Mengenal Headset VR Pembunuh, Bisa Matikan Pemain Jika Kalah di dalam Game
loading...
A
A
A
JAKARTA - VR Pembunuh menjadi sebuah topik yang tengah ramai diperbincangkan masyarakat dunia. Bukan tanpa alasan, hal ini didasarkan pada pembuatnya yang mengklaim alat barunya ini bisa membunuh pemain di kehidupan nyata apabila dia mati di dalam game .
Dikutip dari laman Euronews, pencetus VR pembunuh ini adalah Palmer Luckey. Dia merupakan pendiri perusahaan Virtual Reality (VR) Oculus. Setelah meluncurkannya pada 2012, dia menjual perusahaan ke Facebook pada 2014 seharga USD2 miliar.
Baca juga : 5 Rekomendasi Kacamata Virtual Reality Terbaik 2022
Beberapa waktu yang lalu, Palmer menyebut telah merancang sebuah headset yang diklaim bisa membunuh penggunanya. Dalam hal ini, jika pemain yang mengenakan VR headset terbunuh dalam game, maka dia juga akan mati di kehidupan nyata.
Usut punya usut, ternyata ide pembuatan headset ini terinspirasi oleh anime Sword Art Online (SAO). Dalam hal ini, serial tersebut memperkenalkan sebuah alat bernama NerveGear yang digunakan para pemainnya.
Palmer Luckey yang meninggalkan Oculus pada tahun 2017 mendirikan Anduril Industries, sebuah perusahaan kontraktor militer berteknologi canggih. Terbaru, dia menyebut tengah mengembangkan NerveGear versi kehidupan nyata.
Baca juga : Sony Patenkan Teknologi Kemunculan Iklan di PlayStation Virtual Reality
Kabar baiknya, proyek ini disebut Palmer sudah berjalan hampir setengahnya. Namun, dia juga menyebut masih membutuhkan waktu bertahun-tahun lagi untuk menyempurnakannya.
Lebih lanjut, Palmer Luckey menjelaskan teknis yang digunakan pada VR pembunuh rancangannya. Dia mengatakan bahwa NerveGear nantinya akan terhubung ke tiga modul bermuatan eksplosif dan diikat ke visor yang bisa mendeteksi layar berkedip di frekuensi tertentu.
Setelahnya, apabila muncul tampilan game over, muatannya akan menyala dan langsung menghancurkan otak penggunanya. Sehingga, secara otomatis dia akan langsung mati di kehidupan nyata.
“Saat layar menampilkan game-over, muatannya menyala, langsung menghancurkan otak pemain,” ucap Palmer Luckey seperti dikutip.
Dikutip dari laman Euronews, pencetus VR pembunuh ini adalah Palmer Luckey. Dia merupakan pendiri perusahaan Virtual Reality (VR) Oculus. Setelah meluncurkannya pada 2012, dia menjual perusahaan ke Facebook pada 2014 seharga USD2 miliar.
Baca juga : 5 Rekomendasi Kacamata Virtual Reality Terbaik 2022
Beberapa waktu yang lalu, Palmer menyebut telah merancang sebuah headset yang diklaim bisa membunuh penggunanya. Dalam hal ini, jika pemain yang mengenakan VR headset terbunuh dalam game, maka dia juga akan mati di kehidupan nyata.
Usut punya usut, ternyata ide pembuatan headset ini terinspirasi oleh anime Sword Art Online (SAO). Dalam hal ini, serial tersebut memperkenalkan sebuah alat bernama NerveGear yang digunakan para pemainnya.
Palmer Luckey yang meninggalkan Oculus pada tahun 2017 mendirikan Anduril Industries, sebuah perusahaan kontraktor militer berteknologi canggih. Terbaru, dia menyebut tengah mengembangkan NerveGear versi kehidupan nyata.
Baca juga : Sony Patenkan Teknologi Kemunculan Iklan di PlayStation Virtual Reality
Kabar baiknya, proyek ini disebut Palmer sudah berjalan hampir setengahnya. Namun, dia juga menyebut masih membutuhkan waktu bertahun-tahun lagi untuk menyempurnakannya.
Lebih lanjut, Palmer Luckey menjelaskan teknis yang digunakan pada VR pembunuh rancangannya. Dia mengatakan bahwa NerveGear nantinya akan terhubung ke tiga modul bermuatan eksplosif dan diikat ke visor yang bisa mendeteksi layar berkedip di frekuensi tertentu.
Setelahnya, apabila muncul tampilan game over, muatannya akan menyala dan langsung menghancurkan otak penggunanya. Sehingga, secara otomatis dia akan langsung mati di kehidupan nyata.
“Saat layar menampilkan game-over, muatannya menyala, langsung menghancurkan otak pemain,” ucap Palmer Luckey seperti dikutip.
(bim)