Memburu Cinta dengan Mengandalkan Algoritma
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ilham Setiadi selalu mengisi waktu kerjanya dengan melihat-lihat aplikasi Tinder . Bahkan bisa dikatakan dua jam sekali dia meluangkan waktu selama 30 menit untuk melihat foto-foto perempuan yang ada di aplikasi tersebut.
“Selain cari yang cocok sekaligus juga refreshing,” kata pria yang bekerja di seputaran Sudirman, Jakarta Selatan itu.
Ilham Setiadi memang merasa sudah cukup untuk menjalin hubungan asmara yang serius. Dia merasa aplikasi Tinder memperluas radarnya mencari pasangan yang tepat. Hanya saja dia juga tidak bisa membantah jika aplikasi itu sering disalahgunakan oleh penggunanya.
“Tergantung dari kitanya juga karena memang di situ memang ada banyak juga yang buka peluang,” terangnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Fitri Itsnawati, warga Tambun, Kabupaten Bekasi. Dia mencoba aplikasi Tantan untuk mencari teman dan jodoh. Dia mengatakan aplikasi itu dipilih karena tidak superramai dibanding dengan aplikasi lainnya.
“Jadi bisa lebih serius karena memang bisa dibilang enggak seperti aplikasi lain yang kebanyakan jadi tempat yang aneh-aneh,” jelas Fitri.
Petualangan Fitri dan Ilham mengarungi dunia digital mencari jodoh memang jadi hal yang tidak asing lagi. Mencari jodoh lewat aplikasi digital bahkan seolah jadi ritual wajib bagi masyarakat kekinian.
Pencarian jodoh dengan memanfatkan media sebenarnya memang bukan hal yang baru. Zaman dulu rubrik cari jodoh merupakan halaman koran yang paling banyak dibaca oleh masyarakat. Di halaman koran itu para pencari jodoh mengirimkan informasi yang mereka miliki ke koran.
“Selain cari yang cocok sekaligus juga refreshing,” kata pria yang bekerja di seputaran Sudirman, Jakarta Selatan itu.
Ilham Setiadi memang merasa sudah cukup untuk menjalin hubungan asmara yang serius. Dia merasa aplikasi Tinder memperluas radarnya mencari pasangan yang tepat. Hanya saja dia juga tidak bisa membantah jika aplikasi itu sering disalahgunakan oleh penggunanya.
“Tergantung dari kitanya juga karena memang di situ memang ada banyak juga yang buka peluang,” terangnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Fitri Itsnawati, warga Tambun, Kabupaten Bekasi. Dia mencoba aplikasi Tantan untuk mencari teman dan jodoh. Dia mengatakan aplikasi itu dipilih karena tidak superramai dibanding dengan aplikasi lainnya.
“Jadi bisa lebih serius karena memang bisa dibilang enggak seperti aplikasi lain yang kebanyakan jadi tempat yang aneh-aneh,” jelas Fitri.
Petualangan Fitri dan Ilham mengarungi dunia digital mencari jodoh memang jadi hal yang tidak asing lagi. Mencari jodoh lewat aplikasi digital bahkan seolah jadi ritual wajib bagi masyarakat kekinian.
Pencarian jodoh dengan memanfatkan media sebenarnya memang bukan hal yang baru. Zaman dulu rubrik cari jodoh merupakan halaman koran yang paling banyak dibaca oleh masyarakat. Di halaman koran itu para pencari jodoh mengirimkan informasi yang mereka miliki ke koran.