Target Jual 25 Juta Unit VR hingga 2026, China Ingin Dominasi Dunia Virtual dan Metaverse
loading...
A
A
A
BEIJING - Selama ini China tidak pernah ribut soal metaverse atau virtual reality. Yang paling ribut justru Mark Zuckerberg yang dikritik investor karena menggelontorkan dana terlalu besar untuk membuat metaverse. Namun, hasilnya dinilai sangat buruk.
Ternyata, diam-diam China sudah punya ambisi besar soal metaverse ataupun dunia virtual lainnya. Sebab, mereka menargetkan bisa menjual 25 juta unit headset virtual reality (VR) hingga 2026.
Hal tersebut diungkap oleh sejumlah Kementerian di Beijing, yang dipimpin oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi. China memperkirakan nilai/valuasi total industri virtual akan mencapai 350 miliar yuan atau setara Rp752 triliun dari software maupun hardware.
Dikatakan bahwa nantinya perangkat ini akan diklasifikasikan sebagai salah satu industri baru dan terbesar untuk menunjang ekonomi digital di negara tersebut.
VR kini mulai dilirik sebagai industri penting. Dan China tampaknya ingin dominan di teknologi virtual ini.
Memang, mereka belum mengumumkan secara resmi seperti apa “metaverse” versi Tiongkok. Tapi, sudah terbukti bisa menjual banyak sekali perangkat VR.
IDC mengungkap bahwa China sudah mengirim lebih dari setengah juta unit VR di tahun ini.
China akan fokus pada 100 perusahaan inti dan membentuk 10 platform layanan publik untuk industri virtual hingga 2026.
Akademi Informasi dan Komunikasi China, sebuah lembaga pemikir yang didukung negara, menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa motivasi China untuk rencana tersebut harus dilihat dalam konteks pemerintah AS dan Korea Selatan yang telah mengidentifikasi realitas virtual sebagai industri yang penting.
Itu juga mengacu pada raksasa teknologi global termasuk Meta, Microsoft, Apple, dan Google akan menjadikan VR sebagai peluang baru.
Headset Pico 4 yang laris terjual di toko online. Foto: dok ByteDance
ByteDance, perusahaan induk TikTok, belum lama merilis VR headset Pico 4 yang mendapat sambutan sangat positif dari pasar. Perangkat VR tersebut terjual 46.000 unit hanya dalam 18 hari di toko online. Targetnya, penjualan Pico 4 bisa menembus penjualan 1jutaunit!
Ternyata, diam-diam China sudah punya ambisi besar soal metaverse ataupun dunia virtual lainnya. Sebab, mereka menargetkan bisa menjual 25 juta unit headset virtual reality (VR) hingga 2026.
Hal tersebut diungkap oleh sejumlah Kementerian di Beijing, yang dipimpin oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi. China memperkirakan nilai/valuasi total industri virtual akan mencapai 350 miliar yuan atau setara Rp752 triliun dari software maupun hardware.
Dikatakan bahwa nantinya perangkat ini akan diklasifikasikan sebagai salah satu industri baru dan terbesar untuk menunjang ekonomi digital di negara tersebut.
VR kini mulai dilirik sebagai industri penting. Dan China tampaknya ingin dominan di teknologi virtual ini.
Memang, mereka belum mengumumkan secara resmi seperti apa “metaverse” versi Tiongkok. Tapi, sudah terbukti bisa menjual banyak sekali perangkat VR.
IDC mengungkap bahwa China sudah mengirim lebih dari setengah juta unit VR di tahun ini.
China akan fokus pada 100 perusahaan inti dan membentuk 10 platform layanan publik untuk industri virtual hingga 2026.
Akademi Informasi dan Komunikasi China, sebuah lembaga pemikir yang didukung negara, menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa motivasi China untuk rencana tersebut harus dilihat dalam konteks pemerintah AS dan Korea Selatan yang telah mengidentifikasi realitas virtual sebagai industri yang penting.
Itu juga mengacu pada raksasa teknologi global termasuk Meta, Microsoft, Apple, dan Google akan menjadikan VR sebagai peluang baru.
Headset Pico 4 yang laris terjual di toko online. Foto: dok ByteDance
ByteDance, perusahaan induk TikTok, belum lama merilis VR headset Pico 4 yang mendapat sambutan sangat positif dari pasar. Perangkat VR tersebut terjual 46.000 unit hanya dalam 18 hari di toko online. Targetnya, penjualan Pico 4 bisa menembus penjualan 1jutaunit!
(dan)