskipun ada perubahan dan gaya hidup dari target konsumen mereka.
“Banyak UMKM yang masih belum memiliki dasar pengetahuan untuk digitalisasi. Selain program perluasan jaringan yang sangat penting, SMESCO ingin menekankan untuk program edukasi mengenai ranah digital yang sama pentingnya untuk pemulihan ekonomi," timpal Leonard Theosabrata seraya menegaskan, SMESCO berdedikasi bagi para UMKM untuk bergerak maju melalui rangkaian program pendampingan dan keseimbangan digital untuk UMKM.
Selain perubahan lini bisnis dan peluncuran laporan, Pomona dan Zeeus juga akan mengadakan seminar daring berjudul ‘Kebangkitan UMKM di Indonesia Selepas Pandemi Covid-19’ yang dapat dihadiri oleh para pemilik UMKM yang berminat mempelajari cara-cara kecil yang dapat mengembangkan usaha mereka agar tumbuh dengan lebih baik lagi.
Webinar ini rencananya akan diadakan pada 17 Juli 2020 dan akan menghadirkan narasumber dari Pomona dan Zeeus bersama narasumber Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki serta para praktisi UMKM.
“Kami sungguh berharap Pomona dan Zeeus dapat menginspirasi UMKM Indonesia untuk memiliki strategi bisnis yang akan membuat usaha mereka tidak hanya sekedar bertahan di hadapan ketidakpastian, namun berkembang dan bertumbuh lebih besar lagi. Kami yakin, pada akhirnya perkembangan UMKM yang sehat akan turut membangun perekonomian Indonesia paska-pandemi yang lebih lestari,” pungkas Benz.
Pomona merupakan startup advertising tech (adtech) pertama di Indonesia yang didirikan sejak Mei 2016. Mereka memiliki spesialisasi konversi penjualan pada produk-produk FMCG.
Pomona yang dimulai dengan sarana jasa cashback untuk konsumen, sekarang berevolusi menjadi layanan platform lokapasar (marketplace), dan penjual ulang (reseller) untuk produk-produk D2C (Direct to Consumers).
Sedangkan Zeeus tercatat sebagai perusahan jasa untuk UMKM yang berfokus kepada perluasan saluran distribusi dan pemaparan merek. Zeeus didirikan di tahun 2020 dan berjasa untuk kesuksesan beberapa merek seperti Mr. P, Kata Oma, Pik Keripik, Goola, dan Nibz. Zeeus dan Pomona memiliki lebih dari 100 brand UMKM yang sudah terdaftar dan terus berkembang.
Setidaknya 60,3% dari total PDB Indonesia ditopang oleh kontribusi UMKM. Sektor ini juga diperkirakan memperkerjakan 97% dari total tenaga kerja di Tanah Air.
UMKM menjadi tumpuan harapan bagi mereka yang terdampak secara finansial sepanjang pandemi ini, meski sesungguhnya mereka pun turut terdampak. Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, telah memperkirakan sebanyak 47% UMKM bakal gulung tikar akibat pelemahan ekonomi yang tengah terjadi.
Namun semangat pantang menyerah masyarakat tak dapat dibendung. Dalam upaya mencari kesempatan yang lebih luas lagi, Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO, mempertimbangkan ada tambahan sekitar 301.115 UMKM yang telah beralih ke media digital dalam kurun waktu tiga pekan.
Melihat fenomena ini, Pomona dan Zeeus mengubah lini bisnis mereka dengan misi utama pemulihan ekonomi UMKM. Pomona yang dulu dikenal sebagai sarana cashback sekarang berubah menjadi platform digital lokapasar dan penjual ulang (reseller) untuk produk lokal.
Didukung Zeeus, perusahaan distribusi yang telah berjasa mendistribusikan produk dari Unilever dan Sosro, harapannya kemampuan perluasan jaringan Pomona dan Zeeus dapat membantu UMKM untuk kembali berjaya demi pemulihan ekonomi Indonesia.
“Kami sangat terinspirasi melihat kegigihan UMKM di Indonesia untuk tetap bertahan di hadapan kondisi yang tidak menentu ini. Mereka dengan sigap bergeser ke media digital, namun kita tidak menutup mata bahwa kini ada ratusan ribu UMKM yang baru berkompetisi di ranah digital dengan keinginan besar untuk berkembang secara finansial," kata Benz Budiman, co-founder dan CEO dari Pomona dan Zeeus saat konferensi pers online, Rabu (8/7/2020).
Lebih jauh dikatakan, hal ini yang turut dijembatani oleh Pomona dan Zeeus melalui program perluasan jaringan yang aman dan terpercaya dengan 1.000 mitra resellers dan 100 mitra distribusi. Pomona dan Zeeus juga telah bekerja sama dengan Vynn Capital.
Kerja sama itu untuk menganalisis kesempatan dan potensi bagi usaha kecil menengah dalam menghadapi ketidakpastian di realitas baru ini, yang kemudian dituangkan dalam laporan Langkah Kecil untuk Perubahan Besar –Peluang UMKM di Masa New Normal.
Laporan mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi seiring dimulainya periode transisi di beberapa kota terbesar Indonesia, informasi perubahan perilaku konsumen ke arah digitalisasi, dan data serta pengalaman Pomona serta Zeeus dalam bekerja sama dengan beberapa brand terbesar di Indonesia saat menjalankan program penjual ulang.
Pomona dan Zeeus ingin menjadi sarana untuk merekomendasikan kepada UMKM agar dapat bersaing dan memperluas jaringan secara digital atau non digital. Meskipun ada perubahan dan gaya hidup dari target konsumen mereka.
“Banyak UMKM yang masih belum memiliki dasar pengetahuan untuk digitalisasi. Selain program perluasan jaringan yang sangat penting, SMESCO ingin menekankan untuk program edukasi mengenai ranah digital yang sama pentingnya untuk pemulihan ekonomi," timpal Leonard Theosabrata seraya menegaskan, SMESCO berdedikasi bagi para UMKM untuk bergerak maju melalui rangkaian program pendampingan dan keseimbangan digital untuk UMKM.
Selain perubahan lini bisnis dan peluncuran laporan, Pomona dan Zeeus juga akan mengadakan seminar daring berjudul ‘Kebangkitan UMKM di Indonesia Selepas Pandemi Covid-19’ yang dapat dihadiri oleh para pemilik UMKM yang berminat mempelajari cara-cara kecil yang dapat mengembangkan usaha mereka agar tumbuh dengan lebih baik lagi.
Webinar ini rencananya akan diadakan pada 17 Juli 2020 dan akan menghadirkan narasumber dari Pomona dan Zeeus bersama narasumber Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki serta para praktisi UMKM.
“Kami sungguh berharap Pomona dan Zeeus dapat menginspirasi UMKM Indonesia untuk memiliki strategi bisnis yang akan membuat usaha mereka tidak hanya sekedar bertahan di hadapan ketidakpastian, namun berkembang dan bertumbuh lebih besar lagi. Kami yakin, pada akhirnya perkembangan UMKM yang sehat akan turut membangun perekonomian Indonesia paska-pandemi yang lebih lestari,” pungkas Benz.
Pomona merupakan startup advertising tech (adtech) pertama di Indonesia yang didirikan sejak Mei 2016. Mereka memiliki spesialisasi konversi penjualan pada produk-produk FMCG.
Pomona yang dimulai dengan sarana jasa cashback untuk konsumen, sekarang berevolusi menjadi layanan platform lokapasar (marketplace), dan penjual ulang (reseller) untuk produk-produk D2C (Direct to Consumers).
Sedangkan Zeeus tercatat sebagai perusahan jasa untuk UMKM yang berfokus kepada perluasan saluran distribusi dan pemaparan merek. Zeeus didirikan di tahun 2020 dan berjasa untuk kesuksesan beberapa merek seperti Mr. P, Kata Oma, Pik Keripik, Goola, dan Nibz. Zeeus dan Pomona memiliki lebih dari 100 brand UMKM yang sudah terdaftar dan terus berkembang.
(iqb)