Waspada, TikTok Disebut Forbes Jadi Mata-mata China Pantau Warga Amerika

Minggu, 23 Oktober 2022 - 07:45 WIB
loading...
Waspada, TikTok Disebut Forbes Jadi Mata-mata China Pantau Warga Amerika
Forbes menuduh TikTok berencana menggunakan aplikasi mereka untuk memata-matai warga Amerika Serikat tertentu. Foto/DOK. Reuters
A A A
JAKARTA - TikTok ternyata direncanakan oleh ByteDance untuk memantau lokasi fisik warga Amerika tertentu. Dalam dokumen khusus yang direview oleh Forbes disebutkan bahwa ada tim khusus di ByteDance yang memang ditugaskan untuk memantau pergerakan warga Amerika Serikat tertentu melalui TikTok.

Tim tersebut merupakan karyawan ByteDance yang ada di departemen Internal Audit dan Risk Control. Seluruh tim berada di bawah kendali petugas eksekutif ByteDance yang ada di Beijing, Song Ye. Disebutkan Forbes, Song Ye wajib melaporkan semua temuan itu ke CEO dan pendiri TikTok Rubo Liang.

Awalnya teknik mata-mata melalui TikTok itu digunakan untuk melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan ByteDance. Nyatanya, potensi itu justru diperluas lagi untuk memata-matai warga Amerika Serikat.

"Tidak jelas dari bahan apakah data tentang orang Amerika ini benar-benar dikumpulkan. Namun, rencananya adalah tim ByteDance yang berbasis di Beijing ingin mendapatkan data lokasi dari perangkat pengguna Amerika Serikat," tulis Forbes.



Waspada, TikTok Disebut Forbes Jadi Mata-mata China Pantau Warga Amerika


Juru bicara TikTok Maureen Shanahan mengatakan bahwa TikTok mengumpulkan perkiraan informasi lokasi berdasarkan alamat IP pengguna. Namun hal itu digunakan untuk untuk membantu menampilkan konten dan iklan yang relevan kepada pengguna. Selain itu perkiraan informasi dilakukan guna mendeteksi perilaku tidak otentik dan upaya penipuan.

Menurutnya tindakan itu selalu diupayakan berjalan dengan mematuhi undang-undang yang berlaku. Jadi tidak ada upaya pelanggaran hukum.

Hanya saja materi yang direview oleh Forbes justru mengindikasikan hal yang berbeda. Tim Internal Audit di ByteDance menurut mereka justru berencana menggunakan informasi lokasi itu untuk mengawasi setiap warga negara Amerika Serikat.

"Bukan untuk menargetkan iklan atau tujuan lainnya. Forbes tidak mengungkapkan sifat dan tujuan pengawasan terencana yang dirujuk dalam materi untuk melindungi sumber," terang Forbes.



TikTok dan ByteDance sendiri tidak menjawab pertanyaan tentang apakah tim Internal Audit secara khusus menargetkan anggota pemerintah Amerika Serikat, aktivis, tokoh masyarakat, atau jurnalis.

Sementara TikTok melalui akun Twitter resmi milik mereka merespons klaim Forbes. Dalam rangkaian cuitan dari @TikTokComms, disebutkan bahwa laporan itu tidak memiliki ketelitian dan integritas jurnalistik.

Menurut mereka dalam laporan itu, Forbes tidak memasukkan pernyataan mereka yang menyangkal adanya upaya mengawasi atau memata-matai warga Amerika Serikat. "TikTok tidak mengumpulkan informasi lokasi GPS yang tepat dari pengguna Amerika Serikat, yang berarti TikTok tidak dapat memantau pengguna AS seperti yang disarankan artikel tersebut," cuit mereka.

Mereka juga memastikan bahwa tim Internal Audit, yang disebut-sebut Forbes, bekerja dengan mengikuti kebijakan dan proses yang sesuai dengan hukum. Tim itu justru bekerja untuk melakukan penyelidikan internal atas pelanggaran kode etik perusahaan yang dilakukan karyawan ByteDance. Bukan kemudian digunakan untuk memata-matai warga Amerika Serikat.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2884 seconds (0.1#10.140)