Risiko dan Manfaat Jaringan 5G Bagi Perusahaan, Ini yang Harus Dicermati!

Rabu, 26 Oktober 2022 - 13:14 WIB
loading...
Risiko dan Manfaat Jaringan...
Jaringan 5G memberikan kecepatan dan latensi rendah, tapi juga meningkatkan risiko keamanan bagi perusahaan. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Oleh Surung Sinamo, Country Manager Indonesia, F5

Selama dua tahun terakhir banyak organisasi terpaksa menjalani transformasi signifikan ketika karyawan mulai bekerja secara jarak jauh. Akibatnya, perusahaan memperluas jaringan serta memikirkan kembali proses bisnis mereka secara keseluruhan.

Hasilnya, terjadi beberapa disrupsi kecil dalam bisnis. Namun, secara keseluruhan produktivitas berhasil kembali stabil.

Sekarang, ada peluang baru untuk proses transformasi ini. Sebab, teknologi online yang baru mulai hadir dengan Industrial Internet of Things (IIoT) dan jaringan nirkabel 5G yang sekarang memasuki pasar.

5G diharapkan dapat merevolusi perangkat-perangkat terhubung (connected devices), mengubah operasi bisnis, dan memudahkan kerja jarak jauh sehingga lebih mudah di implementasi.

Peningkatan fungsionalitas lebih cepat dengan latensi sangat rendah di 5G akan menghasilkan produktivitas karyawan lebih besar dan menciptakan nilai tambah dengan merampingkan permintaan pelanggan yang terus meningkat.

Namun, tingkat otomatisasi dan interkonektivitas baru ini dapat memperkenalkan kerentanan keamanan dan privasi baru.

Aplikasi hosting di “distributed edge” menghadirkan ancaman baru untuk keamanan. Sementara koneksi kuat 5G dapat membantu mempercepat adanya serangan jika tidak diamankan.

Baru-baru ini, banyak kasus menunjukkan bahwa bisnis dengan jaringan yang tidak aman dapat jatuh ke dalam cengkeraman black hat hackers. Data breach, pencurian identitas, dan serangan ransomware terus terjadi, dengan potensi kerugian jutaan serta kerusakan reputasi yang parah. Jadi, ketika beralih ke 5G, organisasi juga harus meningkatkan hampir semua aspek keamanan jaringan.

Ada 3 pertimbangan dalam membangun lingkungan kerja digital yang aman saat mengintegrasikan 5G:

Melindungi Ekosistem Berbasis API
Saat mengandalkan Application Programming Interfaces atau APIs eksternal untuk integrasi layanan dan bisnis di sistem Anda, pastikan keduanya sudah di analisa, di autentikasi, dan di amankan sebelum mengintegrasikannya ke dalam jaringan.

Gateways API semakin diminati karena membantu mencegah penggunaan permintaan tidak disengaja atau disengaja yang dapat menghancurkan infrastruktur dan layanan, serta membatasi dampak intrusi saat titik akhir API publik untuk diserang.

Dengan 5G, sangat penting bagi bisnis untuk memilih solusi gateway API tepat yang bisa memberi keamanan tanpa mengurangi fungsionalitas gateway saat menjalankan sebuah aktivitas.

Mengamankan IoT di Jaringan Akses 5G
Perangkat IoT menawarkan banyak manfaat bagi perusahaan. Tetapi, mungkin tidak memiliki keamanan built-in yang kuat guna mencegah peretas membangun jaringan botnet menggunakan sistem Anda.

Dengan diperkenalkannya 5G ke jaringan, sangat penting untuk merancang keamanan ke dalam arsitektur layanan IoT dan mengatasi keamanan IoT di seluruh jaringan.

Mengadopsi Firewall App-Centric untuk Jaringan 5G App-Centric
Aplikasi sering menjadi target serangan dan aplikasi yang diserang bisa memungkinkan transaksi penipuan, menyebabkan permasalahan dalam pelayanan, dan kebocoran data-data penting.

Serangan ini bisa sulit dideteksi dan dicegah karena organisasi mungkin secara tidak sengaja membiarkan aplikasi mereka tidak terlindungi sehingga memungkinkan bot untuk melewati perlindungan standar.

Perusahaan bisa meningkatkan firewall yang mudah dikembangkan, fleksibel, dilengkapi dengan kemampuan kinerja, dan kontrol, untuk mengurangi serangan paling agresif.

Kemampuan perlindungan kinerja tinggi firewall dapat mengatasi network flooding, ancaman DNS, DDoS, dan serangan lainnya sambil menjalan aktivitas harian tanpa mengorbankan kinerja aplikasi.

Advanced web application firewalls (WAF) dapat mengamankan aplikasi web, microservices, containers, dan API. Aplikasi ini memberikan “built-in intelligence” dan kemampuan audit yang membantu mencapai kepatuhan terhadap standar dan peraturan keamanan, melakukan pengujian keamanan dinamis serta patch virtual otomatis guna mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan dengan cepat, sambil memberikan visibilitas kepada serangan yang berlangsung.



Jadi secara garis besar, pengenalan 5G ke dalam jaringan perusahaan dapat memberikan manfaat luar biasa tetapi juga bisa meningkatkan potensi risiko yang dapat dikurangi dengan perencanaan yang cermat dan solusi proaktif.

Selain itu, perusahaan harus memberikan pelatihan berkelanjutan untuk secara sadar meningkatkan keamanan siber dan menerapkan model Zero Trust Security agar tetap aman. Cara ini bisa membantu meminimalkan risiko operasional, legal, dan reputasiperusahaan.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3601 seconds (0.1#10.140)