Ditemukan Bukti Kehidupan 100 Juta Tahun Lalu, Apakah Antartika Bisa Dihuni Kembali?

Senin, 07 November 2022 - 19:53 WIB
loading...
Ditemukan Bukti Kehidupan...
Antartika adalah tempat yang beku dan tidak ramah, dengan suhu musim dingin rata-rata turun hingga minus 49 derajat celcius. Foto/Wikiwand
A A A
MONASH - Antartika adalah tempat yang beku dan tidak ramah, dengan suhu musim dingin rata-rata turun hingga minus 49 derajat celcius. Namun, para ilmuwan menyatakan menemukan bukti bahwa sekitar 100 juta tahun yang lalu bahwa Antartika ada kehidupan.

Steven Chown, seorang profesor ilmu biologi di Monash University di Australia, mengatakan bahwa sekitar 100 juta tahun yang lalu, Antartika mendukung vegetasi yang berkembang dengan baik dan hutan lebat. Berbagai organisme, seperti tumbuhan runjung, pakis, dan tanaman berbunga yang dikenal sebagai Angiospermae berkembang baik.

Pada tahun 2021, ditemukan sisa-sisa arang di Pulau James Ross, bagian dari Semenanjung Antartika di bawah Amerika Selatan. Penemuan ini memberikan bukti bahwa pernah terjadi kebakaran hutan di sana selama periode Kapur akhir, antara 100 juta dan 66 juta tahun yang lalu.



“Berdasarkan catatan fosil, (Antartika) dulunya memiliki iklim yang sangat cocok untuk hutan dan dinosaurus,” kata Chown kepada Live Science, Senin (7/11/2022).

Lalu, mengapa Antartika sekarang diselimuti lapisan es tebal dan membeku? Iklim bumi berubah selama ratusan juta tahun, siklus antara periode glasial yang lebih dingin dan periode interglasial yang lebih hangat.

Untuk memahami seperti apa iklim Antartika di masa depan, ahli paleoklimatologi melihat ke masa lalunya yang jauh. Dengan mempelajari lapisan sedimen di Lapisan Es Ross, para peneliti menemukan bahwa Lapisan Es Antartika Barat telah runtuh dan tumbuh kembali beberapa kali. Keruntuhan dan pertumbuhan kembali seperti itu mungkin berkorelasi dengan periode interglasial yang sangat hangat.
Ditemukan Bukti Kehidupan 100 Juta Tahun Lalu, Apakah Antartika Bisa Dihuni Kembali?


Fluktuasi iklim ini berjalan seiring dengan perubahan di atmosfer Bumi, termasuk naik dan turunnya kadar karbon dioksida. Meskipun perubahan ini secara historis telah terjadi selama ratusan ribu tahun, emisi gas rumah kaca sekarang mengubah iklim bumi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Jika kita tidak mencapai emisi nol bersih pada tahun 2040, perubahan iklim akan menjadi pendorong perubahan terbesar di Antartika,” kata Chown. Dia mencontohkan pulau-pulau sub-Antartika dan ekologi bagian paling selatan Amerika Selatan berubah saat suhu terus meningkat.



Ketika suhu rata-rata global meningkat, iklim di Semenanjung Antartika akan berubah, membuatnya menyerupai bagian paling selatan Amerika Selatan. Di Semenanjung Antartika, rerumputan asli, beberapa serangga, burung migran, dan mamalia laut saat ini bertahan hidup.

Memang belum ditemukan bukti pernah ada manusia hidup di Antartika 100 juta tahun lalu. Saat ini ada beberapa orang tinggal di Antarika, sebagian besar ilmuwan untuk melakukan penelitian. Tidak ada penduduk tetap dan permukiman permanen.

Sebab, sebagian iklim dan medan di sana tidak mendukung untuk tanaman atau hewan hidup yang menjadi bahan makanan manusia. Kendala lain adalah lokasi Antartika yang terpencil.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gunung Berapi di Alaska...
Gunung Berapi di Alaska Akan Meletus Dahsyat, Ini Tanda-tandanya
7 Kota dengan Suhu Terpanas...
7 Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia yang Bikin Kulit Terasa Terpanggang
Gempa Myanmar Hancurkan...
Gempa Myanmar Hancurkan Kota Purba di Mandalay
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
Lautan Pertama di Bumi...
Lautan Pertama di Bumi yang Tidak Berwarna Biru Ditemukan
Batu-batu di Bawah Samudra...
Batu-batu di Bawah Samudra Pasifik Ungkap Awal Mula Bumi Tercipta
Cuaca Kering Picu Kebakaran...
Cuaca Kering Picu Kebakaran Hutan Besar di Korea Selatan
Ilmuwan Temukan Gumpalan...
Ilmuwan Temukan Gumpalan Air Raksasa yang Hilang di Tengah Atlantik
Cincin Saturnus Akan...
Cincin Saturnus Akan Menghilang Akhir Pekan Ini, Berikut Penjelasannya
Rekomendasi
Indonesia-Rusia Makin...
Indonesia-Rusia Makin Mesra di Tengah Meningkatnya Tensi Perang Dagang AS
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
Kongres 2025, IATMI...
Kongres 2025, IATMI Didorong Majukan Energi di Indonesia
Berita Terkini
Sambut A Minecraft Movie,...
Sambut A Minecraft Movie, Cinepolis Cinemas Luncurkan Virtual Cinema Experience
12 menit yang lalu
Warga AS Borong Produk...
Warga AS Borong Produk China di TikTok dan Amazon
1 jam yang lalu
Washington Gelar Sidang...
Washington Gelar Sidang Kasus Antimonopoli Meta
7 jam yang lalu
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
8 jam yang lalu
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
11 jam yang lalu
Teknologi 3D Ungkap...
Teknologi 3D Ungkap Detik-detik Tenggelamnya Kapal Tiranic
12 jam yang lalu
Infografis
Fosil Kelelawar Tertua...
Fosil Kelelawar Tertua Berusia 52 Juta Tahun Ditemukan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved