Kilas Balik Sejarah Pertelevisian di Indonesia

Sabtu, 05 November 2022 - 07:40 WIB
loading...
Kilas Balik Sejarah...
Televisi merupakan salah satu media elektronik yang menjadi penyebaran informasi bagi sebagian besar orang di dunia, termasuk di Indonesia. Foto/sewelldirect
A A A
JAKARTA - Televisi merupakan salah satu media elektronik yang menjadi penyebaran informasi bagi sebagian besar orang di dunia, termasuk di Indonesia. Indonesia sendiri memiliki sejarah panjang perkembangan pertelevisian dan penyiaran televisi.

Secara historis, televisi pertama kali ditemukan oleh orang Skotlandia John Logie Baird pada tahun 1926. Televisi pertama di Indonesia dibawakan oleh Uni Soviet pada Pameran 200 Tahun Kota Yogyakarta.

Kata televisi sendiri berasal dari penggabungan dua kata, yakni tele dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan visio dari bahasa Latin yang berarti penglihatan. Singkatnya, televisi adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat sesuatu dari jarak yang jauh.



Televisi pertama kali disiarkan di Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1962. Saat itu bertepatan dengan perayaan Proklamasi ke 17 Republik Indonesia. Acara tersebut menyiarkan perayaan HUT Kemerdekaan RI di keraton dan berlangsung dari pukul 07.30 WIB hingga 11.02 WIB.

Pada tanggal 24 Agustus 1962, Presiden Soekarno yang juga berperan penting dalam perkembangan pertelevisian di Indonesia meluncurkan stasiun tv pertama di Indonesia, yakni Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang kemudian menjadi hari lahir TVRI.

Inilah fase terpenting yang menjadi tonggak utama lahirnya TVRI. Pada hari yang sama, TVRI menyiarkan langsung pembukaan Asian Games ke 4. Asian Games tersebut digelar di Senayan, Jakarta.

Kemudian pada tanggal 20 Oktober 1963, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) yang menetapkan yayasan TVRI sebagai badan yang mengatur pertelevisian. Pada tahun pertama penayangannya, TVRI menarik 10.000 pemilik TV di Indonesia.



Kemudian dari tahun 1963 hingga 1976, TVRI mendirikan stasiun televisi di beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Medan, Makassar, Palembang, dan Balikpapan. TVRI sebagai stasiun TV pertama di Indonesia sebelumnya hanya menyiarkan program dengan format hitam putih di 12 stasiun TV dan 8 studio produksi.

Akhirnya, pada 1 September 1979 siaran berwarna diperkenalkan oleh TVRI lokal dan nasional. Sebagai satu-satunya saluran TV di Indonesia, TVRI mencakup program-program yang memenuhi kebutuhan tontonan publik seperti acara pemerintah, sidang dewan rakyat, program berita, program olahraga dan hiburan.

Namun, TVRI sendiri ternyata tidak mampu menjangkau program-program yang dibutuhkan masyarakat. Kabinet Pembangunan Kelima di bawah Presiden Soeharto telah membuka pintu bagi pendirian stasiun-stasiun TV swasta lain yang menampung negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina dan Thailand yang telah berhasil mengoperasikan stasiun-stasiun TV swasta.

Kemudian pada 24 Agustus 1989, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) menjadi stasiun TV swasta pertama yang didirikan oleh Bambang Trihatmojo. RCTI merealisasikan rencana tersebut dengan siaran program televisi kedua di Indonesia.

Kemudian pada tanggal 24 Agustus 1990, stasiun televisi ketiga didirikan kembali. Adalah Surya Citra Televisi (SCTV) yang didirikan oleh Sudwikatmono. Selain itu, pada tanggal 23 Januari 1991 Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang kini berubah menjadi MNCTV.

Kemudian pada Oktober 1992, Departemen Penerangan memberikan izin kepada enam perusahaan untuk mendirikan perusahaan televisi swasta seperti Indosiar dan ANTV. Pada bulan Oktober 1999, tujuh tahun setelah berdirinya berbagai stasiun TV swasta, dari 14 pelamar yang diterima oleh Departemen Penerangan, 5 stasiun TV dipilih dan menerima izin penyiaran.

Kelima stasiun televisi tersebut, adalah Trans TV, Metro TV, Global TV, Lativi dan TV7. Indonesia saat ini memiliki 15 saluran TV nasional, di antaranya TVRI, RCTI, MNCTV, iNews, SCTV, Indosiar, ANTV, tvOne, MetroTV, Trans TV, Trans7, Kompas TV, NET dan RTV.

(MG/Vadma Gempita)
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1941 seconds (0.1#10.140)